Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TINDAK TUTUR LOKUSIONER DAN ILOKUSIONER PADA "MATA NAJWA" DI METRO TV Wati Kurniawati
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 13, No 1 (2015): METALINGUA, EDISI JUNI 2015
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.845 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v13i1.58

Abstract

“MATA NAJWA” merupakan program unggulan Metro TV dengan topik-topik menarikdan aktual. Penelitian ini mengkaji tindak tutur lokusioner dan ilokusioner fungsi ekspresifdalam acara tersebut. Perumusan masalah adalah bagaimanakah penggunaan tindaktutur lokusioner dan ilokusioner fungsi ekspresif tersebut. Metode yang digunakan adalahmetode deskriptif. Teknik isi yang digunakan adalah model analisis isi kualitatif (Emzir,2012:287). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang jelas danmenyeluruh tentang penggunaan tindak tutur lokusioner dan ilokusioner fungsi ekspresifdalam acara tersebut. Temuan penelitian menunjukkan bahwa bentuk tuturan yangdigunakan dalam Mata Najwa berupa tindak lokusioner (24,l4%) dan didominasiilokusioner (75,86%). Tindak tutur ilokusioner ekspresif berupa pernyataan ataupenegasan (34,48%), pertanyaan dan permintaan masing-masing (13,79%), pujian(6,90%), sapaan dan ungkapan terima kasih masing-masing (3,45%). Temuan tersebutdiharapkan berpengaruh pada pola tindak tutur yang digunakan pada gelar wicara yanglain.
AKOMODASI BAHASA DI PULAU MIANGAS: KAJIAN BAHASA DI WILAYAH PERBATASAN INDONESIA—FILIPINA Wati Kurniawati
SAWERIGADING Vol 18, No 3 (2012): SAWERIGADING, Edisi Desember 2012
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1395.873 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v18i3.408

Abstract

The research's aim was to describe the language accomodation in Miangas Island. Method of the research was descriptive method. The sample of the research used purposive sampling. There are 108 respondents of Talaud language speakers. This research based on the relationship between language accommodation frequency and respondent compositions. The result of the research showed that women respondent of language accomodation of Malay dialect Manado was more dominant that men respondents. Women respondent was 19,44% and men respondent was 14,81%. Meanwhile, men respondent of language accomodation of Malay dialect Manado and Sangir was enough dominant that women respondents. Men respondent was18,5% and women respondent was 15,74%. The language accommodation of Malay dialect Manado was so dominant of respondent who was 26—50years, that was 23,2% and for Malay dialect Manado and Sangir was enough dominant of respondent who was 26-50years old, that was 22,2%. Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan akomodasi bahasa di Pulau Miangas. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling purposif. Jumlah sampel adalah 108 responden penutur bahasa Talaud. Penelitian ini berdasarkan hubungan antara frekuensi akomodasi bahasa dan komposisi responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akomodasi bahasa Melayu dialek Menado oleh responden perempuan lebih dominan daripada responden laki-laki. Responden perempuan adalah 19,44% dan responden laki-laki adalah adalah 14,81%. Sementara itu, akomodasi bahasa Melayu dialek Manado dan Sangir oleh responden laki-laki cukup dominan daripada responden perempuan. Responden laki-laki adalah 18,5% dan responden perempuan adalah 15,74%. Akomodasi bahasa Melayu dialek Manado tampak sangat dominan oleh responden yang berusia 26-50 tahun, yaitu 23,2% dan untuk Melayu dialek Manado dan Sangir cukup dominan oleh responden yang berusia 26-50 tahun, yaitu 22,2%.
Bahasa Sunda Di Jatinegara Kaum Dan Pemukiman Keturunan Pangeran Achmad Djaketra Wati Kurniawati
Berkala Arkeologi Vol 16 No 1 (1996)
Publisher : Balai Arkeologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1556.883 KB) | DOI: 10.30883/jba.v16i1.746

Abstract

Based on historical reviews, the speakers of Sundanese language are the descendants of Prince Achmad Djaketra and Prince Sugeri who used the title "Raden". BSJK speakers are now decreasing due to social factors, language geography and the position of their respective languages.
BAHASA SUNDA DI JATINEGARA KAUM DAN PEMUKIMAN KETURUNAN PANGERAN ACHMAD DJAKETRA Wati Kurniawati
Berkala Arkeologi Vol. 16 No. 1 (1996)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30883/jba.v16i1.746

Abstract

Based on historical reviews, the speakers of Sundanese language are the descendants of Prince Achmad Djaketra and Prince Sugeri who used the title "Raden". BSJK speakers are now decreasing due to social factors, language geography and the position of their respective languages.