Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR PENTING DALAM PENGELOLAAN PERIKANAN BUDIDAYA DI KERAMBA JARING APUNG BERKELANJUTAN DENGAN METODE Interpretative Structural Modeling (ISM) DI WADUK CIRATA, JAWA BARAT Ani Widiyati; Daniel Djokosetiyanto; Dietriech Bengen; M. Kholil; Zainal Arifin
Jurnal Riset Akuakultur Vol 4, No 2 (2009): (Agustus 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.58 KB) | DOI: 10.15578/jra.4.2.2009.277-290

Abstract

Permasalahan pencemaran akibat keberadaan keramba jaring apung yang terjadi di  perairan Waduk Cirata sangat kompleks. Untuk mengatasi permasalahan tersebut  baik secara teknis maupun non teknis diperlukan pendekatan kesisteman. Interpretation Structural Modelling (ISM) merupakan salah satu metode kesisteman yang dapat digunakan untuk menganalisis faktor non teknis (kelembagaan) yang penting dalam pengelolaan perikanan budidaya di keramba jaring apung secara berkelanjutan di Waduk Cirata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penting yang berpengaruh dalam pengelolaan perikanan budidaya di keramba jaring apung secara berkelanjutan. Hasil penelitian terdapat 3 faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan dalam pengelolaan perikanan budidaya di keramba jaring apung secara berkelanjutan. Tiga faktor penting tersebut adalah faktor tujuan program, kebutuhan progam dan lembaga yang berperan.The problems of pollution as the negative effect of the existence of floating cage culture in Cirata Reservoir are very complex. To deal with those problems using both technical and non technical ways, a system approach is needed. Interpretation Structural Modelling (ISM) is one of system methods that can be used to analyse non technical factors such as the influence of institutions that is important in the management of sustainable floating cage culture at Cirata Reservoir. The study was aimed to analyse the important factors that influence the management of sustainable floating cage culture. The result of the study showed that there were three important factors that can determine the success in managing sustainable floating cage fisheries. Those three factors were the program purpose, needed program and role of institution.
EFEKTIVITAS ANTIBIOTIKA DAN VAKSIN DALAM PENANGGULANGAN PENYAKIT STREPTOCOCCOSIS PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Hambali Supriyadi; Taukhid Taukhid; Ani Widiyati; Desy Sugiani
Jurnal Riset Akuakultur Vol 1, No 1 (2006): (April 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.683 KB) | DOI: 10.15578/jra.1.1.2006.61-65

Abstract

Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui antibiotik yang efektif untuk pengobatan penyakit streptococcosis, serta mendapatkan cara pencegahan penyakit secara biologis yaitu melalui penggunaan vaksin telah dilakukan di Laboratorium Riset kesehatan Ikan Pasar Minggu. Tiga jenis antibiotika yaitu Neomycin, Oxytetracyclin, dan Enrofloxacin diuji efektivitasnya terhadap 4 isolat bakteri Streptococcus iniae yaitu Y2N7, Y2N9, GM2.4, dan S1N8 melalui uji zona hambatan dan konsentrasi hambat minimum (MIC). Uji imunogenitas diuji dengan cara pembuatan vaksin dari isolat yang digunakan yang kemudian dievaluasi level titer antibodi yang diproduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enrofloxacin merupakan antibiotik yang efektif terhadap semua isolat yang diuji, sedangkan neomycin efektif hanya untuk isolat Y2N7. Isolat GM2.4 relatif memiliki sifat immunogenitas lebih baik dibanding dengan isolat uji lainnya.Research with the aims to evaluate the effectiveness of several antibiotics against 4 (four) streptococcus iniae isolates, and evaluation of immunogecity of those isolate to be used for disease control (vaccine) have been conducted at Fish Health Research Laboratory Pasar Minggu. The effectiveness of three antibiotics namely Neomycin, Oxytetracyclin, and Enrofloxacin have been tested against 4 (four) isolates Y2N7, Y2N9, GM2.4, and S1N8. The immunogenicity of those isolates were also tested by developing vaccine and evaluated through the production of antibody titer level. The results indicated that enrofloxacin was effective against all isolates tested, meanwhile neomycin only effective against isolate Y2N7. Isolate of GM2.4 was relatively immunogenic as compared to the other isolates.
FLUKTUASI ASIMETRI IKAN NILA 69 (Oreochromis niloticus) DARI DANAU TEMPE (SULAWESI SELATAN) DAN IKAN NILA GIFT DARI SUKAMANDI, JATILUHUR, DAN SUKABUMI Ani Widiyati; Komar Sumantadinata
Jurnal Riset Akuakultur Vol 2, No 3 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.626 KB) | DOI: 10.15578/jra.2.3.2007.395-398

