Elkana Chrisna Wijaya
Sekolah Tinggi Teologi Harvest International Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Komparasi Eskatologi Injil Lukas dengan Injil Sinoptik Lainnya Elkana Chrisna Wijaya
JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO Vol 1, No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.901 KB) | DOI: 10.46929/graciadeo.v1i1.21

Abstract

“Komparasi Eskatologi Injil Lukas dengan Injil Sinoptik Lainnya,” adalah subyek penelitian memberikan eksplanatori mengenai pemikiran-pemikiran teologis dari Lukas selaku penulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul, khususnya yang membahas tentang pemikiran-pemikiran atau pengajaran mengenai doktrin akhir zaman (eskatologi) yang dikomparasikan dengan Injil Matius dan Injil Markus, sebagai serangkaian kelompok dari Injil Sinoptik. Adanya kemiripan kata-kata, dan urutan bahkan isi/peristiwa yang hampir sama di antara ketiganya, serta kepentingan daripada doktrin akhir zaman, memberikan keunikan bagi masing-masing Injil, secara khusus bagi Injil Lukas itu sendiri. Disamping bermaksud untuk menyatakan keunikan dan perbedaan dari Injil Lukas dibandingkan dengan Injil Sinoptik lainnya, penelitian ini juga bermaksud memberikan informasi atau penjelasan mengenai hal-hal yang memiliki koherensi dan relevansi dengan doktrin akhir zaman yang dimaksud dalam subyek penelitian ini, di antaranya seperti perlunya menyentuh tulisan Lukas dalam Kisah Para Rasul, dan pembahasan mengenai Kerajaan Allah dan Kerajaan Sorga serta hal-hal lainnya. Oleh karena itu, untuk mengejawantahkan maksud di atas, maka penulis melaksanakan kajian terhadap beberapa ayat Alkitab dan pandangan para pakar dalam mengadakan pendekatan terhadap ayat-ayat eskatologi yang terdapat dalam ketiga Injil Sinoptik tersebut. Dengan pendekatan tersebut, maka hasil penelitian ini menjelaskan, di antaranya adalah bahwa Lukas menyusun Injilnya serupa dengan Markus, hanya saja terdapat penambahan pemahaman Lukas secara pribadi untuk menekankan nuansa yang berbeda dari tulisannya tersebut. Adapun mengenai istilah Kerajaan Allah dan Kerajaan Sorga, jika Markus dan Lukas konsisten menggunakan frase Kerajaan Allah, sebaliknya Matius menggantinya dengan istilah “Kerajaan Sorga,” meskipun memiliki pengertian yang sama, dengan maksud untuk memberikan pemahaman yang lebih mudah bagi para pembaca asli kitab-kitab tersebut. Di samping itu, ketiga penulis juga menuliskan kedatangan Yesus pada masa yang akan datang sebagai bagian penting dalam pemenuhan janji berkat Kerajaan Allah secara sempurna, sehingga tidak ada keraguan akan masa yang akan datang mengenai kedatangan Kristus kali kedua. "Comparative Luke's Gospel Eschatology with Other Synoptic Gospels," is the subject of an explanatory study of the theological thoughts of Luke as the writer of the Gospel of Luke and Acts of the Apostles, especially those which deal with thoughts or teachings about the end-time doctrine (eschatology) which are compared with the Gospel of Matthew and the Gospel of Mark, as a series of groups from the Synoptic Gospels. The similarity of words, and the order and even the contents / events that are almost the same between the three, as well as the interests of the end-time doctrine, provide uniqueness for each of the Gospels, specifically for the Gospel of Luke itself. Besides intending to express the uniqueness and difference of Luke's Gospel compared to other Synoptic Gospels, this study also intends to provide information or explanations about things that have coherence and relevance to the end-time doctrine referred to in this research subject, including the need to touch writing Luke in the Acts of the Apostles, and a discussion of the Kingdom of God and the Kingdom of Heaven and other things. Therefore, to embody the above purpose, the author carries out a study of several Bible verses and the views of experts in approaching eschatological verses contained in the three Synoptic Gospels. With this approach, the results of this study explain, among them is that Luke composes his Gospel similar to Mark, only there is an addition to Luke's personal understanding to emphasize the different nuances of his writing. As for the terms of the Kingdom of God and the Kingdom of Heaven, if Mark and Luke consistently use the phrase Kingdom of God, instead Matthew replaces it with the term "Kingdom of Heaven," even though it has the same meaning, with the intention to provide an easier understanding for the original readers of the books that. In addition, the three authors also write about the coming of Jesus in the future as an important part of fulfilling the promise of God's perfect blessing, so that there is no doubt about the future about the second coming of Christ.
Deskripsi Hamba yang Menderita Menurut Yesaya 52:13-53:12 Elkana Chrisna Wijaya
EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani Vol 2, No 2 (2018): Gereja dalam Perubahan Zaman
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Torsina Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.195 KB) | DOI: 10.33991/epigraphe.v2i2.38

Abstract

The theological theme of "Servant Who Suffers," is the subject of research, with an explanation derived from Isaiah 52:13-53:12. Various considerations became the basis or foundation for this research. Among them are differences in views about the original author from the Book of Isaiah, which became the "distant context" of this research subject, as well as the debate about "the person or identity of the suffering servant." This research is intended not only to bring out differences from the views of the two groups but also to provide confirmation and solutions to these differences. Of course, the results of this study, not solely based on the thoughts and personal assumptions of the author. The method used in this research is qualitative research which describing and discussing these sections based on biblical studies and some views of experts as a source of literature from the research subjects.AbstrakTema teologis “Hamba yang Menderita,” merupakan subyek penelitian, dengan penjelasan yang bersumber pada Yesaya 52:13-53:12. Berbagai pertimbangan menjadi dasar atau landasan bagi penelitian ini, seperti perbedaan pandangan mengenai penulis asli dari Kitab Yesaya, yang menjadi “konteks jauh” dari subyek penelitian ini, serta perdebatan mengenai “pribadi atau identitas dari hamba yang menderita.” Penelitian ini, dimaksudkan tidak hanya memunculkan perbedaan dari pandangan kedua kelompok tersebut, namun juga memberikan penegasan dan jalan keluar bagi perbedaan-perbedaan tersebut. Tentunya hasil dari pada penelitian ini, bukan semata-mata berdasarkan pada pemikiran dan asumsi pribadi penulis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu dengan cara memaparkan dan membahas bagian-bagian tersebut dengan berlandaskan pada kajian biblika serta beberapa pandangan para pakar sebagai sumber literatur dari subyek penelitian tersebut.