N.Y. Rustaman
Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MODEL INTEGRASI ATRIBUT ASESMEN FORMATIF (IAAF) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN BERPIKIR ANALITIK MAHASISWA CALON GURU Saptono, S.; Rustaman, N.Y.; -, Saefudin; Widodo, A.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpii.v2i1.2507

Abstract

Dalam studi ini dikembangkan model integrasi atribut asesmen formatif (IAAF) dalam pembelajaran Biologi Sel untuk mengembangkan kemampuan penalaran dan berpikir analitik mahasiswa calon guru Biologi. Atribut asesmen formatif yang diintegrasikan adalah collaboration, self-assessment, peer-assessment, dan feedback & learning progression. Model yang dikembangkan mencakup pembelajaran interaktif, pembuatan bagan konsep, dan reviu artikel jurnal internasional. Dimensi yang diukur dalam studi ini adalah perkembangan kemampuan mahasiswa membuat bagan konsep, kemampuan mahasiswa melakukan reviu artikel, dan kemampuan penalaran dan berpikir analitik mahasiswa. Hasil studi mengindikasikan bahwa Model IAAF dapat mengembangkan kemampuan penalaran dan berpikir analitik mahasiswa. In this study developed a model of integration of formative assessment attributes (IAAF) in Cell Biology learning to develop reasoning skills and analytical thinking Biology student teachers. Attributes of formative assessment that  integrated is collaboration, self-assessment, peer-assessment, and feedback & learning progression. The model developed includes interactive learning, graphing concepts, and review articles of international journal. Dimensions measured in this study is the development of students’ ability to make a chart of concept, the ability of student conduct review of articles, and the ability to reason and think analytically students. The study results indicate that the IAAF model can develop reasoning skills and analytic thinking students.
MODEL INTEGRASI ATRIBUT ASESMEN FORMATIF (IAAF) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN BERPIKIR ANALITIK MAHASISWA CALON GURU Saptono, S.; Rustaman, N.Y.; -, Saefudin; Widodo, A.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpii.v2i1.2507

Abstract

Dalam studi ini dikembangkan model integrasi atribut asesmen formatif (IAAF) dalam pembelajaran Biologi Sel untuk mengembangkan kemampuan penalaran dan berpikir analitik mahasiswa calon guru Biologi. Atribut asesmen formatif yang diintegrasikan adalah collaboration, self-assessment, peer-assessment, dan feedback & learning progression. Model yang dikembangkan mencakup pembelajaran interaktif, pembuatan bagan konsep, dan reviu artikel jurnal internasional. Dimensi yang diukur dalam studi ini adalah perkembangan kemampuan mahasiswa membuat bagan konsep, kemampuan mahasiswa melakukan reviu artikel, dan kemampuan penalaran dan berpikir analitik mahasiswa. Hasil studi mengindikasikan bahwa Model IAAF dapat mengembangkan kemampuan penalaran dan berpikir analitik mahasiswa. In this study developed a model of integration of formative assessment attributes (IAAF) in Cell Biology learning to develop reasoning skills and analytical thinking Biology student teachers. Attributes of formative assessment that  integrated is collaboration, self-assessment, peer-assessment, and feedback & learning progression. The model developed includes interactive learning, graphing concepts, and review articles of international journal. Dimensions measured in this study is the development of students’ ability to make a chart of concept, the ability of student conduct review of articles, and the ability to reason and think analytically students. The study results indicate that the IAAF model can develop reasoning skills and analytic thinking students.
Pre-service Physics Teachers’ Knowledge, Decision Making, and Self-system Toward Energy Conservation Yusup, M.; Setiawan, A.; Rustaman, N.Y.; Kaniawati, I.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpfi.v14i2.16638

Abstract

Along with the increase of world’s energy need in one hand and of the impact of its uses in the other hand, conservation is indispensable. This paper describes pre-service physics teachers’ knowledge about energy conservation, how they use their knowledge to make energy-related decisions, and how their self-system toward energy conservation. The data presented here are from selected items of a field test of instrument intended to measure energy literacy that involved 123 pre-service physics teachers from three state universities in Indonesia. They are one state university in South Sumatera and two state universities in West Java. Data from this survey study were analyzed qualitatively. Results showed that pre-service physics teachers were still lack of knowledge and knowledge utilization to make energy-related decision. However, they showed a tendency to engage in energy conservation efforts.Seiring meningkatnya kebutuhan energi dunia di satu sisi dan dampak penggunaannya di sisi lain, konservasi menjadi sangat penting. Artikel ini menggambarkan pengetahuan mahasiswa calon guru fisika tentang konservasi energi, bagaimana mereka menggunakan pengetahuan tersebut untuk mengambil keputusan, dan bagaimana self-system mereka terkait konservasi energi. Data diperoleh dari uji lapangan terhadap instrumen yang ditujukan untuk mengukur literasi energi yang melibatkan 123 mahasiswa calon guru fisika dari tiga perguruan tinggi negeri di Indonesia. Ketiga universitas negeri tersebut adalah satu berada di Sumatera Selatan, dan dua berada di Jawa Barat. Data dari penelitan survey ini dianalisis secara kualitatif. Hasil analisis menunjukkan mahasiswa calon guru fisika kurang dalam pengetahuan dan penggunaan pengetahuan untuk membuat keputusan terkait energi. Namun demikian, mereka menunjukkan kecenderungan untuk terlibat dalam upaya konservasi energi.