Abstract

Fluktuasi asimetri organ berpasangan merupakan salah satu metode sederhana yang dapat digunakan untuk menghitung keragaman fenotip pada ikan nila. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur fluktuasi asimetri ikan nila 69 dari Danau Tempe (Sulawesi Selatan) dan ikan nila GIFT dari Sukamandi, Jatiluhur, dan Sukabumi. Ikan nila yang digunakan berukuran konsumsi (150—250 g/ekor) dan berasal dari masing-masing lokasi diukur 50 ekor sebagai ikan uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan nila 69 dari Danau Tempe mempunyai nilai fluktuasi asimetri bilangan (Fan) dan besaran (Fam) gabungan terkecil yaitu 0,8 dan 2,84. Ikan nila dari Jatiluhur mempunyai nilai fluktuasi asimetri bilangan (Fan) dan besaran (Fam) gabungan tertinggi yaitu 4,43 dan 16,66.The asymmetric fluctuating of couple organs were used as simple method to calculate fenotype variation of nile tilapia. The objective of this study was to measure the asymmetric fluctuation nile tilapia 69 from Lake Tempe (South Sulawesi) and nile tilapia GIFT product from West Java (Jatiluhur, Cirata, Sukamandi, and Sukabumi). The results showed that nile tilapia from Lake Tempe had the smallest value of fluctuating asymmetry number (Fan) and magnitute (Fam), which are 0.8 and 2.84 prespectively. The biggest value of fluctuating asymmetry number (Fan) and magnitute (Fam), which are 4.43 and 16.66 respectively.
DAMPAK PEMBANGUNAN WADUK TERHADAP KELESTARIAN BIODIVERSITY Ani Widiyati; Tri Heru Prihadi
Media Akuakultur Vol 2, No 2 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9897.55 KB) | DOI: 10.15578/ma.2.2.2007.113-117

Abstract

Keberadaan waduk di suatu negara/wilayah diperlukan, mengingat waduk mempunyai banyak fungsi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Keberadaan waduk mempunyai dampak positif dan dampak negatif terhadap lingkungannya. Salah satu dampak negatif keberadaan waduk adalah terganggunya kelestarian keanekaragaman hayati lingkungannya, seperti hilangnya hamparan hutan sumber plasma nutfah tumbuhan maupun hewan. Pada daerah aliran sungainya dapat berakibat berkurangnya jenis ikan tertentu, plankton, bentos, dan tumbuhan air yang hidup pada perairan. Degradasi keanekaragaman hayati secara umum di perairan waduk, akan berpengaruh terhadap skala lokal, bank genetik alami akan hilang. Sedangkan pengaruhnya secara global akan berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan sekarang dan yang akan datang.
KERAGAAN PENYAKIT BAKTERIAL IKAN NILA (Oreochromis niloticus) PADA KERAMBA JARING APUNG (KJA) DI LOKASI BERBEDA Hambali Supriyadi; Ani Widiyati; Agus Sunarto; Tri Heru Prihadi
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 7 (2005): (Vol. 11 No. 7 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4390.329 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.7.2005.35-45

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan penyakit terutama penyakit ikan bakterial pada sistem budi dayi Keramba Jaring Apung (KJA) diWaduk Cirata dan Gadjah Mungkur padamusim penghujan dan kemarau. lkan sampel berupa ikan nila (Oreochromis niloticus) diambil sampling sebanyak 40 ekor per lokasi sampling.
KERAGAMAN MORFOLOGI DAN FLUKTUASI ASIMETRI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DARI DANAU TEMPE (SULAWESI SELATAN) DAN BEBERAPA SENTRA PRODUKSI DI JAWA BARAT Ani Widiyati; Subandriyo Subandriyo; Komar Sumantadinata; Wartono Hadie; Estu Nugroho
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 10, No 5 (2004): (Vol. 10 No. 5 2004)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3932.835 KB) | DOI: 10.15578/jppi.10.5.2004.47-53

Abstract

Keragaman genetik (fenotipe dan genotipe) merupakan informasi dasar yang diperlukan untuk pelaksanaan program pemuliaan ikan nila. Informasi keragaman genetik ikan nila di Indonesia masih sedikit diperoleh. Oleh sebab itu, metode truss morphometrics dan fluktuasi asimetri yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk mengukur keragaman morfologi dan fluktuasi asimetri ikan nila dari Danau Tempe (Sulawesi Selatan) dan beberapa sentraproduksi di Jawa Barat.