Grace Benedikta Polii
Universitas Katolik De La Salle Manado

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Effect of Health Education on Covid-19 on the Anxiety Level of the “Healthy People” Group in Seretan Village, North Sulawesi Syenshie Virgini Wetik; Grace Benedikta Polii
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jkanwvol8.v10i2.125

Abstract

Anxiety is a psychological response felt by most people as a result of the COVID-19 pandemic. This is due to the lack of information about COVID-19 and how to deal with the anxiety they feel. This study aims to determine the effect of providing health education about covid-19 on the level of public anxiety. The method used was quasi-experimental pre-post-test design with control group. The sampling technique was purposive sampling with inclusion and exclusion criteria and a sample of 32 respondents was obtained. The research used the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) questionnaire. The analysis of the data used paired t-test and independent t-test. The results showed that the p-value < 0.05 which means that there was a significant increase in the level of public anxiety in the intervention and control groups before and after the intervention in the form of health education was given. there is a significant difference in anxiety level at the intervention and control group after the health education intervention. The results of this study can be used as a scientific basis to increase educational activities for the community about COVID-19 such as health workers, health agencies and institutions, especially those related to education on mental/psychological health problems.
Pengaruh Guided Imagery Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre-Operasi (The Effects Of Guided Imagery On Preoperative Anxiety Level) Grace Benedikta Polii; Syenshie Virgini Wetik
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jkanwvol8.v9i2.106

Abstract

Anxiety is a reaction to psychological disorders experienced by most patients in the face of surgery. Signs and symptoms are tremors, tachycardia, nervousness, insomnia, sweating and shortness of breath. The preoperative patient anxiety level is in the category of severe, moderate. If it is not handled properly, it will have a negative impact on the operation process that will be carried out by the patient so that relaxation measures are needed so that the patient can control his anxiety. One recommended therapy is guided imagery. Various studies have been conducted to prove its effect. The objective of this research was to analyze effects of guided imagery towards anxiety level decrease on pre-operative patients. This research used literature review design, database used were 2018- 2020 Google Scholar. Research populations were all research journals regarding effects of guided imagery and progressive relaxation towards anxiety level decrease on pre-operative patients using flow diagrams technique (data synthesis) thus n-value was obtained = 3. Analyzed journals result showed that there was a decrease in anxiety level of pre-operative patients after guided was given. Guided imagery affected the decrease of anxiety level on pre-operative patients. Kecemasan merupakan reaksi psikologis yang dialami oleh sebagian besar pasien dalam menghadapi operasi. Hal ini ditandai dengan gerakan tremor, takikardi, gelisah, susah tidur, berkeringat dan sesak nafas. Kecemasan yang dirasakan oleh pasien pra-operasi berada pada kategori berat, sedang. Apabila tidak teratasi dengan baik, maka akan menimbulkan dampak negatif bagi proses operasi yang akan dijalankan pasien sehingga dibutuhkan tindakan norfarmakologi berupa pemberian tindakan rileksasi pada pasien agar pasien mampu mengontrol perasaan cemas yang dirasakannya. Salah satu terapi yang direkomendasikan adalah guided imagery. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan pengaruhnya.  Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh guided imagery terhadap tingkat kecemasan pasien pra-operasi.  Penelitian ini menggunakan desain literature review dengan jenis database yang digunakan, yaitu Google Scholar tahun 2018-2020. Populasi penelitian adalah seluruh jurnal penelitian tentang pengaruh terapi guided imagery terhadap tingkat kecemasan pasien pra-operasi dengan menggunakan teknik diagram flow (sintesis data) sehingga didapatkan n = 3. Hasil analisis jurnal penelitian menunjukan bahwa guided imagery efektif menurunkan kecemasan pasien pra-operasi.
Play Therapy Berbasis Trauma Healing Pasca Bencana Pada Anak Usia Sekolah Syenshie Virgini Wetik; Grace Benedikta Polii
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 2 No. 4 (2023): November
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/js.v2i4.118

Abstract

Dampak psikososial yang paling utama muncul sebagai akibat dari peristiwa bencana adalah perasaan traumatis. Adanya rasa trauma yang berkepanjangan mengakibatkan penurunan fungsi dan kualitas hidup serta menjadi peristiwa tidak menyenangkan khususnya bagi anak-anak yang belum mampu mengekspresikan perasaannya. Masalah psikososialnya antara lain gangguan tidur, mimpi buruk, merasa kesepian, gelisah, khawatir, mudah marah, sensitive, sulit berkonsentrasi dan muncul memori terkait kejadian traumatis secara berulang. Kondisi tersebut apabila yang tidak direhabilitasi dengan baik dapat menimbulkan trauma psikologis yang dapat mengganggu stabilitas hidup dan berdampak negatif pada kehidupan selanjutnya. Salah satu kegiatan dukungan psikososial yaitu trauma healing. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendistraksi anak-anak dari kejadian traumatis agar tetap mampu menjalani dan menikmati kehidupan sehari-harinya dengan baik. Kegiatan ini dilaksanakan pada anak usia sekolah (6-12 tahun) korban pasca bencana banjir di Kelurahan Molas, Sulawesi Utara. Metode yang digunakan adalah play therapy berupa gerak dan lagu dengan 3 jenis permainan. Hasilnya adalah seluruh peserta merasa senang, bahagia, merasa rileks dan bersemangat ditandai dengan ekspresi wajah yang ceria dan secara subjektif mengatakan puas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan dampak positif bagi seluruh peserta kegiatan. Kegiatan ini dijadikan sebagai metode non-farmakologis dan sangat direkomendasikan dilakukan pada anak-anak di wilayah pasca bencana