Amiruddin Amiruddin
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AG AMA DAN KEAGAMAAN PASCA KONFLIK DI POSO SULAWESI TENGAH Amiruddin Amiruddin
Al-Qalam Vol 14, No 2 (2008)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.877 KB) | DOI: 10.31969/alq.v14i2.512

Abstract

This research aims to describe the implication of social conflict to educationof religion (formal and informal) implementation. This was conductedat Poso, Midle Sulawesi. Data was collected by depth interviewand observation.This research indicates that social conflict atAralle, Tabulahan, Mambiduring 2002-2005 had give impact the some education of religion implementation,such as (a) number of teachers and students was decrease.Most of them went out to another place; (b). Some students have differentperspective after this conclict, for example; several students denylearning English, because it s non-Moslem language.Local government regulate a lot ofprogram to heal this effect of conflict,such as (a) empowering religion organization (Muhammadiyah, NUetc) to take active role; (b) facilitating dialog between moslem andChrist people
MUATAN LOKAL DAN TANTANGAN DUNIA KERJA DI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN DDI LIL BANAT KOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN Amiruddin Amiruddin
Al-Qalam Vol 16, No 2 (2010)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.411 KB) | DOI: 10.31969/alq.v16i2.482

Abstract

Penelitian tentang kurikulum muatan lokal selama ini harusnya menyentuh pada aspek-aspek substansialdengan mengakomodir aspek-aspek yang spesifik yang berkaitan dengan lingkungan, sosial, budayadan tradisi lokal. Pengakomodiran muatan lokal dalam kurikulum sebagai wadah pengakraban siswadengan unsur lokalitasnya belum terjembatani secara memadai oleh Madrasah Aliyah dan PondokPesantren. Penelitian ini dimaksudkan sebagai penguatan aspek spesifik lokal dalam penyusunankurikulum muatan lokal di Madrasah dan Pondok Pesantren dengan lokus penelitian di MadrasahAliyah pondok Pesantren DDI Lil Banat Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan.Penelitian ini mengangkat dua pertanyaan penelitian I). Bagaimana ketermuatan unsur-unsur lokaldalam kurikulum yang diterapkan pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Putri DDI Lil Banat Parepare.2). Bagaimana respon masyarakat terhadap unsur-unsur lokal dalam kurikulum yang Madrasah AliyahPondok Pesantren Putri DDI Lil Banat Parepare. Jenis pendekatan yang dipakai adalah pendekatankualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.Penelitian ini menemukan bahwa muatan lokal yang diterapkan oleh Madrasah Aliyah Pondok PesantrenDDI Lil Banat terdiri dari muatan lokal tata busana muslim dan tata boga, di samping ini terdapat pulabeberapa matapelajaran yang memuat unsur lokal seperti mata pelajaran Sosiologi, Seni Budaya, dan matapelajaran khusus Ke-DDI-an.
INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK USIA DINI DI RAUDHATHUL ATFHAL PERWANIDA 1 LIPU KABUPATEN MAJENE Amiruddin Amiruddin
Al-Qalam Vol 20, No 1 (2014)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.263 KB) | DOI: 10.31969/alq.v20i1.170

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bentuk-bentuk pembelajaran nilai agama pada anak usiadini di RA Perwanida 1 Lipu. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah “bagaimana bentukbentukpembelajaran nilai agama pada anak usia dini di RA Perwanida 1 Lipu?” Berkenaan denganmasalah tersebut, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan databerupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data dalam penelitian ini berupa penelusurandokumentasi dalam bentuk Rencana Kegiatan Harian (RKH), Rencana Kegiatan Mingguan (RKM),program semester, dan program tahunan. Hasil penelitiani ini menunjukkan bahwa implementasipembelajaran nilai agama pada anak usia dini di RA Perwanida 1 Lipu dituangkan dalam prosespembelajaran yang mencakup tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, inti, dan kegiatan penutup.
EFEKTIVITAS MGMP DI MADRASAH ALIYAH NEGERIMAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT Amiruddin Amiruddin
Al-Qalam Vol 15, No 2 (2009)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.576 KB) | DOI: 10.31969/alq.v15i2.503

