Menurut PBB, populasi penduduk diproyeksikan mencapai 8,5 milyar pada tahun 2030 dan meningkat sampai ke 9,7 milyar pada tahun 2050. Berdasarkan survey worldometers, pada 2019 jumlah penduduk perkotaan di Indonesia sebanyak 55,8% dari total penduduk Indonesia, prosentase tersebut diproyeksikan meningkat pada tahun 2020 sebesar 56,4% dan tahun 2025 sebesar 59,3%. Konsep smart city yang sudah berjalan di beberapa kota di Indonesia, khususnya Kota Bandung bertujuan untuk mewujudkan kota yang berfungsi optimal dalam mengelola berbagai sumber daya kota secara efektif dan efisien. Bandung Smart City memiliki enam komponen smart city, dimana komponen utama dalam pelaksanaanya yaitu smart governance yang menjadi fondasi untuk komponen lainnya. Pada kondisi pandemik COVID-19, terjadi disrupsi teknologi besar-besaran pada aspek sosial masyarakat terutama yang terkait bidang pendidikan dan kesehatan sehingga memerlukan akselerasi dalam menyiapkan solusi dengan pemanfaatan teknologi informasi. Pada tahun 2016, Jepang memunculkan gagasan Society 5.0 sebagai bentuk keseimbangan antara teknologi dan manusia, dimana tidak terlalu mengedepankan teknologi, namun memikirkan sisi manusia juga. Paper ini bertujuan untuk mengekplorasi penerapan Society 5.0 pada komponen smart society di Bandung Smart City sebagai akselerator solusi pemanfaatan teknologi yang merata dalam bidang pendidikan dan kesehatan.