Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aspek Botani Ekonomi Pada Produksi Rural Bahan Baku Oleum Caryophylli [Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M.Perry] Agung Sedayu; Novita Putri; Rindita Rindita
SAINSTECH FARMA Vol 14 No 2 (2021): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v14i2.965

Abstract

Oleum Caryophylli dapat diproduksi dari daun cengkeh, padahal umumnya daun cengkeh dianggap sebagai limbah yang kurang berguna. Akan tetapi, di Desa Karangjambu, Kabupaten Tegal dan sekitarnya, terdapat kalangan warga yang mengumpulkan daun cengkeh gugur sebagai bahan simplisia Oleum Caryophylli. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aspek botani ekonomi terkait produksi bahan baku untuk pembuatan minyak cengkeh (Oleum Caryophylli). Penelitian dilaksanakan di Desa Karangjambu Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal pada pemilik pohon cengkeh, pengumpul daun dan pemilik pabrik Oleum Caryophylli. Wawancara dan observasi langsung menunjukkan bahwa daun cengkeh gugur merupakan bahan penting bagi suplementasi pendapatan harian kaum buruh tani. Selain itu, ditemukan bahwa telah hampir 40 tahun budaya pengumpulan daun cengkeh gugur telah mendukung industri bahan baku obat lokal. Beberapa rekomendasi diusulkan untuk meningkatkan kualitas produksi Oleum Caryophylli pada berbagai tingkatan pemangku kepentingan, terutama dalam rangka meningkatkan mutu higiene proses, bahan dan peralatan produksi.
Adaptasi Budaya Jamu Masyarakat Urban: Survei Botani Ekonomi Produsen-Penjual dan Konsumen Jamu di Cikarang, Jawa Barat Agung Sedayu; Sintia Aulia Azka
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 18 No. 02 Desember 2021
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.10893

Abstract

Budaya jamu berakar dari budaya masyarakat Indonesia, terutama Jawa Tengah yang dibawa ke penjuru Indonesia oleh perantau Jawa. Di lokasi yang jauh dari pusat asal jamu di Jawa tengah dan berkarakter urban seperti Cikarang, Jawa Barat, sangat menarik untuk mengamati bagaimana budaya jamu diadaptasikan dengan karakter biodiversitas dan sosial lokal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara pada baik produsen dan konsumen jamu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di tingkat produsen di wilayah urban Cikarang, keanekaragaman jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan jamu jauh lebih sedikit (14 jenis) dibanding daerah lain yang berkarakter rural. Ditemukan juga adaptasi-adaptasi lainnya yang berhubungan dengan aspek produksi, seperti suku Zingiberaceae dengan organ rimpang adalah kelompok mayoritas (35.71%).  Pemanfaatan tumbuhan native Indonesia lebih besar (78.5%) dibandingkan introduced (21.4%). Ditemukan bahwa bahan baku jamu hanya diperoleh dari sekitar Cikarang, serta pengolahan yang tidak melibatkan alat modern. Dari aspek konsumen, diketahui bahwa 83% konsumen beretnisitas Jawa Barat dan selebihnya Jawa Tengah.