Aang Ridwan
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Komik Sebagai Media Dakwah Siti Ulya Faza Adilah; Aang Ridwan; Dindin Solahudin
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 4 No 4 (2019): Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Department of Islamic Communication and Broadcasting, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.196 KB) | DOI: 10.15575/tabligh.v4i4.1056

Abstract

Komik merupakan media kontenporer yang berkembang dengan pesat pada meda sosial masa kini. Komik strip pada akun instagram @Blackmetalistiqomah, memiliki tujuan untuk menyiarkan dakwah Islam. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menjelaskan lebih dalam mengenai komik sebagai media dakwah. Mendalami aspek meteri dakwah dan metode dakwah pada komik strip di akun instagram @Blackmetalistiqomah. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, semiotika Charles S Pierche. Pada komik @Blackmetalistiqomah memiliki hubungan isyarat, objek dan makna. Tanda berkaitan dengan objek yang meyerupainya dan menghasilkan sebab akibat. Setiap penggambaran dalam komik memiliki unsur ikun, ideks dan simbol yang memiliki unsur dari dakwah. Hasil penelitian menunjukan bahwa Materi dakwah telah digambar oleh komikus, memiliki pola yang berlandaskan Al-Quran dan hadis. Setelah materi sudah terbentuk maka komikus yaitu Achmad Deptian merepresentasikan melalui gambar-gambar yang lebih menarik perhatian anak-anak muda, menggunaka bahasa yang sederhana, materi yang ringan. Metode yang digunakan pada Black Metal Istiqomah dalam menyampaikan pesan islam menggunakan tiga metode yaitu bil hikmah, Al-Mauidzha Alh-Hasanah, Bit-Tadwin. ABSTRACT Comics is a content media that is growing rapidly at present. Strip comics on the @Blackmetalistiqomah instagram account have the purpose of broadcasting Islamic propaganda. The purpose of this research is to explain more about comics as a medium of da'wah. Deepening aspects of da'wah method and method of da'wah on comic strips on @Blackmetalistiqomah instagram account. This study uses descriptive analysis, Charles S Pierche's semiotics. In the comic @Blackmetalistiqomah has a signal, object and meaning relationship. The sign is related to the object that resembles it and produces cause and effect. Each depiction in comics has elements of icon, ideks and symbols that have elements of da'wah. The results of the study show that the da'wah material has been drawn by comic artists, has a pattern based on the Quran and hadith. After the material has been formed, the comic artist, Achmad Deptian, represents through drawings that attract the attention of young people, using simple language, light material. The method used in Black Metal Istiqomah in conveying the message of Islam uses three methods, namely bil hikmah, Al-Mauidzha Alh-Hasanah, and Bit-Tadwin.
Khitobah dalam Perspektif Gender Hani Solehatunnisa; Chatib Saefullah; Aang Ridwan
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 5 No 2 (2020): Tabligh : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Department of Islamic Communication and Broadcasting, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/tabligh.v5i2.1699

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna pesan terkaitgender pada khutbah nikah di Kecamatan Baleendah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif denganmetode analisis wacana dari A. Van Dijk (1998) yaitu dengan menentukan tematik, skematik, dan semantik yang berhubungan dengan gender dan dianggap mampu menjabarkan makna gender pada khutbah nikah di kecamatan Baleendah. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak semua khutbah nikah mengandung bias gender yang memposisikan laki-laki lebih unggul dari perempuan. Dari 15 pesan khutbah nikah yang diteliti di Kecamatan Baleendah terdapat 12 kategori tema syariah, 9 kategori tema akidah dan akhlak, dan 8 kategori tema gender yang diklasifikasikan menjadi Akidah sebagai fondasi dalam penanaman rumah tangga, Syariah sebagai pedoman interaksi sosial dan Akhlak sebagai tema sentral dalam khutbah nikah. ABSTRACT The aim of this research is to determine the meaning of gender message in marriage khotbah in Baleendah. This research was conducted with a qualitative approach with a discourse analysis method from A. Van Dijk (1998) which determining thematic, schematic, and semantic related to gender and it is considered capable of describing the meaning of gender on marriage khotbah in Baleendah. The results of this research prove that not all marriage khotbah contain gender biases that position men superior to women. From 15 marriage khotbah messages which researched in Baleendah, there were 12 categories of sharia, 9 categories of faith and moral, and 8 categories of gender which are classified into Aqeedah as a foundation in planting households, Sharia as a guide for social interaction and Morals as a central theme in marriage khotbah.
Web Series Sebagai Media Dakwah (Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Web Series Ramadhan Terakhir Episode 1-4 Tahun 2018) Syarah Nurathari Jannah; Yaya Yaya; Aang Ridwan
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 5 No 1 (2020): Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Department of Islamic Communication and Broadcasting, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/tabligh.v5i1.1843

