This Author published in this journals
All Journal Media Akuakultur
Bambang Priono
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SELEKSI KLON BIBIT RUMPUT LAUT, Gracilaria verrucosa Petrus Rani Pong-Masak; Bambang Priono; Irsyaphiani Insan
Media Akuakultur Vol 6, No 1 (2011): (Desember 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3343.731 KB) | DOI: 10.15578/ma.6.1.2011.1-12

Abstract

Upaya peningkatan produksi rumput laut juga tidak terlepas dari permasalahan, yaitu:ketersediaan bibit unggul dalam jumlah yang cukup, adanya serangan  hama dan penyakit, dan faktor pembatas musim tanam. Bibit rumput lautunggul dapat diperoleh dengan menggunakan metode seleksi klon dan   bioteknologi (kultur jaringan dan rekayasa gen). Seleksi klon/massa dapat dilakukan dengan mudah dan dapat menghasilkan varietas bibit unggul dalampertumbuhan relatif cepat, daya tahan terhadap penyakit, dan lingkungan, serta keunggulan spesifik lokasi/kawasan. Keberhasilan budidaya rumput laut sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Karena itu, kegiatan pemilihan bibityang berupa pelaksanaan seleksi klon harus memperhatikan faktor lingkungan perairan. Variasi kondisi lingkungan perairan di Indonesia yang relatif besar, maka pelaksanaan seleksi klon/massa sangat dianjurkan untuk dilakukandi setiap sentra produksi rumput laut. Tujuan seleksi klon ini adalah untuk mendapatkan bibit unggul varietas rumput laut Gracilaria verrucosa yang cepat pertumbuhannya. Sasaran penerapan metode seleksi klon ini adalah penyediaan bibit unggul untuk mendukung target peningkatan produksi. Selain itu, sasaran dari seleksi klon/ massa adalah penyediaan bibit untuk mendukung pengembangan kebun bibit di setiap sentra produksi.
PAKAN BUATAN UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN DISCUS (Symphysodon discus) DI INDONESIA Eni Kusrini; Bambang Priono
Media Akuakultur Vol 6, No 1 (2011): (Desember 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.163 KB) | DOI: 10.15578/ma.6.1.2011.32-35

Abstract

Ikan discus termasuk ikan hias yang agak sulit untuk dibudidayakan sehingga para pembudidayanya masih sangat terbatas. Cara budidaya yang sekarang sudah perkembang adalah masih secara konvensional. Larva ikan discus yang baru menetas sampai berumur satu minggu masih diasuh induknya karena masih tergantung dari lendir induk sebagai sumber makanannya, sehingga akan menunda induk lebih lama memijah berikutnya  dan kanibalisme dapat terjadi terhadap larvanya sendiri. Artificial food (pakan buatan) yang terbuat dari telur ayam yang dibuat menyerupai lendir induk ikan discus merupakan sebuah inovasi dari pembudidaya ikan discus. Pemberian pakan buatan tersebut selain dapat memacu pematangan gonad induk ikan discus juga dapat menyelamatkan larva yang biasanya dimakan oleh induk-induknya (mengurangi kanibalisme).