Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN OBESITAS PADA REMAJA SMP SEDERAJAT: The Correlation Of Lifestyle With The Obesity For The Teenagers Of Junior High School Astri Putri Pratiwi; Budi Nugroho; Pawiono Pawiono
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 3 No. 2 (2017): JIKep | September 2017
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.527 KB)

Abstract

Pendahuluan : Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang mempunyai dampak yang cukup besar. Terjadinya obesitas secara umum berkaitan dengan keseimbangan energi di dalam tubuh yang dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam tubuh ataupun dari luar tubuh yang berkaitan dengan gaya hidup seperti perubahan pola makan dan rendahnya aktifitas fisik yang kemudian membuat semakin banyak penduduk golongan tertentu yang mengalami masalah gizi berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dengan obesitas pada remaja SMP sederajat di wilayah kerja Puskesmas Pulo Lor Kabupaten Jombang. Metode : Desain penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan populasi semua remaja obesitas di SMP Sederajat kelas VII di wilayah kerja Puskesmas Pulo Lor Kabupaten Jombang sejumlah 34 responden. Teknik sampling penelitian ini adalah total sampling. Variabel independen adalah gaya hidup dan variabel dependen adalah obesitas pada remaja SMP Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 dan 25 April 2017. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner kemudian diolah dengan uji statistik chi-square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (55,9%) responden mempunyai gaya hidup negatif sebanyak 19 orang, dan sebagian besar (61,8%) responden memiliki obes 2 sebanyak 21 orang. Dari hasil uji korelasi menunjukkan nilai ? value = 0,02 < ? 0,05 yang berarti ada hubungan antara gaya hidup dengan obesitas pada remaja SMP sederajat di wilayah kerja Puskesmas Pulo Lor Kabupaten Jombang. Pembahasan : Dengan penelitian ini diharapkan responden mampu mengatur atau mengontrol gaya hidup dengan menjaga pola makan dan aktifitas fisik sehingga obesitas yang dialami dapat berkurang. Kata Kunci : Gaya Hidup, Obesitas, Remaja
GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL DALAM PENCEGAHAN PREEKLAMPSIA/EKLAMPSIA DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG: The Description of Pregnant Mother Attitude in the Prevention Pre-eclampsi / eclampsia in Puton Diwek Jombang Fathur Rohman; Pawiono Pawiono; Rini Hayu Lestari
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 1 No. 1 (2015): JIKep | Maret 2015
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.537 KB)

Abstract

Pendahuluan : Salah satu faktor penyebab tingginya angka kejadian pre eklampsia/eklampsia dikarenakan faktor usia, riwayat hipertensi, obesitas, primigravida, hiperplasentosis, penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil. Sikap ibu hamil dalam melakukan pencegahan pe eklampsia/eklampsia mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya pre eklampsia/eklampsia, pencegahan pre eklampsia/eklampsia bisa di lakukan dengan cara melakukan tirah baring, pemeriksaan antenatal secara rutin, diet, dan istirahat yang cukup, sehingga kejadian pre eklampsia/eklampsia dapat di cegahah pada saat awal kehamilan. Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan survey, populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Desa Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang sebanyak 37 ibu hamil, dengan sampel 37 ibu hamil. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah sikap ibu hamil dalam pencegahan pre eklampsia/eklampsia. Pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner, dan hitung menggunakan Skor T. Hasil : Hasil penelitian bahwa sebagian besar (94,5%) responden bersikap positif dan sebagian kecil (5,4%) responden bersikap negatif melakukan pencegahan pre eklampsia/eklampsia. Pembahasan : Sebagian besar hasil dari penelitian yang di lakukan menunjukan bahwa 94% responden bersikap positif melakukan pencegahan pre eklampsia/eklampsia. Cara melakukan pencegahan pre eklampsia/eklampsia bisa dilakukan dengan cara melakukan tirah baring, pemeriksaan antenatal secara rutin, melakukan diet, dan itirahat yang cukup. Kata Kunci : Sikap, pencegahan pre eklampsia/eklampsia,ibu hamil
PELAKSANAAN PIJAT BAYI USIA 3 BULAN – 36 BULAN DI DESA BANJARAGUNG KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG: Implementation of Massage Baby's Ages 3 Months - 36 Months in Banjaragung Village Bareng Jombang Dian Pertiwi; Rini Hayu Lestari; Pawiono Pawiono
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 1 No. 1 (2015): JIKeb | Maret 2015
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.981 KB)

