Kajian ini membahas kalimat pasif (KP) dengan menggunakan analisis TTG. KP merupakan perihal yang sangat menantang/memikat untuk digarap oleh para linguis. Hal ini dapat dibuktikan dengan dibahasnya KP ini dalam berbagai teori linguistik yang pernah ada. Kajian ini menunjukkan bahwa KP bahasa Inggris (KPBING) dan bahasa Indonesia (KPBIND) mempunyai kaidah transformasi yang sama yaitu (1) permutasi (2) penambahan (3) substitusi (4) pelesapan. Keduanya berbeda dalam lima hal: (1) agen dalam KPBING hanya didominasi FPrep, sedangkan dalam KPBIND didominasi oleh FPrep dan FN. (2) Auxiliary dalam KPBING bersifat wajib dan didominasi oleh tense tapi dalam KPBIND tidak. (3) K KPBING tidak mempunyai bentuk inversi, tapi KPBIND memiliki bentuk inversi. (4) Keterangan cara/waktu dalam KPBING harus ditempatkan di antara auxiliary dan verba, namun dalam KPBIND tidak dapat. (5) KPBING memiliki lebih sedikit variasi bentuk dibandingkan dengan KPBIND.Abstract This study deals with passive voice (PV) using TGG analyses. PV is said to be very challenging field for linguists to analyze. This can be proven by the analyzing of PV in all linguitic theories ever exist. This study shows that English and Indonesian PV have the same transformation rule, i.e., (1) permutation, (2) adjunction, (3) substitution, and (4) deletion. However, they also have five contrastive things i.e. (1) the agent in English PV is only dominated by PrepP, but in Indonesian it is dominated by PrepP and NP, (2) Aux in English is obligatory and always dominated by tense, but not in Indonesian, (3) English PV has no inversion, but Indonesian has. (4) Adverb of manner and time in English PV should be placed between Aux and verb but should not in Indonesian (5) English PV has less variation than Indonesian.