Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Dakwah Simbolik pada Kaos Izma Muslim Store Fakhri Ghiffari Fasya; Uwoh Saepulloh; Aang Ridwan
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 5 No 4 (2020): Tabligh : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Department of Islamic Communication and Broadcasting, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/tabligh.v5i4.1303

Abstract

Dakwah pada bidang fhasion merupakan salah satu pilihan media yang beru. Izma Muslim Store merupakan brand kaos bertema dakwah. Desain atau simbol pada kaos Izma Muslim merupakan pesan dakwah yang disampaikan secara kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui kategorisasi pesan dakwah yang terkandung dalam kaos Izma Muslim dan 2) mnggambarkan manfaat menggunakan kaos dakwah. Metode penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semiotika. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Izma Muslim Store menyampaikan pesan Aqidah, Syari’ah dan Akhlaq dalam desain atau simbol kaos yang dibuatnya, dan pembeli kaos pula merasakan manfaat yang sangat baik terhadap interpretasi pesan yang terdapat pada desain tersebut. Da'wah in the fhasion field is one of the most popular media choices. Izma Muslim Store is a da'wah theme shirt. The design or symbol on the Izma Muslim shirt is a missionary message that is delivered creatively. This study aims to 1) find out the categorization of da'wah messages contained in Izma Muslim shirts and 2) describe the benefits of using da'wah shirts. The research method used in this research is descriptive method. Data collection techniques used are observation, documentation and interview techniques. The research approach used in this study is the semiotic approach. The results of this study indicate that Izma Muslim Store conveyed the message of Aqidah, Syari'ah and Akhlaq in the design or symbol of the t-shirt it made, and t-shirt buyers also felt very good benefits for the interpretation of the message contained in the design.
Seni Teater sebagai Salah Satu Model Dakwah Nesya Puspita Sari; Uwoh Saepulloh; Aang Ridwan
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1 No 3 (2016): Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Department of Islamic Communication and Broadcasting, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/tabligh.v1i3.2069

Abstract

Penulis menganalisis seluruh kegiatan dan program yang dilakukan oleh komunitas teater yaitu Teater Menara Salman ITB. Mencari tahu apakah ada unsur-unsur dakwah yang terkandung di Teater Menara Salman ITB? Bagaimana proses transformasi pesan dakwahnya? Serta apa karakteristik dakwah yang ada di Teater Menara Salman ITB?Metode yang digunakan adalah deskriptif yaitu menggambarkan seni teater sebagai salah satu model dakwah di Teater Menara Salman ITB. Jenis data yang dikumpulkan adalah jenis data kualitatif yaitu berupa pemaparan atau uraian langsung dari para pelaku (primer) narasumber, tentang muatan dakwah yang dilakukan lewat media kesenian Teater Menara Salman ITB,, untuk kemudian data-data tersebut dianalisis dalam hal pesan dakwah yang disampaikan. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang diharapkan adalah dengan melakukan observasi terhadap objek penelitian, wawancara, yang dilakukan terhadap narasumber yaitu Ius Kadarusman sebagai pendiri dan juga pembina. Dari data-data yang diperoleh, akhirnya penulis dapat menyimpulkan bahwa Teater Menara Salman ITB ini bisa menjadi salah satu model dakwah. Karena teater ini mengandung unsur-unsur dakwah didalamnya. Juga dapat diamati bahwa proses transformasi pesan hingga menjadi naskah/ skenario yang mengandung nilai-nilai dakwah tidak sembarangan dilakukan. Teater Menara Salman ITB memiliki karakteristik dakwah yang khas dalam teaternya dari mulai musik yang digunakan, lagu-lagu yang diciptakan, dialog pemainnya, hingga adegan-adegannya. Hal ini membuatnya unik dan menarik perhatian banyak orang. The uthor analyzes all activies and programs undertaken by the theater community the Teater Menara Salman ITB. Find out if there are elements of dakwahcontained in the Teater Menara Salman ITB. How does the process of transforming the message of dajwah? And what are the characteristics of dakwah in Teater Menara Salman ITB?The method used is descriptive that describesthe art of theater as one model Teater Menara Salman ITB. The type of data collected is the type of qualitative data that is in the form of exposure or direct description of the principals (primer) resource, about thethrough the media art of Teater Menara Salman ITB, for then the data is analyzed in terms of messages preached submitted. The data collected in the form of words and pictures. The steps undertaken in this study to obtain the expected data is to make observation of the object of research, interviews conduted on sources that Ius Kadarusman as founder and buider.From the data obtained finally the autors can conclude that the Teater Menara Salman ITB can be one of the dakwah model. Because this theater contains element of dakwah. it can also be observed that the process of transforming the messaage into a script or skenario containing dakwah values is not arbitrarily done. Tetaer Menara Salman ITB has the typical dakwah characteristic of the music used, the songs are created, the dialogue of the players, to the scenes by scene. This makes is unique and attracts the attention of many people.
Peranan Pimpinan dalam Pengelolaan Pondok Pesantren Muhamad Luthfi Nazmudin; Uwoh Saepulloh; Dewi Sadiah
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah Vol 2 No 2 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/tadbir.v2i2.199

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan dan kebijakan yang diterapkan pimpinan dalam pengelolaan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta. Metode penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa peranan pimpinan dalam pengelolaan pondok pesantren tidak hanya berperan sebagai pemimpin saja, akan tetapi beliau juga berperan sebagai educator, manajerial, innovator, administrator, bahkan supervisor terhadap segala sesuatu yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan. Sedangkan tipe kepemimpinan beliau lebih condok pada tipe kepemimpinan demokratis dan kharismatis. Hal tersebut dapat terlihat dari cara beliau dalam mengambil keputusan yang selalu menggunakan kebersamaan dalam musyawarah untuk mencapai kata mufakat. Kemudian dalam proses penyusunan kebijakan program beliau selalu mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya adalah tujuan utama dan fungsi keberadaan pesantren, kebutuhan santri, kondisi santri serta kondisi sarana dan prasarana yang ada di pesantren. This study aims to determine the decision-making process and policies applied by the leadership in the management of the Al-Muhajirin Islamic Boarding School in Purwakarta. This research method uses a method with a qualitative approach. The results showed that the role of leadership in the management of boarding schools not only acted as a leader, but he also acted as educator, managerial, innovator, administrator, and even supervisor of everything that has been determined effectively and efficiently in order to achieve goals. While his type of leadership is more focused on the type of democratic and charismatic leadership. This can be seen from the way he makes decisions that always use togetherness in deliberation to reach the word consensus. Then in the program policy formulation process he always considered several things, including the main purpose and function of the existence of the pesantren, the needs of the santri, the condition of the students and the condition of the facilities and infrastructure in the pesantren.