Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

STUDI IDENTIFIKASI PERANGKAP HIDROKARBON PALEOGEN - NEOGEN DI PERAIRAN WOKAM ARU UTARA, PAPUA BARAT: DATA UTAMA HASIL SURVEI GEOMARIN III Priatin Hadi Wijaya; Deny Setiady; Jusfarida Jusfarida; R. Wibowo
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 19, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.19.1.2021.694

Abstract

ABSTRAKPerairan Wokam Aru Utara, Papua Barat merupakan bagian tepi utara passive margin Mesozoik Arafura – Australia. Hasil survei dengan KR. Geomarin III di perairan Wokam 2014 diperoleh lintasan seismik Multi Kanal 1.182 km, dan pemeruman batimetri/sub bottom profiles (SBP) 1.510 km. Metode dilakukan interpretasi penampang seismik hasil survei, pengikatan sumur pemboran dan seismik, analisis petrofisika dan pemetaaan geologi bawah permukaan. Pada penampang seismik telah dilakukan interpretasi aspek struktur geologi dan perlapisan sedimen yang sebelumnya telah diikat dengan data sumur ASA-1X, ASM-1X dan ASB-1X untuk tiga horizon yaitu Top Neogen, Top Paleogen dan Base PaleogenPeta bawah permukaan Paleogen – Neogen menunjukan beberapa klosur yang berpotensi di bagian batas paparan dengan palung Aru serta bagian barat. Pada bagian Tenggara terdapat kenampakan onlapping sedimentasi Tipe struktural yang berkembang sebagai perangkap secara dominan berupa graben – half graben dan tilted faul. Onlaping sedimentasi yang mebaji juga dapat berpotensi.Struktur geologi pada area penelitian secara umum dikontrol oleh sesar utama Zona Sesar Palung Aru Utara di tepian paparan sampai lereng, mengarah utara - timur laut ke selatan - barat daya. Struktur ikutan yaitu sesar-sesar normal mengarah utara - timur laut ke selatan - barat daya di paparan sebelah timur zonar sesar utama.Studi awal potensi migas ini teridentifikasi empat lokasi potensi perangkap hidrokarbon dari umur Paleogen - Neogen, yaitu satu lokasi dari Peta Base Paleogen, dua lokasi Top Paleogen dan satu lokasi Top Neogen. kata kunci: Wokam, Aru, migas, seismik, struktur, interpretasi, jebakan, Geomarin III ABSTRACTThe waters of Wokam North Aru, West Papua are part of the northern edge of the Mesozoic passive margin of Arafura - Australia. Survey results with KR. Geomarin III in the waters of Wokam 2014 obtained a multi-channel seismic trajectory of 1,182 km, and bathymarism/sub bottom profiles (SBP) 1,510 km. The method is to interpret the seismic cross-section of the survey results, tie drilling and seismic wells, petrophysical analysis and mapping the subsurface geology. In the seismic section, an interpretation of the structural aspects of the geology and sediment layers has been carried out previously tied to data from the ASA-1X, ASM-1X and ASB-1X wells for three horizons, namely Top Neogen, Top Paleogene and Base Paleogene.The subsurface map of the Paleogene - Neogeneous surface shows several potential closures in the exposure boundary with the Aru Trench as well as the western part. In the Southeast, there is the appearance of sedimentation onlapping. Structural types that develop as traps are predominantly graben - half graben and tilted fault. The onlaping sedimentation also has potential. The geological structure in the study area is generally controlled by the main fault of the North Aru Trench Zone on the edge of the exposure to the slope, heading north - northeast to south - southwest. Follow-up structures are normal faults pointing north - northeast to south - southwest on the eastern exposure of the main fault zone.This preliminary study of oil and gas potential identified four potential locations for hydrocarbon traps from the Paleogene - Neogene age, namely one location from the Paleogene Base Map, two Top Paleogene locations and one Top Neogen location.Keyword: Wokam, Aru, oil and gas, seismic, structure, interpretation, traps, Geomarin III
The influence of tectonics on underwater morphology of the Arafura Sea by using seismic refraction in West Papua, Indonesia Jusfarida Jusfarida; P Hadi Wijaya; Idriem Syafri; Budhi Hardjana
Journal of Earth and Marine Technology (JEMT) Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelititan dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Adhi Tama Suraba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jemt.2022.v2i2.2902

