Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Metode Backward Chaining untuk Meningkatkan Keterampilan Bina Diri Berpakaian Anak Tunagrahita Sedang Adelin Australiati Saragih
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 1, No 2 (2020): J-P3K AGUSTUS
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.739 KB) | DOI: 10.51849/j-p3k.v1i2.29

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh seorang anak tunagrahita kategori sedang yang belum mampu memakai pakaian khususnya pakaian berkancing secara mandiri . Orang di sekitar anak yaitu orang tua dan guru terbiasa untuk memberikan bantuan saat melihat anak tidak bisa melakukannya. Hal ini menyebabkan anak kurang mampu mengembangkan keterampilan bina diri secara optimal. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan single subject design dengan desain A-B. Adapun metode yang digunakan untuk mengajarkan berpakaian pada anak tunagrahita yaitu dengan intervensi modifikasi perilaku backward chaining yang melibatkan empat langkah sederhana memakai pakaian berkancing. Keberhasilan dari pemberian metode ini dilihat dari perubahan perilaku yang ditunjukkan anak sebelum diberikan intervensi(fase baseline) dengan saat dijalankannya/ setelah intervensi (fase treatment dan follow up). Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa metode backward chaining dapat meningkatkan keterampilan berpakaian anak tunagrahita kategori sedang. Orang tua dan guru dari anak tunagrahita juga memberikan kesempatan pada anak untuk memakai pakaian secara mandiri dengan dibantu oleh pemberian petunjuk (prompt) dan penguatan positif.
Hubungan Antara Fanatisme Dengan Perilaku Konsumtif Pada Penggemar BTS Di Medan Achyar Setiawan; Adelin Australiati Saragih
JURNAL ISLAMIKA GRANADA Vol 3, No 1 (2022): ISLAMIKA GRANADA SEPTEMBER
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/ig.v3i1.97

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara antara fanatisme dengan perilaku konsumtif penggemar BTS di Medan. Subjek dalam penelitian ini adalah penggemar BTS di Medan dengan populasi 100 orang dan sample yang digunakan sebanyak 100 orang. Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dimana penelitian kuantitatif korelasional adalah penelitian dengan menggunakan metode statistic yang mengukur hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi-Product Moment. Berdasarkan perhitungan analisis r Product Moment dengan nilai atau koefisien (rxy ) : 0,690 dan koefisien (r2.) : 0,476 dengan p : 0,000 0,05. Hasil ini menunjukkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu ada hubungan antara Fanatisme dengan Perilaku Konsumtif. Fanatisme berkontribusi terhadap perilaku konsumtif sebesar 47,6%. Dari hasil ini diketahui bahwa masih terdapat 52,4% dari faktor lain dari perilaku konsumtif yang tidak dijelaskan dalam penelitian dan tidak terlihat dalam penelitian ini. Bahwa penggemar BTS memiliki fanatisme  yang tergolong tinggi dengan mean empiric : 228,31 mean hipotetik : 180 dimana selisi kedua mean melebihi bilangan SD : 35,904 dan Perilaku Konsumtif tergolong sedang dengan mean empiric : 75,32 = mean hipotetik : 75 dimana selisih kedua mean melebihi bilangan SD : 15,270.
USING LEAST TO MOST PROMPTING TECHNIQUES TO DECREASE NON-COMPLIANCE BEHAVIOR IN EARLY CHILDHOOD Adelin Australiati Saragih; Ayudia Popy Sesilia
Jurnal Scientia Vol. 12 No. 01 (2023): Education, Sosial science and Planning technique
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was based on an early childhood who showed non-compliance behavior when participating in learning activities at school. The child often avoids instructions or rules given by the teacher and chooses to do activities that are different from the activities in which he is supposed to participate. The child preferred to play alone instead of doing the tasks that the teacher gives. The inconsistency of the application of regulations at school and home makes child confused and uncomfortable so this can form behavior that does not comply with the rules. This research is an experimental study using a single-subject design with reference to pre-test and post-test measurements of the interventions provided. The interventions given to child use a behavioral approach, namely by using the least to most prompting. Based on the results of the study, it was found that there were changes in behavior shown by child before and after carrying out the least to most prompting procedures. The child have begun to follow the instructions given by the teacher and follow learning activities consistently after being given interventions in the form of least to most prompting.
SELF EFFICACY AND WORK STRESS IN SPECIAL EDUCATION TEACHER Ayudia Popy Sesilia; Adelin Australiati Saragih
Jurnal Scientia Vol. 12 No. 01 (2023): Education, Sosial science and Planning technique
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Special teachers face various kinds of children with special needs, such as down syndrome, autism, and other emotional disabilities, causing teachers to experience chronic fatigue and stress. Teachers who teaching students with emotional disorders showed higher fatigue than those teaching students with intellectual disorders. The causes of educator stress in general are problems related to personal and classroom environment such as high workload and poor teaching conditions which trigger to low self-efficacy. Teachers with low self-efficacy show a greater tendency to leave work than teachers with higher self-efficacy. Educators with low self-efficacy influence enhance work stress level. This research aims ti study the effect of self efficacy on work stres in special education teacher. This research used quantitative approach with survey collecting data. The participants in this study were 84 special teachers from three special need schools. 87% female and 13% male teachers. The average age of teachers is 31 years old. Range of the tenure from 1- 27 years with an average of 21 years. The researcher collected data twice, work stress and self-efficacy scale in different time. Data analysis used regression analysis. The results showed a negative and significant effect of self-efficacy on job stress (b = -.39; p <.01) thus research hypotheses is accepted. Self-efficacy is important because it plays a role in how individuals understand themselves and believe in something that may and may not be achieved in their life.