Abstract

The research aims to describe the effectiveness of MGMP in MAN Mamuju,west Sulawesi province. Result shows that generally the implementationof MGMP in MAN Mamuju is quite effective. However, the teachersthought that it lacked government support and result in its low quality.MGMP is an institution where the teacher can discuss the learningsystem on the courses in school. To improve the quality of the discussionwhich can increase the capability of the teacher on learning and syllabusdevelopment method, the support of government and other institutionis required.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI SLB NEGERI PEMBINA TINGKAT PROVINSI PAPUA KOTA JAYAPURA Amiruddin Amiruddin
Al-Qalam Vol 21, No 2 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.606 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i2.229

Abstract

Pendidikan agama merupakan bidang studi wajib di lembaga pendidikan dengan tujuan membantupeserta didik memperoleh kehidupan yang bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuigambaran deskriptif mengenai pendidikan Agama Kristen bagi anak difabel di Sekolah Luar Biasa,serta menemukan model pembelajaran yang tepat di SLB. Masalah yang diangkat adalah a) bagaimanapelaksanaan Pendidikan Agama Kristen di SLB, b) bagaimana konsep pendidikan agama bagi anakberkebutuhan khusus, serta c) apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat pelaksanaanpendidikan Agama Kristen di SLB. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasisederhana terhadap pengelolaan SLB, wawancara singkat dengan kepala sekolah dan guru di SLB sasaranpenelitian dan dokumentasi visual terhadap sarana dan prasarana SLB di Jayapura. Hasil dari penelitianini adalah 1) pelaksanaan pendidikan agama belum sesuai dengan harapan, karena belum tersedia guruagama khusus yang memiliki kompetensi dibidang keagamaan, sehingga untuk mengisi kekosongantersebut kepala sekolah menugaskan guru yang dianggap mampu untuk memberikan materi pendidikanagama. 2) konsep pembelajaran agama yang diterapkan dengan menggabungkan semua siswa difabeldalam satu kelas untuk semua tingkatan. Idealnya pembelajaran pendidikan agama di SLB dilakukanberdasarkan jenis difabel dengan pendekatan pembelajaran individual.
Pemetaan Kapasitas Pondok Pesantren di Kabupaten Jeneponto dan Takalar Amiruddin Amiruddin
PUSAKA Vol 5 No 2 (2017): Pusaka Jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.306 KB) | DOI: 10.31969/pusaka.v5i2.181

Abstract

Penelitian tentang pemetaan kapasitas pesantren yang di lakukan di Kabupaten Jeneponto dan Takalar diorientasikan pada tiga aspek pemetaan yaitu: pemetaan tentang persebaran pesantren, kapasitas pengelolaan substansi pesantren, dan upaya-upaya pengembangan pemberdayaan yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 24 pesantren yang tersebar pada 2 kabupaten, yang didominasi oleh pesantren dengan tipologi kombinasi. Penelusuran tentang kapasitas pesantren, dicermati pada aspek-aspek komponen utama pesantren sebagaimana yang diamanatkan oleh KMA Nomor 13 Tahun 2014, terdiri atas Kyai, Santri, Kitab Kuning, Pondok, dan Masjid/Mushollah. Kelima komponen tersebut belum sepenuhnya dimiliki oleh sebagian pesantren. Program pemberdayaan santri juga belum maksimal ini terlihat dari banyaknya program pemberdayaan yang tidak berkelanjutan dalam pengelolaannya serta belum terpokus pada pemberdayaan santri.
Sinergitas Kinerja Guru Pai Dan Pengawas Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di SMP Manado Amiruddin Amiruddin
PUSAKA Vol 7 No 1 (2019): Pusaka Jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.677 KB) | DOI: 10.31969/pusaka.v7i1.244

