Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BILINGUAL TIPE PARTIAL IMMERSION DENGAN SETING PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Wiratini, Ni Putu Ari; Suparta, I Nengah; Sadra, I Wayan
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika bilingual dengan seting pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa SMA kelas X. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa buku siswa, dan buku petunjuk guru. Pengembangan perangkat tersebut mengikuti prosedur dari Plomp yang mengandung lima tahap yaitu: (1) investigasi awal; (2) desain; (3) realisasi; (4) tes, evaluasi, dan revisi; dan (5) implementasi. Pada penelitian ini tahap implementasi tidak dilaksanakan karena keterbatasan peneliti. Perangkat yang dikembangkan sudah memiliki kualitas yang baik, karena telah memenuhi tiga aspek; validitas, kepraktisan, dan keefektivan. Skor validitas perangkat pembelajaran berupa buku siswa adalah 3,63 dan skor validitas buku petunjuk guru 3,77. Skor buku siswa dan buku petunjuk guru termasuk dalam interval 3,5≤Sr<4,0 sehingga berkatagori sangat valid. Kepraktisan perangkat pembelajaran dianalisis  melalui skor pengamatan keterlaksaan perangkat pembelajaran, respons guru, dan respons siswa. Skor pengamatan keterlaksanaan pembelajaran siklus I adalah 3,29  masuk dalam interval 2,5≤Sr<3,5 sehingga masuk dalam katagori praktis. Pada siklus II dan III, skor pengamatan keterlaksanaan pembelajaran adalah 3,61 dan 3,83 yang masuk dalam interval 3,5≤Sr<4,0 sehingga berkatagori sangat praktis. Skor respons guru adalah 3,65 masuk dalam interval 3,5≤Sr<4,0 sehingga berkatagori sangat praktis.Skor respons siswa adalah 3,44 masuk dalam interval 2,5≤Sr<3,5 sehingga berkatagori praktis. Efektivitas  perangkat pembelajaran dianalisis dari hasil belajar siswa yaitu ranah kognitif dan afektif. Skor hasil belajar siswa ranah kognitif siklus I adalah 83,2, siklus II 86,13, dan siklus III 88,83. Skor afektif siswa termasuk dalam katagori efektif.   Kata kunci: kooperatif, STAD, bilingual   Abstract This research was a developmental research which was aimed at developing bilingual mathematics teaching-learning instruments  based on STAD cooperative learning setting for grade X senior high school students. In this study the students’ handbooks and teacher’s instructional guides were developed following Plomp’s developmental procedure which consists of five stages: (1) preliminary investigation, (2) design, (3) realization, (4) test, evaluation, and revision, and (5) implementation.  In this study the implementation stage was not involved because of the research limitations. According to research findings the instruments which had been developed have good quality based on the consideration of  three aspects: validity, practicality, and effectiveness. The validity score of students’ handbook was 3,63 and the one of  teacher’s instructional guide was 3,77. These scores were in the range of 3,5≤Sr<4, showing that students’ and teacher’s handbooks were very valid. The practical aspect of instruments was analysed using teaching-learning observations, teacher’s response and students’ response. The observations average score of using those instrument in the first learning cycle was 3,29 which was  in the range of 2,5≤Sr<3,5.  This showed that the practical aspect of using instruments was in practise catagory. In the second and third cycles, the observations’ average scores of the teaching learning process were  3,61 and 3,83 which both were in the range of 3,5≤Sr<4,0. These indicated that the practical aspect of instruments were very practicable. The score of teacher’s response was 3,65 which was in the range of 3,5≤Sr<4,0. This indicates that the practical aspect of instruments was very practicable. The score of students’ response was 3,44 which was in the range of 2,5≤Sr<3,5 showing that practical aspect of  instruments was in practise catagory. Morever, instruments effectiveness was measured using students achievement in cognitive and affective domain. The score of students achievement in the cognitive domain in the first cycle was 83,2, the second cycle was 86,13, and in the third cycle was 88,83. The students score in affective domain was effective.   Keywords : cooperative, STAD, bilingual
KONTRIBUSI KEMAMPUAN KONEKSI, KEMAMPUAN REPRESENTASI, DAN DISPOSISI MATEMATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA SWASTA DI KABUPATEN MANGGARAI Mandur, Kanisius; Sadra, I Wayan; Suparta, I Nengah
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 8 No 1 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2016/40