Abstract

The Arafura waters are part of the northern edge of the Mesozoic Passive Margin of Australia. The movement of plates on the ocean floor results in the formation of reliefs on the seabed, these reliefs are commonly referred to as seabed morphology. Tectonic activity on the Tarera-Aiduna fault, until now still plays an important role and controls conversion tectonic activity in this area. Collision between plates or subduction is the eventuality quality of a collision between plates, where one plate plunges downwards, forming an ocean trench. The seabed is a very deep and narrow seabed, the walls are steep and steep with a depth of more than 200 m. The purpose of this study was to determine the morphological formations on the seabed caused by tectonic activity, so as to obtain what tectonic processes are working in the area. The method used in this research is to analyze the data generated by the survey ship Geomarine III, owned by P3GL, Ministry of Energy and Mineral Resources. The data used are Marine seismic data and Bathymetry data, analysis of seismic data is intended to determine rock layers, and the geometric shape of the structures that develop in the area, while Bathymetric data analysis is intended to determine the depth of sea water, which is also used to determine reliefs. Or morphology under the seabed. The results of the analysis are in the form of morphological formations on the ocean floor starting from the Exposure area to the Aru Trench.
PEMETAAN GEOLOGI DAN PENENTUAN POTENSI BATUGAMPING FORMASI KAI KECIL SEBAGAI BAHAN BAKU SEMEN BERDASARKAN ANALISA GEOKIMIA XRF (X-RAY FLOURESCENCE) DI DESA NGAYUB, KECAMATAN MANYEUW, MALUKU TENGGARA Christina Yamrewav; Jusfarida Jusfarida
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam sumber daya mineral yang memenuhi keperluan manusia. Salah satunya sumber daya mineral ialah batugamping yang dijadikan sebagai bahan baku semen. Batugamping yang berada di Desa Ngayub, Maluku tenggara ini sangatlah melimpah sehingga perlu dilakukan penelitian agar dapat mengetahui layaknya batugamping ini sebagai bahan baku semen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pemetaan geologi dan analisa geokimia xrf (X-Ray Flourescence ). Pemetaan geologi ini dilakukan untuk mengambil data geologi permukaan seperti geomorfologi dan tatanan litologi pada daerah penelitian sedangkan analisa geokimia xrf dilakukan untuk mengetahui kandungan unsur kimia pada batuigamping. Pada daerah penelitian , kondiri geomorfologi terdiri atas  dua satuan antara lain dataran denudasioanl dan  satuan  perbukitan  karts denudasional. Tatanan litologi yang terdapat di daerah penelitian terdiri atau tiga litologi antara lain batugamping kristalin, batugamping terumbu dan dolomit. Dari ketiga jenis litologi ini dilakukan analisis geokimia xrf (X-Ray Flourescence ) yang hasilnya CaO  kisaran antara 98,51% - 99,26%  dengan tidak terdeteksi MgO. Kandungan CaO pada litologi tersebut yang sangat tinggi melebihi anjuran Duda 1976 maksimal  55,6% ebagai bahan baku semen yang ideal karena semakin besar nilai Cao melebihi dari standar bahan baku semen menyebabkan campuran litologi akan pecah atau retak. Maka dari itu , litologi pada daerah penelitian ini tidak cocok digunakan sebagai bahan baku semen. 
HIDROGEOLOGI DAN ANALISIS KUALITAS AIR TANAH DI KECAMATAN JETIS DAN SEKITARNYA, KABUPATEN MOJOKERTO, PROVINSI JAWA TIMUR Samuel Aronaldin Genakalong; Jusfarida Jusfarida; Hendra Bahar
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air tanah merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Tingkat kebutuhan terhadap air mengalami peningkatan sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan perkembangan industri. Pada daerah penelitian air tanah telah mengalami perubahan dikarenakan sebagian besar air tanah telah mengalami kontaminasi baik dari limbah rumah tangga maupun dari limbah industri yang keduanya hampir sama dalam mempengaruhi peningkatan kerusakan air tanah. Pada penelitian ini dilakukan penganalisian kondisi geologi dan kualitas air tanah dengan mengunakan pemetaan surface mapping, analisa kualitas air tanah pada sumur gali berdasarkan parameter pengukuran ketinggian sumur, kedalaman, dan