Pendahuluan : Lansia yang dalam kehidupannya sering mengalami perubahan dapat memicu terjadinya stress. Perubahan yang sering dirasakan lansia adalah pemarah, pemurung, cemas, gelisah, sedih, pesimis, menangis, suasana hati berubah-ubah, harga diri menurun, merasa tidak aman atau mudah tersinggung, sehingga dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan untuk meminimalkan terjadinya stress. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat stress pada Lansia usia 60-74 tahun di Dusun Gebang Malang Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Metode : Desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Semua lansia di Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang sejumlah 45 orang. Besar sampel yang di gunakan sebanyak 40 responden. Teknik sampling adalah simple random sampling. Variabel penelitian terdiri dari variabel independen yaitu dukungan sosial keluarga dengan menggunakan kuesioner dan variabel dependen yaitu tingkat stress pada Lansia usia 60-74 tahun dengan menggunakan kuesioner. Selanjutnya di uji analisis menggunakan uji statistik rank spearman dengan ? = 0,05. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar (55%) responden dukungan sosial keluarga adalah tinggi sejumlah 22 orang. sebagian besar (57,5%) responden tingkat stresnya normal sejumlah 23 orang. Hasil dari uji rank spearman didapatkan 0,000 < 0,005. Pembahasan : Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukan bahwa ada Hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat stress pada Lansia usia 60-74 tahun di Dusun Gebang Malang Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Perlunya dukungan sosial keluarga untuk meminimalkan terjadinya stress pada lansia dan memotivasi lansia agar lebih aktif meningkatkan aktifitas yang positif seperti kegiatan keagamaan serta keluarga ikut aktif mengantarkan lansia pergi keposyandu lansia. Kata Kunci : dukungan sosial keluarga, stress, lansia