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan survei terhadap pemenuhan kebutuhan pengawas PAI dan guru PAI di sekolah umum sekaligus untuk mengetahui tingkat sinergitas kinerja antara Guru PAI dan Pengawas. Melalui mtode kuantitatif dengan survei atas populasi pengawas dan Guru PAI di SMP Manado. Ditemukan bahwa proporsi pemenuhan kebutuhan Guru PAI dan pengawas di Kota Manado masih dirasa kurang. Beban guru mentransmisi pengetahuan kepada siswa tidak efektif karena rasio ketersediaan guru dan jumlah siswa tidak berimbang, begitu pun pada ketersediaan pengawas PAI semakin tahun semakin berkurang. Tingkat sinergitas kinerja Guru PAI dan pengawas berada pada tingkat yang Tinggi. Keterlibatan pengawas dalam memberikan pembinaan telah intens dilakukan. Proses kunjungan pengawas PAI ke sekolah dalam melakukan supervisi akademik kepada guru PAI setiap hari di lakukan. Hubungan performance antara guru PAI dan Pengawas semakin bersinergi hal ini ditandai dengan keterlibatan pengawas pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh MGMP PAI. Namun pada aspek kelitbangan tampak berbeda walau tingkat sinergitasnya tinggi, tetapi kualitas pembimbingannya rendah.
DAMPAK SERTIFIKASI GURU TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN PADA MADRASAH TSANAWIYAH DI SULAWESI SELATAN Amiruddin Amiruddin
EDUCANDUM Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Educandum
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research uses quantitative approach by using sampling quota as many as 155teachers who have been certified in Madrasah Tsanawiyah. A total of 103questionnaires were distributed in Makassar City, and 52 questionnaires weredistributed in Jeneponto Regency using Likers 4 scale to 101 items. The resultsshowed that based on the homogeneity analysis of maximally achieved data of 394and the minimum value of 245, yielded an average value of 335. 52, with a standarddeviation of 30,526. besides the effect of teacher certification on the improvement ofmadrasah quality shows that: The involvement in the planning process of highcategorizedmadrasah program (2.55). Involvement in the implementation of highcategorizedmadrasah programs (2.96). The impact on the improvement of thecategorized learning process is very high with the average of 3.84. While the impacton the increase in the competence of fellow teachers is also categorized very highwith the average of 3.66. The use of teacher certification funds if linked to family andpersonal interests is more aimed at financing children's education, and for the sake ofhealth (buying drugs / vitamins), and maintaining the appearance (buying clothes,bags, and shoes). However, for the benefit of increasing the profession is more widelyused to participate in seminars and comparative studies, as well as on the provisionof professional support facilities are used to buy a computer and buy a book ofliterature supporting learning.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI MAN 1 KOTA KENDARI Amiruddin Amiruddin
EDUCANDUM Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Educandum
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to seen the implementation of character education ineducational units especially in Madrasah Aliyah, which focus on theimplementation of character education and supporting and inhibiting factors inthe implementation of character education MAN 1 Kendari. This study used aqualitative approach through simple observation of the curriculum charactermanagement, a brief interview with the headmaster and educators, conductvisual documentation of the facilities and infrastructure, and literature on somerelated literature. The results of this study, 1) In implementative of charactereducation in MAN 1 Kendari has long been applied through the guidance ofreligion, its application is not in the form of subjects (monolithic), but integratedinto the process of learning, self development activities/extracurricular, andfamiliarization school, 2) Factors supporting the implementation of charactereducation to the support of the Ministry of Religious Affairs in the form ofsocialization of character education in each of the activities, the involvement ofsupervisors in providing guidance, the role of school committee in support of allthe program launched by the madrasah, caring headmaster, teachers andeducation personnel in create a religious atmosphere in the madrasah in thehope of fostering the realization of a noble character to the students, as well asthe role of the organization madrasah. Inhibiting factors in implementing acharacterized curriculum in the absence of regulation that can be used as alegal umbrella for the implementation of character education in madrassas,some educators do not understand the concept of planting character values thatwill be developed in each learning process and the role of supervisors who arenot yet maximal.
PEMETAAN KAPASITAS PONDOK PESANTREN DI KABUPATEN MOROWALI DAN MOROWALI UTARA PROVINSI SULAWESI TENGAH Amiruddin Amiruddin
EDUCANDUM Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Educandum
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang pemetaan kapasitas pesantren yang di lakukan di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara di orientasikan pada tiga aspek pemetaan yaitu: pemetaan tentang persebaran pesantren, kapasitas pengelolaan substansi pesantren, dan upaya-upaya pengembangan pemberdayaan yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 13 pesantren yang tersebar pada 2 kabupaten, yang didominasi oleh pesantren dengan tipologi kombinasi. Penelusuran tentang kapasitas pesantren, dicermati pada aspek-aspek komponen utama pesantren sebagaimana yang diamanatkan oleh KMA Nomor 13 Tahun 2014, terdiri atas Kyai, Santri, Kitab Kuning, Pondok, dan Masjid/Mushollah. Kelima komponen tersebut belum sepenuhnya dimiliki oleh sebagian pesantren. Program pemberdayaan juga belum maksimal ini terlihat dari banyaknya Pondok pesantren yang tidak menyelenggarakannnya. Dan bagi pesantren yang menyelenggarakan program pemberdayaan tampak tidak berkelanjutan dalam pengelolaannya