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui web series sebagai media dakawah dari aspek penanda dan petanda pesan dakwah, makna denotasi dan konotasi pesan dakwah, serta untuk mengetahui makna baru dari dakwah Islam dalam web series Ramadhan Terakhir Episode 1-4 tahun 2018. Metode penelitiannya menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes dengan mengamati isi pesan dalam web series Ramadhan Terakhir malalui berbagi tanda-tanda atau lambang-lambang yang secara konvensional memiliki arti. Tanda-tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai efek yang diharapkan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa web series Ramadhan Terakhir episode 1-4 yang di produksi oleh Line Indonesia, merupakan inovasi dari media dakwah yang memuat banyak pesan-pesan dakwah yang ditunjukkan oleh penanda dan petanda, serta makna denotasi dan konotasinya. Diantara pesan dakwah yang terkandung dalam web series tersebut antara lain pesan akhlak seperti tolong menolong terhadap sesama dan pesan aqidah seperti anjuran untuk bertawakal kepada Allah dalam menghadapi setiap peristiwa yang terjadi. Pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam web series Ramdahan Terakhir ini pada dasarnya merupakan salah satu bentuk dlam merealisasikan ajaran Islam, yakni menjadi uswatun hasanah dalam setiap tingkah laku. This paper aims to find out the web series as a media of dakawah from the aspects of the message markers and markers, the meaning of denotation and connotation of the message of da’wah, and to find out the new meaning of Islamic propaganda in the Ramadan Terakhir web series Episodes 1-4 of 2018. The research method uses analytical methods Roland Barthes's semiotics by observing the contents of messages in the Ramadhan Terakhir web series through sharing signs or symbols that conventionally have meaning. The signs include various sign systems that work well together to achieve the expected effect. The results of the study show that the Ramadhan Terakhir web series episodes 1-4 produced by Line Indonesia, are innovations from da’wah media that contain many propaganda messages shown by markers and markers, as well as the meaning of denotation and connotation. Among the da'wah messages contained in the web series include moral messages such as help for others and aqeedah messages such as encouragement to trust God in facing any event that occurs. Da'wah messages contained in the Last Ramdahan web series are basically one form of realizing Islamic teachings, which is to become uswatun hasanah in every behavior
Seni Teater sebagai Salah Satu Model Dakwah Nesya Puspita Sari; Uwoh Saepulloh; Aang Ridwan
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1 No 3 (2016): Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Department of Islamic Communication and Broadcasting, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/tabligh.v1i3.2069

