Partomuan Simanjuntak
Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengeringan Beku Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica) Yonathan Atmodjo Reubun; Shirly Kumala; Siswa Setyahadi; Partomuan Simanjuntak
SAINSTECH FARMA Vol 13 No 2 (2020): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v13i2.764

Abstract

Herba pegagan atau yang biasa dikenal dengan nama daun kaki kuda (Centella asiatica L.) dipercaya oleh masyarakat luas di Indonesia sebagai salah satu pengobatan pada penyakit hipertensi, diabetes, dan meningkatkan memori ingatan seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekstrak herba pegagan yang lebih stabil dalam penyimpanan dengan metode freeze drying dengan menghilangkan kandungan air dalam suatu bahan atau produk yang telah beku tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Tahap awal pengerjaan diawali dengan ekstraksi herba pegagan secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil maserasi ekstrak herba pegagan lalu dipekatkan dengan rotary evaporator hingga didapatkan ekstrak kental setelah itu dilakukan freeze drying guna mendapatkan ekstrak kental yang stabil. Hasil penelitian didapatkan ekstrak kental sejumlah 333,37g dari 1.000g simplisia herba pegagan dengan hasil rendemen ekstrak yaitu 33,33 %. Hasil ekstrak setelah dilakukan freeze drying adalah 123,89 g. Hasil tersebut didapatkan bahwa penggunaan metode freeze drying ekstrak herba pegagan mengalami pengurangan bobot yang ditunjukan pada berat hasil ekstrak yang sudah dilakukan pengujian freeze drying. Setelah itu dilakukan penapisan fitokimia dari ekstrak herba pegagan dan didapatkan ekstrak etanol herba pegagan terdapat senyawa alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, glikosida, triterpenoid, dan steroid.
Standardisasi Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica) Wahyuni Djoko; Shelly Taurhesia; Ratna Djamil; Partomuan Simanjuntak
SAINSTECH FARMA Vol 13 No 2 (2020): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v13i2.765

Abstract

Pegagan (Centella asiatica L.) merupakan tanaman obat yang dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Pegagan memiliki beragam manfaat untuk mengobati berbagai masalah kesehatan. Khasiat dan manfaat pegagan antara lain mengandung sejumlah nutrisi dan komponen zat kimia yang memiliki efek terapeutik dan dermatologis. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh standardisasi ekstrak dengan menggunakan dua parameter, yaitu parameter spesifik dan parameter nonspesifik. Parameter spesifik meliputi senyawa kimia larut dalam air dan etanol, sedangkan parameter non spesifik meliputi susut pengeringan, kadar air, kadar abu, cemaran logam berat, dan penentuan Angka Kapang Khamir. Proses diawali dengan melakukan ekstraksi herba pegagan secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, lalu diuapkan dengan rotary evaporator dan freeze drying untuk memperoleh ekstrak yang stabil dalam penyimpanan.Penelitian ini didapatkan hasil ekstrak herba pegagan sebesar 363,79 g dimana dari hasil tersebut dilakukan pengujian freeze drying sehingga mendapatkan hasil sebesar 163,14 g. Selain itu, dilakukan skrining fitokimia untuk mengetahui senyawa yang terkandung dalam ekstrak herba pegagan dimana hasil skrining menunjukkan adanya golongan senyawa alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, glikosida, triterpenoid, dan steroid. Hasil pengujian parameter spesifik menunjukkan senyawa larut dalam air sebesar 7,87%, senyawa larut dalam etanol sebesar 42,52%, dan kadar asiatikosida dalam simplisia sebesar 2,09%. Hasil pengujian parameter nonspesifik menunjukkan susut pengeringan, kadar air, dan kadar abu secara berurutansebesar 13,86%, 13,81%, dan 21,22%. Hasil uji cemaran logam berat menunjukkan Hg, As, dan Cd tidak terdeteksi, akan tetapi Pb terdeteksi sebanyak 17,04 ppm. Uji Angka Kapang Khamir menunjukkan hasil negatif dimana tidak terjadinya pertumbuhan mikroba.
Standardisasi Parameter Spesifik dan Nonspesifik Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera) Asal Kabupaten Blora Marcus Yudhi Purwoko; Syamsudin Syamsudin; Partomuan Simanjuntak
SAINSTECH FARMA Vol 13 No 2 (2020): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v13i2.766

Abstract

Moringa oleifera leaves are plants commonly consumed by peoples in Indonesia. These leaves are believed to cure several diseases including improving memory and learning functions in children. The purpose of this study was to obtain standardization of extracts using two parameters, namely specific parameters and nonspecific parameters. Specific parameters including water-soluble chemical compounds and ethanol, while nonspecific parameters including loss of drying, moisture content, ash content, and heavy metal contamination. The process begins with macerating the extraction of Moringa leaves using 96% ethanol solvent, then evaporated with a rotary evaporator and freeze-drying to obtain a stable extract in storage. The results of the specific parameters test, namely water-soluble chemical compounds of 12.54%, and the ethanol-soluble compounds of 50.21%, The result of nonspecific parameters testing showed that the loss of drying was 8.48%, water content was 8.08%, ash content was 5.61%, heavy metal contamination with Hg was not detected, As was not detected, Pb was 24.80 ppm, Cd was not detected, and the yeast mold rate is negative. The results of testing for specific parameters meet the standards, while the result of testing for nonspecific parameters does not meet the standards of the Ministry of Health RI 2000, with the presence of heavy metal Pb contamination.