Robert Junaidi
Program Studi Teknologi Kimia Industri, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBUATAN METIL ESTER DARI MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN KATALIS CAO/ABU TERBANG BATUBARA Toni Okta Fiyansah; Fadarina Fadarina; Robert Junaidi; Mustain Zamhari
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia Vol 1 No 11 (2021): JPTI - November 2021
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpti.115

Abstract

Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Diantara beberapa limbah yang banyak terdapat di wilayah Sumatra Selatan adalah limbah minyak goreng bekas dari industri rumah tangga, limbah tulang ikan gabus dari industri pempek, dan abu terbang batubara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Berdasarkan permasalahan tersebut maka di perlukan pemanfaatan limbah menjadi produk yang bernilai. Salah satu solusinya adalah dengan membuat metil ester dengan katalis. Penelitian menggunakan katalis CaO dengan support Abu terbang batubara, untuk meningkatkan yield metil ester. Katalis di variasikan jumlahnya (3, 5, 7) gram, serta melakukan uji analisa randemen berupa densitas, viskositas, kadar air, bilangan asam, dan bilangan penyabunan, yang diharapkan dapat mengoptimalkan rendemen yang dihasilkan. Upaya yang akan dilakukan yaitu dengan cara diaduk pada gelas beaker menggunakan magnetic stirer dengan waktu reaksi 1jam yang dilakukan pengulangan empat kali. Kemudian di dekantasi dengan variasi waktu dekantasi (3,6,9, 12 )jam , sehingga membentuk dua lapisan. Lapisan atas ialah metil ester dan sisa minyak sedangkan pada lapisan kedua ialah gliserol. Serta melakukan pencucian terhadap metil ester yang dihasilkan dengan aquades dengan variasi suhu pencucian (50, 60, 70 )°C
Sintesis Silika Gel dari Abu Cangkang dan Serabut Kelapa Sawit Terimobilisasi Difenilkarbazon dengan Metode Sol-Gel Sonia Wimarsela; Robert Junaidi; Idha Silviyati
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 1 No 2 (2021): JUPIN Desember 2021
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.298 KB) | DOI: 10.54082/jupin.24

Abstract

Abu cangkang dan serabut kelapa sawit memiliki kadar silika tinggi yang dapat digunakan sebagai bahan baku sintesis silika gel. Silika gel mempunyai situs aktif berupa gugus silanol (Si-OH) dan siloksan (Si-O-Si) di permukaan. Dengan adanya gugus –OH memberikan peluang untuk memodifikasi gugus tersebut menjadi gugus lain yang lebih aktif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan silika gel dengan nilai daya serap uap air yang lebih tinggi dan berfungsi lebih optimum sebagai adsorben. Penelitian dilakukan dengan tiga tahapan yaitu persiapan bahan baku, sintesis silika gel dan modifikasi, dan analisis  silika gel. Sintesis silika gel dilakukan dengan variasi konsentrasi H2SO4 1 - 5 M, waktu pematangan gel 12 dan 18 jam, dan massa difenilkarbazon 0,12 dan 0,18 g. Dari hasil penelitian didapatkan kondisi optimal sintesis silika gel terimobilisasi difenilkarbazon dicapai pada konsentrasi H2SO4 1 M, waktu pematangan gel 18 jam, dan massa difenilkarbazon 0,12 g. Pada kondisi ini diperoleh keasaman permukaan 6,15 mmol/g, luas permukaan 16,6150 m2/g, kadar air 8,4%, dan daya serap 10,960 mg/g.
Produksi Gas Hidrogen dari Serbuk Aluminium Limbah Kaleng MinumanMenggunakan Katalis KOH Dita Azzahra; Robert Junaidi; Fadarina HC
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia Vol 2 No 8 (2022): JPTI - Agustus 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpti.200

Abstract

Permintaan Gas Hidrogen sebagai bahan bakar, proses hidrogenasi, dll semakin besar, bahkan diperkirakan bahwa Gas Hidrogen ini akan dijadikan sumber energi terbarukan pada masa yang akan datang. Hidrogen memiliki potensi untuk dihasilkan melalui teknologi seperti biomassa, air dan bahan bakar fosil. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari reaksi antara aluminium dan air. Terdapat berbagai macam jenis logam aluminium seperti aluminium foil, serbuk aluminium dan terdapat juga pada kaleng bekas minuman. Saat ini limbah kaleng minuman menyumbang 80% dari total sampah kota. Oleh karena itu, daur ulang dan penggunaan bahan limbah aluminium ini menarik topik untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Akan tetapi limbah aluminium tidak bisa bereaksi dengan air secara langsung dikarenakan adanya lapisan oksida yang menghalangi interaksi antara aluminium dengan air, maka dari itu perlu ditambahkan katalis agar limbah aluminium dapat bereaksi secara spontan dengan air. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan produksi Hidrogen dengan menggunakan bahan utama limbah kaleng bekas minuman dan kalium hidroksida sebagai katalis. Penggunaan kalium hidroksida sebagai katalis dikarenakan kalium hidroksida memproduksi gas hidrogen lebih banyak dibandingkan natrium hidroksida. Penelitian ini dilakukan dengan cara mereaksikan serbuk logam aluminium dari limbah kaleng minuman sebanyak 2 g; 2,5 gr; 3 gr dengan aquadest dan katalis KOH 1M; 1,5 M; 2 M; 2,5 M didalam reaktor berpengaduk, yang dilakukan selama 60 menit dengan suhu ruang. Gas Hidrogen tertinggi diperoleh pada berat Aluminium 3 gr dengan konsentrasi Kalium Hidroksida 2,5 M sebesar 4,70 liter. Semakin banyak logam Aluminium dan semakin tinggi konsentrasi Kalium Hidroksida yang digunakan, maka akan menghasilkan Volume Gas Hidrogen yang lebih banyak.
Penggunaan Batu Kapur Sebagai Katalis Heterogen Untuk Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Jelantah Yolanda Citra Sari; Robert Junaidi; Abu Hasan
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia Vol 2 No 8 (2022): JPTI - Agustus 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpti.204