Abstract

Abstract:  The Contribution of  Connection Ability , Representation Ability and Mathematical Disposition toward  the Students’ Mathematics Achievement in Private Senior High Schools in Manggarai Regency.This research examines the contribution of four variables, namely: 1) the contribution of mathematical connection ability toward mathematics achievement through mathematical disposition, 2) the contribution of mathematical representation ability toward mathematics achievement through mathematical disposition, 3) the contribution of mathematical connection and  mathematical representation ability toward mathematical disposition simultaneously, and 4) the contribution of the connection ability, representation ability and mathematical disposition toward the students’ mathematics achievement simultaneously. Ex post facto research design was employed which involved the population  of  the second year students’ of science program at  private senior high schools in Manggarai regency in  academic year 2012/2013.   230 students were the samples selected by cluster sampling technique. The data of the connection and representation mathematical abilities were gathered by essay test. The data of mathematical disposition were collected by questionnaire, whereas  for the students’ mathematics achievement were the students’ first semester scores. The data were analyzed in Path Analysis. The results demonstrate that: 1) the contribution of mathematical connection ability toward students’ mathematics achievement through mathematical disposition is 19,36%, 2) the contribution of mathematical representation ability toward students’ mathematics achievement through mathematical disposition is 14,12%, 3) the contribution of  mathematical connection and representation ability toward mathematical disposition is 83,7%, and 4) the contribution of connection ability, representation ability, and mathematical disposition toward students’ mathematics achievement is 81,3%.  It can be concluded that connection ability, representation ability, and mathematical disposition contribute significantly to mathematics achievement of grade XI science students of  Manggarai directly or indirectly. Key words: contribution, connection ability, representation ability, disposition mathematical, and                     mathematics achievement Abstrak:Kontribusi Kemampuan Koneksi, Kemampuan Representasi, dan Disposisi Matematis Terhadap prestasi belajar matematika Siswa SMA swasta di Kabupaten Manggarai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kontribusi kemampuan koneksi matematis terhadap prestasi belajar matematika melalui disposisi matematis, (2) kontribusi kemampuan representasi matematis terhadap prestasi belajar matematika melalui disposisi matematis, (3) kontribusi kemampuan koneksi dan kemampuan representasi matematis secara simultan terhadap disposisi matematis, dan (4) kontribusi kemampuan koneksi, kemampuan representasi, dan disposisi matematis secara simultan terhadap prestasi belajar matematika. Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA swasta di Kabupaten Manggarai tahun pelajaran 2012/2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster sampling. Jumlah anggota sampel penelitian adalah 230 orang. Data kemampuan koneksi dan kemampuan representasi matematis dikumpulkan dengan tes uraian. Data disposisi matematis dikumpulkan dengan angket. Data prestasi belajar matematika diperoleh dari nilai raport semester satu siswa kelas XI IPA. Data dianalisis dengan menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) besar kontribusi kemampuan koneksi matematis terhadap prestasi belajar matematika melalui disposisi matematis adalah 19,36%, (2) besar kontribusi kemampuan representasi matematis terhadap prestasi belajar matematika melalui disposisi matematis adalah 14,12%, (3) besar kontribusi kemampuan koneksi dan kemampuan representasi terhadap disposisi matematis adalah 83,7%, dan (4) besar kontribusi kemampuan koneksi, kemampuan representasi, dan disposisi matematis terhadap prestasi belajar adalah 81,3%. Berdasarkan temuan tersebut disimpulkan bahwa kemampuan koneksi, kemampuan representasi, dan disposisi matematis berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kata kunci: kontribusi, kemampuan koneksi, kemampuan representasi, disposisi matematis, dan                             prestasi belajar matematika
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BILINGUAL TIPE PARTIAL IMMERSION DENGAN SETING PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Wiratini, Ni Putu Ari; Suparta, I Nengah; Sadra, I Wayan
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.969 KB) | DOI: 10.23887/jppm.v2i2.761