ketinggian muka air tanah serta kualitas air tanah berdasarkan total zat terlarut (TDS) dan daya hantar listrik (DHL). Penentuan kualitas Air Tanah sesuai standar Baku Mutu Air Minum, dilakukan berdasarkan nilai TDS pada air sumur pada lokasi pengamatan, berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa nilai TDS sebesar 110 – 460 mg/L, merupakan layak minum dan nilai TDS sebesar 640 – 707 mg/L, dinyatakan tidak layak minum. Berdasarkan data sumur pada pengukuran nilai DHL maka terdapat 2 zona pembagian nilai pada daerah penelitian yaitu zona layak minum dengan nilai 156 – 928 µS/cm dan zona tidak layak minum dengan nilai 1107 – 1116 µS/cm. Berdasarkan hasil analisis dari kedua faktor TDS dan DHL, maka dapat dibagi menjadi 2 zona yaitu: zona kualitas air tanah layak minum dan zona kualitas air tanah tidak layak minum.
ANALISIS ZONA RAWAN BANJIR BERBASIS PEMETAAN GEOLOGI PADA WILAYAH DAS REJOSO DAN SEKITARNYA DI KABUPATEN PASURUAN Mediana Ika Syafirina H; Jusfarida Jusfarida
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah sekitar DAS Rejoso Kabupaten Pasuruan kerap mengalami bencana banjir dikarenakan curah hujan yang tinggi. Sehingga perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan data primer dan sekunder yang berupa data geologi, geomorfologi, kelerengan, curah hujan, jenis tanah, dan tataguna lahan kemudian dianalisa menggunakan deskriptif kualitatif dan Superimpose (Overlay) Intersect. Dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kerawanan dan seberapa besar wilayah yang berdampak banjir, mengetahui faktor geologi yang mempengaruhi banjir serta mengetahui mitigasi bencana yang tepat pada wilayah DAS Rejoso dan sekitarnya. Dari kedua analisa tersebut dapat diperoleh zonasi rawan banjir di Wilayah DAS Rejoso dan Sekitarnya dengan empat kelas kerawanan yaitu: kerawanan banjir “Tidak Rawan” dengan luas 30,1 Ha, kerawanan banjir “Agak Rawan” dengan luas 860,47 Ha, kerawanan banjir “Rawan” dengan luas 2070,87 Ha, dan kerawanan banjir “Sangat Rawan” dengan luas 7171,7 Ha. Selain itu didapat daerah persebaran banjir dengan dominan yang sangat rawan berada pada Kecamatan Rejoso, faktor geologi yang mempengaruhinya sebagian besar yaitu disebabkan oleh sedimentasi yang menumpuk pada DAS Rejoso serta konsep mitigasi direncanakan ada dua bentuk yaitu struktural dan non struktural. Dengan ini diharapkan pemerintah dan warga masyarakat mengetahui kawasan rawan banjir serta melakukan sosialisasi berbasis mitigasi bencana.
PEMETAAN GEOLOGI DAN ANALISIS PETROGRAFI UNTUK MENENTUKAN DIAGENESA BATUGAMPING PADA FORMASI PASEAN DAERAH GULUK-GULUK DAN SEKITARNYA KABUPATEN SUMENEP PROVINSI JAWA TIMUR Rio Pidi Sugiharto; Jusfarida Jusfarida
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian terletak di Daerah Guluk-Guluk dan Sekitarnya Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur dengan objek penelitian berupa batugamping Formasi Pasean. Pada daerah penelitian memiliki singkapan batugamping  yang cukup melimpah dan menarik untuk dijadikan objek penelitian, karena perkembangan batugamping yang sangat sensitif terhadap perubahan keadaan geologi, Secara umum litologi yang ditemukan yaitu batugamping pasiran pada Formasi Pasean dan batugamping terumbu pada Formasi Madura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pengamatan lapangan, Pengambilan sampel, Analisis sayatan petrografi, Analisis mikrofosil. Hasil Penelitian dari 9 sampel sayatan petrografi didapatkan fasies yaitu fasies Rudstone, fasies Floatstone, fasies Calcareous Lithic Wacke, fasies Wackestone, fasies Packstone dengan proses diagenesis berupa micritisasi microbial, kompaksi, sementasi dan pelarutan yang menandakan bahwa Formasi Pasean  pernah ada padalingkungan diagenesis Marine phreatic, Burial, Meteoric phreatic, danMeteoric vadose.Berdasarkan hasil analisis mikrofosil Formasi Pasean di daerah telitian berumur ( N13-N15 Miosen Tengah-Atas) lingkungan pengendapan berada pada Inner neritic-Middle neritic (0-50m,0-100 m).
TIPE SEISMIK YANG MENGGAMBARKAN ADANYA PROSES TEKTONIK PADA SUATU FORMASI Jusfarida Jusfarida
PROMINE Vol 2 No 1 (2014): PROMINE
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.567 KB) | DOI: 10.33019/promine.v2i1.70