Abstract

Penulis menganalisis seluruh kegiatan dan program yang dilakukan oleh komunitas teater yaitu Teater Menara Salman ITB. Mencari tahu apakah ada unsur-unsur dakwah yang terkandung di Teater Menara Salman ITB? Bagaimana proses transformasi pesan dakwahnya? Serta apa karakteristik dakwah yang ada di Teater Menara Salman ITB?Metode yang digunakan adalah deskriptif yaitu menggambarkan seni teater sebagai salah satu model dakwah di Teater Menara Salman ITB. Jenis data yang dikumpulkan adalah jenis data kualitatif yaitu berupa pemaparan atau uraian langsung dari para pelaku (primer) narasumber, tentang muatan dakwah yang dilakukan lewat media kesenian Teater Menara Salman ITB,, untuk kemudian data-data tersebut dianalisis dalam hal pesan dakwah yang disampaikan. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang diharapkan adalah dengan melakukan observasi terhadap objek penelitian, wawancara, yang dilakukan terhadap narasumber yaitu Ius Kadarusman sebagai pendiri dan juga pembina. Dari data-data yang diperoleh, akhirnya penulis dapat menyimpulkan bahwa Teater Menara Salman ITB ini bisa menjadi salah satu model dakwah. Karena teater ini mengandung unsur-unsur dakwah didalamnya. Juga dapat diamati bahwa proses transformasi pesan hingga menjadi naskah/ skenario yang mengandung nilai-nilai dakwah tidak sembarangan dilakukan. Teater Menara Salman ITB memiliki karakteristik dakwah yang khas dalam teaternya dari mulai musik yang digunakan, lagu-lagu yang diciptakan, dialog pemainnya, hingga adegan-adegannya. Hal ini membuatnya unik dan menarik perhatian banyak orang. The uthor analyzes all activies and programs undertaken by the theater community the Teater Menara Salman ITB. Find out if there are elements of dakwahcontained in the Teater Menara Salman ITB. How does the process of transforming the message of dajwah? And what are the characteristics of dakwah in Teater Menara Salman ITB?The method used is descriptive that describesthe art of theater as one model Teater Menara Salman ITB. The type of data collected is the type of qualitative data that is in the form of exposure or direct description of the principals (primer) resource, about thethrough the media art of Teater Menara Salman ITB, for then the data is analyzed in terms of messages preached submitted. The data collected in the form of words and pictures. The steps undertaken in this study to obtain the expected data is to make observation of the object of research, interviews conduted on sources that Ius Kadarusman as founder and buider.From the data obtained finally the autors can conclude that the Teater Menara Salman ITB can be one of the dakwah model. Because this theater contains element of dakwah. it can also be observed that the process of transforming the messaage into a script or skenario containing dakwah values is not arbitrarily done. Tetaer Menara Salman ITB has the typical dakwah characteristic of the music used, the songs are created, the dialogue of the players, to the scenes by scene. This makes is unique and attracts the attention of many people.
Strategi Tabligh K.H. Ahmad Haedar dalam Meningkatkan Pemahaman Keagamaan Masyarakat Duroh Siti Murodah; Dadan Anugrah; Aang Ridwan
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1 No 4 (2016): Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Department of Islamic Communication and Broadcasting, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/tabligh.v1i4.2079

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi tabligh yang digunakan oleh K.H. Ahmad Haeadar. Secara rinci tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi penyampaian pesan, strategi penggunaan media dan strategi penggunaan metode yang digunakan oleh K.H. Ahmad Haedar dalam Meningkatkan Pemahaman Keagamaan Masyarakat di lingkungan Saritem. Fokus penelitian yang akan dilakukan oleh penulis mengenai bagaimana proses penyampaian pesan K.H. Ahmad Haedar dalam meningkatkan pemahaman keagamaan masyarakat, bagaimana penggunaan media K.H. Ahmad Haedar dalam meningkatkan pemahaman keagamaan masyarakat, dan bagaimana penggunaan metode K.H. Ahmad Haedar dalam meningkatkan pemahaman keagamaan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi penyampaian pesan K.H. Ahmad Haedar mengacu pada penyampaian informatif dan persuasif. Metode yang digunakan bil Hikmah, Mauizatul Hasanah dan Mujadalah billati Hiya Ahsan. Bentuknya ceramah, bimbingan, diskusi dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan media yang digunakan speaker, mimbar, majalah, buletin dan media temuan yakni lapangan atau olahraga. This study aims to determine the strategy tabligh used by K.H. Ahmad Haeadar. In detail the purpose of this research is to know the strategy of message delivery, media (channel) usage strategy and strategy of using method used by K.H. Ahmad Haedar in Improving Religious Understanding of Society in Saritem environment. The focus of research to be done by the author on how the process of delivering messages K.H. Ahmad Haedar in improving the religious understanding of society, how the use of media K.H. Ahmad Haedar in improving the religious understanding of society, and how the use of K.H. Ahmad Haedar in improving the religious understanding of society. The method used is descriptive method. Descriptive method is a method in examining the status of a group of people, an object, a set of conditions, a system of thought, or a class of events in the present. The results of this study indicate that the strategy of delivering messages K.H. Ahmad Haedar refers to informative and persuasive delivery. The methods used bil Hikmah, Mauizatul Hasanah and Muj are billati Hiya Ahsan. The form of lectures, guidance, discussion and community empowerment. While the media used speakers, pulpits, magazines, newsletters and media findings that field or sports.