Abstract

Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika bilingual dengan seting pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa SMA kelas X. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa buku siswa, dan buku petunjuk guru. Pengembangan perangkat tersebut mengikuti prosedur dari Plomp yang mengandung lima tahap yaitu: (1) investigasi awal; (2) desain; (3) realisasi; (4) tes, evaluasi, dan revisi; dan (5) implementasi. Pada penelitian ini tahap implementasi tidak dilaksanakan karena keterbatasan peneliti. Perangkat yang dikembangkan sudah memiliki kualitas yang baik, karena telah memenuhi tiga aspek; validitas, kepraktisan, dan keefektivan. Skor validitas perangkat pembelajaran berupa buku siswa adalah 3,63 dan skor validitas buku petunjuk guru 3,77. Skor buku siswa dan buku petunjuk guru termasuk dalam interval 3,5?Sr<4,0 sehingga berkatagori sangat valid. Kepraktisan perangkat pembelajaran dianalisis  melalui skor pengamatan keterlaksaan perangkat pembelajaran, respons guru, dan respons siswa. Skor pengamatan keterlaksanaan pembelajaran siklus I adalah 3,29  masuk dalam interval 2,5?Sr<3,5 sehingga masuk dalam katagori praktis. Pada siklus II dan III, skor pengamatan keterlaksanaan pembelajaran adalah 3,61 dan 3,83 yang masuk dalam interval 3,5?Sr<4,0 sehingga berkatagori sangat praktis. Skor respons guru adalah 3,65 masuk dalam interval 3,5?Sr<4,0 sehingga berkatagori sangat praktis.Skor respons siswa adalah 3,44 masuk dalam interval 2,5?Sr<3,5 sehingga berkatagori praktis. Efektivitas  perangkat pembelajaran dianalisis dari hasil belajar siswa yaitu ranah kognitif dan afektif. Skor hasil belajar siswa ranah kognitif siklus I adalah 83,2, siklus II 86,13, dan siklus III 88,83. Skor afektif siswa termasuk dalam katagori efektif.   Kata kunci: kooperatif, STAD, bilingual   Abstract This research was a developmental research which was aimed at developing bilingual mathematics teaching-learning instruments  based on STAD cooperative learning setting for grade X senior high school students. In this study the students? handbooks and teacher?s instructional guides were developed following Plomp?s developmental procedure which consists of five stages: (1) preliminary investigation, (2) design, (3) realization, (4) test, evaluation, and revision, and (5) implementation.  In this study the implementation stage was not involved because of the research limitations. According to research findings the instruments which had been developed have good quality based on the consideration of  three aspects: validity, practicality, and effectiveness. The validity score of students? handbook was 3,63 and the one of  teacher?s instructional guide was 3,77. These scores were in the range of 3,5?Sr<4, showing that students? and teacher?s handbooks were very valid. The practical aspect of instruments was analysed using teaching-learning observations, teacher?s response and students? response. The observations average score of using those instrument in the first learning cycle was 3,29 which was  in the range of 2,5?Sr<3,5.  This showed that the practical aspect of using instruments was in practise catagory. In the second and third cycles, the observations? average scores of the teaching learning process were  3,61 and 3,83 which both were in the range of 3,5?Sr<4,0. These indicated that the practical aspect of instruments were very practicable. The score of teacher?s response was 3,65 which was in the range of 3,5?Sr<4,0. This indicates that the practical aspect of instruments was very practicable. The score of students? response was 3,44 which was in the range of 2,5?Sr<3,5 showing that practical aspect of  instruments was in practise catagory. Morever, instruments effectiveness was measured using students achievement in cognitive and affective domain. The score of students achievement in the cognitive domain in the first cycle was 83,2, the second cycle was 86,13, and in the third cycle was 88,83. The students score in affective domain was effective.   Keywords : cooperative, STAD, bilingual
PENGARUH MODEL BLENDED LEARNING BERBANTUAN VIDEO ANIMASI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA Sudiarta, I Gusti Putu; Sadra, I Wayan
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 49, No 2 (2016): Juli 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.882 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v49i2.9009

Abstract

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang (2 tahun) yang mana tahapan ini merupakan tahapan ujicoba model pembelajaran yang dilakukan secara terbatas di SMP Negeri di Kota Singaraja.  Dua seri penelitian  ujicoba   dilakukan dengan memilih  2 sekolah yaitu SMPN 1 dan SMPN 2 Singaraja, kelas VII yang dilakukan atas pertimbangan  kriteria kesiapan perangkat TIK, serta kesiapan guru dan siswa dalam menggunakannya dalam pembelajaran.  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dengan post-test only control group design,  dan meliputi populasi  seluruh siswa Kelas VII non unggulan baik di SMP Negeri 1, maupun di SMPN 2 Sngaraja. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling.   Experimen pertama dilakukan di SMP N 1 Singaraja dengan menggunakan variabel terikat kemampuan pemecahan masalah, sedangkan experimen kedua di SMPN 2 Singaraja dengan menggunakan varibel terikat pemahaman konsep. Sedangkan variabel bebasnya untuk kedua experimen itu adalah model pembelajaran, yaitu model pembelajaran blended learning berbasis video animasi untuk kelompok experimen dan pembelajaran konvensional untuk kelompok kontrol. Hasil Experimen di SMPN 1 Singaraja menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan daripada kemampuan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Demikian juga dengan hasil experimen di SMP N 2 Singaraja menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika  siswa yang mengikuti blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan daripada pemahaman konsep siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model blended learning berbantuan video animasi berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman konsep siswa kelas VII di SMP Negeri di Kota Singaraja.  Hal ini beralasan karena dukung oleh temuan lapangan  bahwa siswa yang mengikuti blended learning berbantuan video animasi menjadi lebih aktif, lebih terlatih dalam berdiskusi, lebih termotivasi, dan lebih bersemangat dalam belajar matematika dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.