Ika Rahmadhani
Politeknik Negeri Jember

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Ketidaksesuaian Kode Diagnosis pada SIMRS dengan Berkas Klaim BPJS Klinik Obgyn Ika Rahmadhani; Rossalina Adi Wijayanti; Novita Nuraini
J-REMI : Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Vol 1 No 4 (2020): September
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-remi.v1i4.2075

Abstract

Ketidaksesuaian kode Diagnosis utama pada SIMRS dan pada berkas Kalaim BPJS sangat penting karena jika tingkat ketidakakuratan tinggi maka berdampak pada ketidakakuratan data morbiditas penyakit yang akan mempengaruhi data pelaporan 10 besar penyakit. Berdasarkan data hasil observasi di RSUD DR Saifur Anwar Malang terhadap ketidaksesuain kode diagnosis utama pada SIMRS dengan kode berkas Klaim BPJS menunjukkan bahwa sebesar 25.8% kode diagnosis utama pada SIMRS tidak diisi atau tidak lengkap, dan sebesar 48.3% kode diagnosis utama yang tertera pada SIMRS tidak sesuai atau tidak sama dengan kode yang tertera pada berkas klaim (casemix), serta sebesar 25.8% kode yang tertera pada SIMRS sesuai dengan kode yang tertera pada berkas klaim (casemix). Tujuan Penelitian ini yaitu Menganalisis Ketidaksesuaian Kode Diagnosis Utama Pada SIMRS Dengan Berkas Klaim BPJS Klinik Obgyn Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang berdasarkan metode Motivation, Opputunity dan Ability. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara dan observasi. Hasil yang didapatkan pada saat observasi sebanyak 146 berkas klaim BPJS klinik Obgyn pada tanggal 26-28 Februari dan 3 Maret 2020 angka ketidaksesuain kode diagnosis sebesar 72.6%. Dari hasil analisis didapatkan bahwa ketidaksesuain tersebut terjadi karena kurangnya kedisiplinan petugas Koding di poliklinik dalam menginputkan kode di SIMRS, tidak adanya pelatihan terkait tata cara kodefikasi diagnosis yang benar, petugas entri data di poliklinik bukan lulusan rekam medik serta tidak adanyan job description spesifik yang mengatur tentang pelaksanaan kodefikasi diagnosis untuk kasus rawat jalan.
Analisis Pelaksanaan Pelayanan Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil di Puskesmas Candipuro Kabupaten Lumajang Ika Rahmadhani; Faiqatul Hikmah
J-REMI : Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Vol 1 No 4 (2020): September
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-remi.v1i4.2089

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator derajata kesehatan suatu bangsa. Salah Satu upaya mengurangi angka AKI yaitu dengan menyelengarakan pelayanan Antenatal Care (ANC) yang berkualitas guna mencegah resiko kematian ibu dan janin. Standar pelayanan Antenatal Care (ANC) dapat dinilai melalui indikator capaian K1 dan K4. Puskesmas Candipuro merupakan salah satu puskesmas dengan jumlah rentang kunjungan antara K1 dan K4 cukup jauh yakni sebesar 21,2%, dengan nilai K1 sebesar 108% dan nilai K4 sebesar 86.8%. Tahun 2017 tercatat bahwa terdapat 2 kematian ibu di wilayah Puskesmas Candipuro. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pelaksanaan pelayanan Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil di Puskesmas Candipuro Kabupaten Lumajang .Jenis  penelitian ini penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini adalah analisis pelayanan Antenatal Care (ANC)  berdasarkan faktor input yaitu adanya kekurangan SDM, kurangnya penyerapan dana BOK, Ruang KIA yang tidak mendukung proses pemeriksaan dan tidak adanya SOP karena hilang, kemudian faktor proses yaitu pelaksanaan anamnesis yang kurang rinci, pemeriksaan 10 T yang tidak dilaksanakan setiap pemeriksaan yang menyebabkan resiko tinggi yang dialami ibu hamil tidak dapat di deteksi secara dini, serta pencatatan hasil pemeriksaan ibu hamil kedalam berkas rekam medis tidak lengkap, serta faktor output yang berupa proritas permasalahan. Prioritas permasalahan tersebut yaitu Kesenjanagan Cakupan K1 dan K4. Permasalahan kedua yaitu Kematian ibu yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Candipuro disebabkan oleh pemeriksaan yang kurang lengkap dan rinci. Permasalahan yang ketiga yaitu perlunya dilaksanakan tata ulang ruang poli KIA agar mendukung proses pelayanan yang efektif dan efisien.Â