Abstract

Pendahuluan : Pijat bayi sangat bermanfaat bukan saja untuk si bayi itu sendiri tetapi juga untuk ibunya. Namun pada kenyataannya ilmu kesehatan tentang pijat bayi ini masih belum diketahui oleh masyarakat, dikarenakan masyarakat masih mempercayakan pijat bayi pada dukun bayi dan ibu sangat jarang melakukan pijat bayi sendiri pada anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pijat bayi usia 3 bulan - 36 bulan di Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Metode : Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif, populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak yang berusia 3 bulan - 36 bulan di desa Banjaragung kecamatan Bareng Kabupaten Jombang sejumlah 240 ibu. Menggunakan tehnik Cluster Random sampling, dengan sampel sebanyak 48 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 sampai dengan 14 Agustus 2014. Hasil : Hasil penelitian pelaksanaan pijat bayi usia 3 bulan - 36 bulan di Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang sebanyak 28 responden (58,33%) melakukan pijat bayi dengan urutan yang benar dan 20 responden (41,67%) melakukan pijat bayi dengan urutan tidak benar. Pembahasan : Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti dapat di simpulkan bahwa pelaksanaan pijat bayi usia 3 bulan - 36 bulan di Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang sebagian besar responden yaitu sebanyak 28 responden (58,33%) melakukan pijat bayi dengan urutan yang benar. Petugas kesehatan terutama bidan agar memberi penyuluhan tentang pentingnya melakukan pijat bayi, serta mengajarkan urutan-urutan yang benar agar pijat bayi dapat di laksanakan dengan baik. Kata Kunci : Pelaksanaan Pijat bayi usia 3 bulan - 36 bulan
Self Efficacy Ibu dalam Pemberian Makanan pada Balita BGM (Bawah Garis Merah) di Puskesmas Mayangan Kecamatan Jogoroto Jombang Mamik Ratnawati; Ririn Probowati; Monika Sawitri Prihatini; Pawiono Pawiono; Pujiani Pujiani
Journal of Community Engagement in Health Vol 3 No 1 (2020): Maret
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v3i1.28

Abstract

Masa balita merupakan usia penting untuk tumbuh kembang secara fisik. Pertumbuhan anak balita sangat pesat sehingga memerlukan asupan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan balita. Salah satu masalah gizi pada balita yang dapat dilihat dari kartu menuju sehat (KMS) adalah balita BGM (Bawah Garis Merah). Balita dengan berat badan BGM menjadi indikator awal bahwa balita mengalami gangguan masalah gizi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengaplikasikan penggunaan modul hasil penelitian tentang Health Promotion model terhadap self efficacy Ibu tentang pemberian nutrisi pada balita BGM (Bawah Garis Merah) Di Puskesmas Mayangan Jogoroto Jombang. Kegiatan pengabdian masyarakat dengan Self Efficacy Ibu dalam pemberian Makanan pada Balita BGM (Bawah Garis Merah) di Puskesmas Mayangan Kecamatan Jogoroto Jombang berjalan dengan baik, ibu balita yang hadir sejumlah 25 orang ibu beserta balitanya. Ibu balita antusias dalam mendengarkan dan terdapat umpan balik dengan memberikan pertanyaan kepada pelaksana kegiatan untuk pembahasan yang belum dimengerti. Ibu balita dapat menyajikan dan membuat kreasi menu makanan untuk balita dengan BGM serta mengetahui dampak dari komplikasi masalah gizi yang ditimbulkan. Bagi para ibu balita diharapkan mempunyai self efficacy yang baik dalam pemberian makan balita agar bisa mengatasi masalah gizi pada balitanya.