Wahida Wahida
Owner of Stand Arul Fashion Kids Pasar Sentral Palakka

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS DISFUNGSI PASAR TRADISIONAL TERHADAP PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PEDAGAND DI KOMPLEKS PASAR SENTRAL PALAKKA KAB. BONE Wahida Wahida; Abdulahanaa Abdulahanaa
Jurnal Ilmiah Al-Tsarwah : ilmu ekonomi dan keuangan (konvensional dan syariah) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.492 KB) | DOI: 10.30863/al-tsarwah.v3i1.864

Abstract

Abstract             This study discusses the traditional market dysfunction analysis on the income and welfare of traders. The type of research used in this study is qualitative with the socio-economic approach and this also applies primary and secondary data sources supported by data collection methods, namely; observation, interview, and documentation. The collected data is then processed using descriptive analysis.The results reveal that Palakka Market does not function optimally due to several causes, including: 1) Non-strategic market location, 2) Hard accessibilities to reach, 3) Visitors and buyers get difficult to reach out the market breadth, 4) Some vendors drive and ride the vehicles, 5) The re-functioning of the old market location as a trade center, 6) The number of emersion of modern markets located too close to the market, 7) Technological sophistication that makes the people easy to do transaction through online media nowadays.The impact of Palakka market dysfunction on traders’ income based on interviews conducted with 30 traders, 21 of them claimed that it had a negative impact (decrease), 6 stated uncertainty, and 3 said that it had a positive impact (increase). Otherwise, the government has tried three time to move the traders who are still actively trading in the ex-market location to optimize the buying-selling transaction. It was successful in the beginning but they kept on doing their activity at the former place in the end. Thus, traders continue hoping the government for the truly applied regulations as the preventive movements, including business establishment permits, to those who illegally trade on the side of the road. Besides, they also expect to be put together and reassembled in Palakka market so that it is full of visitors and buyers. Keywords: The Traider, The Market, Income and Welfare  Abstrak   Penelitian ini membahas tentang analisis disfungsi pasar tradisional terhadap pendapatan dan kesejahteraan pedagang, Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosio ekonomi, penelitian ini menggunakan sumber data primer dan skunder yang didukung metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan analisis deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasar Palakka tidak berfungsi secara optimal dikarenakan dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal, yang termasuk faktor internal diantaranya adalah : Lokasi Pasar yang tidak strategis, banyaknya ruang yang tidak difungsikan, terlalu luasnya lokasi pasar sentral palakka, banyaknya pedagang yang kembali ke lokasi ex Pasar Sentral Lama, dan kurangnya ketegasan dari pemerintah sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kondisi Pasar Sentral Palakka saat ini, sedangkan dari faktor eksternalnya adalah : banyaknya pedagang keliling yang menggunakan motor dan mobil, banyaknya  kemunculan pasar modern yang lokasinya berdekatan dengan lokasi pasar, kecanggihan teknologi yang kini memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli melalui media online. Dampak disfungsi pasar Palakka terhadap pendapatan pedagang, berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada 30 pedagang ada 21 yang mengatakan berdampak negative (menurun), 6 yang menyatakan tidak berdampak, dan 3 yang mengatakan berdampak positif (meningkat). Ditinjau dari tingkat kesejahteraan menurut BKKBN semua pedagang memenuhi kriteria keluarga pra sejahtera dan di tingktan keluarga Sejahtera I, ada 26 pedagang yang memenuhi semua indikatornya, dan ada 4 pedagang tidak memenuhi salah satu indikatornya dari pendidikan anak usia 7-15 tahun, sedangkan dari segi konsep falah, ada tiga tingkatan kesejahteraan yaitu daruriyah, dimana ada 21 pedagang yang berada ditingkatan ini,,hajiyah (6 pedagang),tahsiniyah (3 pedagang).Selanjutnya upaya yang dilakukan oleh pemerintah sudah dilakukan sebanyak 3 kali dengan memindahkan pedagang yang masih aktif berdagang diloaksi ex pasar lama, awalnya berhasil namun pada akhirnya pedagang tetap kembali melakukan aktifitasnya di lokasi ex pasar lama. Dengan demikian pedagang tetap berharap kepada pemerintah akan adanya regulasi yang betul-betul diterapkan termasuk mengenai izin pendirian usaha, karena banyaknya pedagang liar yang ada dipinggiran jalan raya, selain itu pedagang juga berharap kepada pemerintah untuk tetap melakukan upaya pemindahan kembali para pedagang agar kiranya disatukan dan dikumpulkan kembali kepasar Sentral Palakka sehingga pasar  kembali ramai dari pengunjung dan pembeli. Kata Kunci : Pedagang, Pasar, Pendapatan dan Kesejahteraan.