Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PENDERITA TB PARU BTA POSITIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG: Correlation Economic Level with Medication Obedience BTA Positive TB Patients In the Work Region of cukir Health Center Jombang Gita Novela Sanusi; Anis Satus S.; Iswanto Karso
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 3 No. 1 (2017): JIKep | Maret 2017
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.394 KB)

Abstract

Pendahuluan : Tuberkolosis paru adalah adalah merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Di Indonesia TB paru masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan angka kejadian yang masih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Tingkat Ekonomi dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita TB Paru BTA Positif di wilayah kerja puskesmas Cukir. Metode : Penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 30 pasien. Dan sampel yang di gunakan sebanyak 30 pasien diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan Editing, Coding, Skoring, dan tabulation. Di analisis menggunakan uji statistic Spearman rank. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar (66,7%) tingkat ekonomi responden adalah KS III, dan (33,3%) tingkat ekonomi responden adalah KS II. Kepatuhan minum obat (93,3%) adalah patuh sebanyak 28 pasien. Dan (6,7%) tidak patuh sebanyak 2 pasien. Pembahasan : Ada hubungan antara Tingkat Ekonomi dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita TB Paru BTA Positif di wilayah Kerja Puskesmas Cukir. Disarankan bagi petugas kesehatan dapat mengupayakan pengobatan secara teratur pada pasien tanpa terkecuali. Bagi pasien agar rutin minum obat yang di berikan dan melakukan kontrol sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dan bagi pasien agar dapat mengatur penghasilan, pendidikan, dan kebutuhan akan kesehatan. Kata Kunci : Tingkat Ekonomi, Kepatuhan, TB Paru
PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI UPT PANTI WERDHA MOJOPAHIT KABUPATEN MOJOKERTO: The Effect Of Progressive Muscle Relaxation To Insomnia On The Elderly People At Nursing Homewerdha Mojopahit In Mojokerto District Devi Vidyanti; Anis Satus S.
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 2 No. 1 (2016): JIKep | Maret 2016
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.237 KB)

Abstract

Pendahuluan : Lansia merupakan salah satu kelompok yang cenderung lebih sering mengalami insomnia, hal ini dikarenakan kemampuan fisik yang menurun dan perubahan jam biologik yang menjadi lebih pendek. Untuk mengatasi insomnia pada lansia dapat menggunakan beberapa cara diantaranya adalah non-farmakologi yang salah satunya yaitu relaksasi otot progresif. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan didapatkan 70% lansia di panti yang menderita insomnia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif terhadap insomnia pada lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto. Metode : Desain penelitian ini adalah pra experimental dengan menggunakan rancangan one group pretest-postest design. Populasi penelitian ini adalah sebagian lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto sebanyak 20 orang.Alat ukur penelititan ini menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji statistik wilcoxon sign rank test. Hasil : Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah lansia yang mengikuti latihan mengalami perubahan menjadi tidak insomnia. Hasil analisa data dengan menggunakan wilcoxon sign rank test dengan taraf signifikan ? = 0,05 diperoleh hasil perhitungan t-hitung sebesar 3,464 dan t-tabel sebesar 1,96. Sehingga t-hitung lebih besar dari t-tabel yang berarti bahwa ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap insomnia pada lansia. Hasil analisa menunjukkan bahwa t-hitung > t-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa relaksasi otot progresif berpengaruh untuk mengurangi insomnia pada lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto. Pembahasan : Relaksasi otot progresif juga dapat memberikan perasaan rileks yang akan menstimulasi beberapa hormon yaitu ?-endorphin, enfekaalin dan serotonin. Penelitian ini hendaknya digunakan sebagai wacana dan panduan dalam pelaksanaan latihan relaksasi otot progresif untuk lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto. Kata kunci : Lansia, relaksasi otot progresif, insomnia
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUSDI DESA MANCAR KECAMATANPETERONGAN KABUPATEN JOMBANG: The Relationship Of Family’s Support With The Compliance Of Medicine Supply For The Patients Of Diabetes Mellitus At Mancar Village ,Peterongan Sub Districtin Jombang District Danto Waluyo; Anis Satus S.
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 1 No. 2 (2015): JIKep | September 2015
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.277 KB)

Abstract

Pendahuluan : Diabetes militus (DM) menjadi penyebab kematian terbesar keempat didunia,merupakan penyakit kronik jika tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan terjadinya komplikasi kronik,baik mikroangiopati maupun makroangiopati. Kurangnya dukungan keluarga akan mempengaruhi rutinitas penderita diabetes mellitus dalam megkonsumsi obat, tujuan penelitian mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien DM di Desa Mancar Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan rancangan penelitian adalah cross sectional. Populasinya adalah semua pasien DM di Desa Mancar Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang dengan sampel penelitian sebanyak 45 orang dengan pengambilan sampel non probability sampling dengan jenis Accidental Sampling. Untukmengetahui hubungan antara variabel, dilakukan uji statistik chi square dengan tingkat signifikan 0,05. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar (51,1%) keluarga tidak mendukung sebanyak 23 responden, sebagian besar (57,8%) responden tidak patuh minum obat sebanyak 26 responden. Hasil uji uji chi square didapatkan bahwa tidak ada sel yang nilai expected < 5, nilai minimum sel adalah 9,29 dan dari hasil uji pada tabel 2x2 didapatkan nilai ?2 hitung > ?2 tabel yaitu 14.064 > 3,841 dan nilai ? sebesar 0,000, dimana ? = 0,000< 0,05, maka H1 diterima atau H0 ditolak artinya ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien DM di Desa Mancar Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang. Pembahasan : Sebagai seorang perawat, modifikasi pemberian edukasi setiap kali pertemuan dengan penderita melalui media cetak di sekitar ruang tunggu pasien sangat dianjurkan, karena kemungkinan terjadinya kelalaian dan lupa tidaklah sedikit. Kata Kunci : dukungan keluarga, kepatuhan, minum obat, diabetes mellitus