ATJEP MUHLIS
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam

Retorika Dakwah Ustadz Haikal Hassan MERI ASTUTI; ATJEP MUHLIS; ASEP SHODIQIN
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 5 No 1 (2020): Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Department of Islamic Communication and Broadcasting, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/tabligh.v5i1.1672

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ethos phatos dan logos ustadz haikal hassan dengan dalam penelitian ini adalah teori Aristoteles menjelaskan tentang bahwa prinsip retorika terdiri dari ethos,phatos dan logos. Juga di dukung dengan teori Harold Lasswell menjelaskan who say what in channel to whom with what effect.menggunakan metode analisis isi, bertujan untuk menggunakan pesan atau isi yang tersirat dan tersurat dalam sebuah dokumentasi. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa prinsip retorika yaitu ethos phatos dan logos ethos dimiliki oleh Ustadz Haikal Hassan. This paper aims to find out how the ethos of phatos and logos ustadz haikal hassan with in this study Aristotle's theory explains that the principle of rhetoric consists of ethos, phatos and logos. Also supported by Harold Lasswell's theory explains who say what in the channel to whom with what effect. Using the content analysis method, it is raining to use the message or the content that is implied and express in a documentation. The results of this study prove that the rhetoric principle of ethos phatos and logos ethos is owned by Ustadz Haikal Hassan
Pesan Dakwah dalam Album Ketika Hati Bicara Karya Ebith Beat A Muhammad Tajul Arifin; Atjep Muhlis; Nase Saepudin
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2 No 2 (2017): Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Department of Islamic Communication and Broadcasting, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/tabligh.v2i2.2085

Abstract

Pemanfaatan musik atau suara sebagai media dakwah bukanlah hal yang baru dalam dunia Islam, sebagaimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan dakwah yang terkandung dalam musik seperti halnya lagu-lagu Ebith yang diusung dalam sebuah album berjudul “Ketika Hati Bicara”, yang mencakup pesan akidah, akhlak, dan syari’at. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis isi, yang merupakan suatu langkah yang ditempuh untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, lagu-lagu Ebith yang diusung dalam album “Ketika Hati Bicara” sangat jelas menunjukkan keberadaan pesan dakwah, termasuk pesan akidah, akhlak, dan syari’ah di dalamnya, karena lirik lagu yang dinyanyikannya sama sekali tidak bertentangan dengan Quran dan Hadits. Hal tersebut dibuktikan dengan cara Ebith yang selalu berkonsultasi terlebih dahulu kepada yang lebih tahu tentang agama sebelum beliau menuangkannya ke dalam sebuah lirik lagu. The use of music or voice as a medium of da'wah is not new in the Islamic world, as this study aims to find out the message of da'wah contained in music as well as Ebith songs carried in an album entitled "When the Heart Speaks", which includes the message of creed, morals, and shari'ah. This research method is a qualitative research with content analysis approach, which is a step taken to obtain information from the contents of communication delivered in the form of symbol. Technique of collecting data in this research is through observation, interview, and documentation. The results showed that, Ebith songs that were carried on the album "When the Heart Speaks" very clearly indicate the existence of the message of da'wah, including the message of creed, morals, and shari'ah in it, because the lyrics of the songs sung in no way conflict with the Quran and Hadith. This is evidenced by the way Ebith is always consulted first to who knows more about religion before he poured it into a song lyrics.
Analisis Wacana Kritis Model Teun A. Van Dijk terhadap Film 5 Penjuru Masjid Suci Arumaisa Murni; Chatib Saefullah; Atjep Muhlis
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 5 No 4 (2020): Tabligh : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Department of Islamic Communication and Broadcasting, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui struktur teks, kognisi sosial, serta konteks sosial dalam film 5 Penjuru Masjid. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, penulis menemukan tiga kesimpulan: Pertama, dalam analisis teks film ini terdapat pesan dakwah dengan topik pentingnya memakmurkan masjid, menegakan amar maruf nahi munkar, saling tolong menolong. Kedua, kognisi sosial diperkuat oleh pengalaman pribadi penulis naskah itu sendiri. Ketiga, kontek sosial dalam film 5 penjuru masjid ini disesuaikan dengan pefenomena yang ada pada masyarakat islam yang dikaji kemudian diangkat menjadi anti klimaks pada film yang diproduksi. Metode AWK juga menemukan adanya interpretasi berupa identifikasi wacana teks menjadi proses komunikasi dan adanya implikasi pada film 5 Penjuru Masjid berupa aspek-aspek kognisi yang dapat diterapkan pada kehidupan masyarakat. This study aims to determine the structure of the text structure, social cognition, and social context in the film 5 Penjuru Masjid. In this study, the authors used a descriptive method. Based on the data analysis carried out, the writer finds three main conclusions: First, in the analysis of the text of this film there is a message of da'wah with the topic of the importance of prospering mosques, upholding amar maruf nahi munkar, helping each other. Second, social cognition is strengthened by the screenwriter's own personal experience. Third, the social context in the film 5 Penjuru Masjid is adjusted to the problems of the Islamic community which are raised to become anti-climax in the dialogue on the produced script and film. The methode of critical discourse analysis also find that there is an interpretation in the from of teks discourse into a communication process and there are implications in the film 5 penjuru masjid in the form of cognitive aspects that can be applied by the community.