Abstract

Potensi batu kapur atau batu gamping di Indonesia hampir berada di seluruh wilayah Indonesia. Sumatera selatan saat ini menjadi salah satu produsen batu kapur terbesar di pulau Sumatera. Pertambangan batu kapur di provinsi Sumatera Selatan, terletak di kota Baturaja tepatnya di daerah Ogan Komering Ulu. Salah satu upaya pemanfaatan batu  kapur yaitu sebagai bahan baku pembuatan katalis heterogen karena mengandung Kalsium Oksida (CaO). Kalsium Oksida (CaO) merupakan salah satu jenis katalis heterogen dan memiliki kebasaan yang tinggi. Kebasaan CaO yang tinggi menyebabkan oksida ini banyak digunakan sebagai katalis pada proses transesterifikasi minyak menjadi biodiesel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat katalis CaO yang memiliki kinerja yang tinggi dimana kinerjanya akan diuji pada produksi biodiesel. Pembuatan katalis CaO menggunakan variasi suhu kalsinasi 700oC, 800oC, dan 900oC dengan waktu 3 jam, 3,5 jam, dan 4 jam. Hasil analisa XRD menunjukan Intensitas CaO tertinggi terdapat pada katalis variasi suhu 900oC waktu 3 jam. Dengan puncak karakteristik pada 2? = 32,21o; 37,31o; 53,83o; 64,13o; 67,33o; 79,61o dan 88,48o. Proses Transesterifikasi dilakukan dengan cara mereaksikan minyak jelantah dengan metanol dengan perbandingan rasio mol 1 : 16 dan katalis CaO sebanyak 1 gram dengan kecepatan pengadukan 800 rpm selama 1 jam pada suhu 60oC. Hasil analisis diperoleh yield biodiesel sebesar 55%, densitas sebesar 0,86 gr/cm3 dan viskositas sebesar 1,45 mm2/s.
Pemurnian Minyak Sawit Merah Menggunakan Filter Bentonit dan Membran Keramik Vina Oktarianti; Erwana Dewi; Robert Junaidi
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia Vol 2 No 10 (2022): JPTI - Oktober 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpti.220

Abstract

Minyak Sawit mentah (Crude Palm Oil) adalah minyak kasar yang diperoleh dengan cara ekstraksi daging buah sawit dan mempunyai karakter yang belum layak makan karena masih banyak mengandung kotoran terlarut dan tidak terlarut dalam minyak.  Minyak sawit merah adalah minyak sawit yang diperoleh tanpa melalui proses pemucatan (bleaching) tujuannya mempertahankan kandungan karotenoidnya. Membran keramik dapat menjadi salah satu alternatif media filter untuk pengolahan minyak sawit khususnya minyak sawit merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan melakukan inovasi proses dalam pemurnian MSM menggunakan filter bentonit dan membran keramik serta mengetahui karakteristik produk minyak sawit merah yang dihasilkan. Proses pemurnian dengan filter terdiri dari bentonit , membran keramik, dan cartridge dilakukan pada tekanan 5 bar dengan variasi suhu 50oC, 60oC, 70oC dengan waktu penampungan permeat tiap 2 menit.  Hasil penelitian didapatkan nilai fluks tertinggi pada suhu 50oC yaitu 54,420 L/m2.jam. Membran keramik ini mampu merejeksi kandungan ?-karoten sebesar 27,140 % sedangkan rejeksi asam lemak bebas tertinggi sebesar 2,627%.  Produk terbaik minyak sawit merah yang dihasilkan  memiliki densitas 0,9263 g/ml, viskositas 15,54 cp, kadar air 0,020%, ALB 6,099%, bilangan peroksida 5,984 mEk/kg dan ?-karoten 766,057 ppm. Namun produk yang dihasilkan masih belum memenuhi standar MSM yang dijual dipasaran karena kandungan yang terdapat didalam produk minyak sawit merah masih tinggi terutama pada kandungan asam lemak bebas dan bilangan peroksida.