Pendahuluan : Metode KB ada dua, yaitu KB jangka panjang dan jangka pendek. IUD atau AKDR merupakan salah satu KB jangka panjang. namun begitu tidak semua klien berminat di karenakan berbagai alasan yang berbeda-beda seperti takut efek samping, takut proses pemasangan, dilarang oleh suami karena takut benangnya mengganggu saat bersenggama dan kurangnya pengetahuan tentang KB AKDR. Berdasarkan studi pendahuluan di Desa Manunggal dari 10 akseptor KB non AKDR diketahui 7 responden tidak memahami penggunaan alat kontrasepsi AKDR, hal ini dikarenakan responden belum mendapatkan informasi tentang cara penggunaan AKDR yang benar dan responden malu saat akan dipasang AKDR dan 3 responden memahami penggunaan alat kontrasepsi AKDR Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi ibu tentang penggunaan alat kontrasepsi AKDR di di Desa Manunggal Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang. Metode : Desain penelitian menggunakan diskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu akseptor KB di Desa Manunggal Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang pada bulan April 2014 berjumlah 386 orang. Besar sampel yang digunakan sebanyak 39 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah proportionalcluster random sampling. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu persepsi ibu tentang penggunaan alat kontrasepsi AKDR di di Desa Manunggal Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang. Instrument dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.Hasil :Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar (74,4%) persepsi ibu tentang penggunaan alat kontrasepsi AKDR adalah positif sejumlah 29 orang dan negatif 10 responden (25,6%). Pembahasan : Kesimpulan dalam penelitian ini persepsi ibu tentang penggunaan alat kontrasepsi AKDR adalah positif. Bagi tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan pemahaman pada responden tentang penggunaan alat kontrasepsi AKDR Diharapkan mahasiswa bisa menjelaskan tentang penggunaan alat kontrasepsi AKDR Kata Kunci : persepsi, kontrasepsi, AKDR