Abstract

Pada suatu formasi sering terjadi proses tektonik yang mengakibatkan terganggunya formasi tersebut, sehingga mengakibatkan kenaikan atau penurunan suatu cekungan. Pada daerah yang terjadi reaktif (terjadi proses tektonik pada cekungan yang stabil)biasanya ditandai oleh bentuk karakter seismic yang melengkung (seismic sag), dimana pada daerah tersebut mengalami proses tektonik yang mengakibatkan terganggunya lingkungan sekitar formasi tersebut. Akibat dari proses tektonik sering mengakibatkan terhalangnya hidrokarbon untuk ber migrasi, sehingga hidrokarbon terperangkap pada area tersebut. Suatu area dikatakan prospek mengandung hidrokarbon , bisa direkomendasikan untuk dilakukan pengeboran.Analisa seismik bisa mengidentifikasi anomali amplitudo pada lapisan tipis sekalipun. Analisa atribut seismik banyak dipakai untuk mengetahui karakter anomaly amplitudo atau karakterisasi sekuen, mengidentifikasi perubahan litologi atau pasir gas, membedakan lapisan yang concordant, hummocky, dan chaotic.
PERANAN FOSIL UNTUK MENGETAHUI SEJARAH BUMI DAN PERADABAN MASA LAMPAU ( Sosialisasi Ilmu Geologi Bagi Guru-guru Sejarah) Jusfarida Jusfarida; Handoko Teguh Wibowo; Diah Wully Agustine; Aleik Ainu Abdilbar
KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): KOMMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3191.808 KB)

Abstract

The role of fossils in determining the history of the earth and civilizations is very important, especially to find out the age of rocks containing oil and natural gas, minerals, the history of deposition and raise and fall of sea level and to reveal past times that have changed human civilization, such as the occurence of disasters that demolish a civilization and others. Geological studies to determine the geological age related to history of the earth and past civilizations using index fossils. The index fossils is a characteristic of organisms that lived a certain time, so that the fossils index in a rock layes can be used to determine age of rocks. Another function of fossils is to determine the depositional environment, ancient currents, and climate in the area where the organism lives. Fossils analysis can also be used to determine the catastrophic events that occurred in the past. The study of history of civilization is closedly related to the field of historical science that focused more on past lives. Lately, many sites have been found from the relics of the past, where the sites is the key to knowing past living conditions. The results of the analysis of the age of the site (eg. Temple) can be matched with the historical periods of disaster occurrence and the collapse of a civilization due to disaster. So that collaboration between geologist and historians (Archeology) is expected to be able to synergize the two fields of science in uncovering past events, such as seismic history, tsunami history, paloegeography, etc. Which then become a reference in kowing the causes of the collapse of the past empire.Keyword:  Earth’s history,  past life, Fossils
PEMETAAN GEOLOGI UNTUK MENENTUKAN KUALITAS BATUGAMPING PADA FORMASI MADURA, KECAMATAN UJUNGPANGKAH DAN SEKITARNYA, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR Alien Sagita Effendy; Jusfarida Jusfarida
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2022: Energi Terbarukan dan Keberlanjutannya di Berbagai Sektor
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian berada di Kecamatan Ujungpangkah dan sekitarnya, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui diagenesa batugamping, umur relatif dan lingkungan pengendapan batugamping pada daerah penelitian. Metode yang dilakukan adalah metode surface mapping yang dilakukan untuk menghimpun data-data pada daerah penelitian yang kemudian data-data tersebut diolah dan dilakukan pengamatan petrografi dan pengamatan mikrofosil. Hasil penelitian dari 2 sampel yaitu sampel batugamping Wackstone (nomor sampel A01) dan sampel batugamping Rudstone (nomor sampel A02). Pada batugamping Wackstone, proses diagenesa yang terjadi adalah sementasi, mikritasi, dan disolusi dengan umur relative pada sekitar Miosen awal-tengah (N8-N9) dan terbentuk pada lingkungan marine daerah  neritic bagian bawah sampai batial bagian atas. Lalu pada batugamping Rudstone proses diagenesa yang terjadi adalah sementasi, mikritasi, dan disolusi dengan umur relatif sekitar Pliosen awal (N20) dan lingkungan pengedapannya berada pada lingkungan marine pada daerah Neritik bagian bawah