Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Formulasi Strategi Pemasaran Produk Maria (Curcuma zedoria) Hand Sanitizer di Tengah Pandemi COVID-19 Danang Satrio; Nur Ermawati
JRB-Jurnal Riset Bisnis Vol 4 No 1 (2020): Oktober
Publisher : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jrb.v4i1.1604

Abstract

Maria hand sanitizer is an innovative product of hand sanitizer based on natural ingredients which formulated from Curcuma zedoria which was produced during the Covid-19 phenomenon. However, as a company that is new to this industry, a reliable and precise marketing strategy is needed. An effective and efficient strategy must be developed by the company by looking at the opportunities, strengths, threats and weaknesses it faces. Through this marketing strategy analysis, it is hoped that the company will be able to determine the right marketing strategy so that it can continue to survive and develop an appropriate competitive strategy to face all possible changes that occur in the company environment. This research method is comparative, which is not conducting experiments on the object of research, but only determining the right strategy for the company in facing competition according to the Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) matrix. The research data used are quantitative and qualitative data obtained from internal and external factors in the form of primary data and secondary data. The results showed that internal factors that affect product sales are strengths and weakness, while external factors are opportunities and threats. The formulation of alternative marketing strategies obtained based on external and internal factors is collaboration with partners, product differentiation, joint promotion and for reach a wider market thereby increasing sales.
UJI IRITASI SEDIAAN GEL ANTIJERAWAT FRAKSI LARUT ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordiofolia (Ten.) Steenis) PADA KELINCI Nur Ermawati
Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Vol 32, No 2 (2018): PENA SEPTEMBER 2018
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/jurnalpena.v32i2.804

Abstract

Gel is a pharmaceutical preparation with good penetration power and long contact time with skin so it can overcome the problem of acne. Gelling agent is the main ingredient in gel preparation. Skin irritation test is an important part of the pharmaceutical preparation procedures. In Material Safety Data Sheet states that Hydroxy Propyl Methyl Cellulose (HPMC) and Carbopol can cause skin irritation problems. The aim of this research is to find out whether gel preparation of the active fraction of ethanol extract of binahong leave with combination of gelling agent Hydroxy Propyl Methyl Cellulose (HPMC) and carbopol can cause irritation on rabbit skin. The irritation test was performed by Draize method on three New Zealand male rabbits who had shaved the back part 24 hours prior to treatment. The irritant samples were smeared and then covered with sterile gauze and glued with plaster. Observations were made after 24, 48 and 72 hours after administration of the test material. Each area observed skin reactions that occur and scored 0 to 4 depending on the severity of skin reactions produced. Of the three gel preparation formulas, the score of degree of irritation was 1, 1 and 1.67, which means slight irritation (0.41-1.9).Keywords: binahong leave, gelling agent, irritation test.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF COVID-19 DI KOTA PEKALONGAN Nur Ermawati; Nila Oktaviani; Rahmanisa Pramudita
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 5 No 2 (2022): March 2022
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan obat tradisional pada masa pandemi COVID-19 meningkat tajam, karena secara turun temurun obat tersebut diyakini dapat memelihara kesehatan tubuh. Meskipun sudah terdapat program vaksin, namun animo masyarakat terhadap obat tradisional tetap tinggi. Hal tersebut terjadi karena dengan pertimbangan bahwa obat tradisional memiliki beberapa kelebihan salah satunya adalah efek samping yang terjadi relatif lebih kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap penggunaan ramuan obat tradisional dalam upaya pencegahan atau preventif COVID-19 dan jenis tanaman obat yang digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian observational/survey yang bersifat deskriptif dengan melibatkan sebanyak 100 responden masyarakat Kota Pekalongan melalui instrumen kuesioner yang disebar secara online dan offline yang diisi oleh masyarakat Kecamatan Pekalongan Barat, Timur, Utara dan Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap sumber keputusan penggunaan ramuan obat tradisional sebagai upaya pencegahan COVID-19 adalah keinginan sendiri (72%), tujuan mengkonsumsi ramuan obat tradisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh (78%), penggunaannya dapat mencegah COVID-19 (72%), ramuan obat tradisional memberikan manfaat (87%), ramuan obat tradisional aman jika digunakan secara tepat dan rasional (52%), masyarakat memperoleh ramuan obat tradisional dengan cara mengolah sendiri (52%). Jahe adalah jenis herbal yang paling sering digunakan masyarakat di wilayah Kota Pekalongan sebagai pengobatan dalam rangka pencegahan COVID-19 (53%).
Analisis Penetapan Kadar Lemak Ekstrak N-Heksan pada Varian Buah Alpukat Meksiko, Guatemala, dan West-indian Yang Diperoleh Dari Pasar Wiradesa Menggunakan Metode Sokletasi Adinda Putri Aulia; Nur Ermawati
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 5: April 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i5.1513

Abstract

Buah alpukat (Persea americana, Mill.) berasal dari Meksiko Tengah yang mengandung banyak nutrisi salah satunya lemak yang tinggi. Pada umumnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi buah alpukat sebagai sumber energi yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan protein. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar lemak yang terkandung dalam varian buah alpukat meksiko, guatemala, dan west-indian yang diperoleh dari pasar Wiradesa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar lemak dalam buah alpukat meksiko, guatemala, dan west-indian sesuai standar SNI Nomor 3746: Tahun 2008. Penelitian ini secara analisis kuantitatif dengan metode sokletasi menggunakan pelarut N-heksan untuk mengetahui dan menetapkan kadar lemak pada sampel buah alpukat meksiko, guatemala, dan west-indian sesuai standar SNI Nomor 3746: Tahun 2008. Hasil analisis pada varian buah alpukat meksiko sebesar 19,55%, buah alpukat guatemala sebesar 12,88%, dan buah alpukat west-indian sebesar 11,55%. Hal ini sudah memenuhi standar SNI Nomor 3746: Tahun 2008 yaitu minimal 8,48%.
Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Warga Kecamatan Pekalongan Selatan Pada Masa Pandemi Covid-19 Nailis Sa'adatin Nafiah; Nur Ermawati; Nila Oktaviani
Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 37, No 1 (2023): PENA MARET 2023
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/jurnalpena.v37i1.2419

Abstract

Coronvirus telah menyebar diberbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Coronavirus menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. diIndonesia menggunakan obat tradisional yang berasal dari tanaman herbal yang diguakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh diera pandemi COVID-19.   Penelitian ini dilakukan diKota Pekalongan kecamatan Pekalongan Selatan penduduknya berjumlah sekitar 63.052 ribu jiwa penggunaan ramuan obat tradisional yang beragam.Metode Penelitian  yang dilakukan  merupakan  penelitian observational/survei yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dengan menggunakan data primer yaitu kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat Kecamatan Pekalongan Selatan. Dilakukan penjabaran deskriptif tentang hasil yang sudah didapatkan dari pengumpulan data.Hasil Gambaran penggunaan ramuan obat tradisional pada masa pandemi COVID-19 sesudah pandemi COVID-19 mengalami peningkatan konsumsi ramuan obat  tradisional.  Sumber  pemakaian  ramuan  obat  tradisional  berasal  dari  diri sendiri. Masyarakat mengkonsumsi ramuan obat tradisional agar menyehatkan badan.  Meyakini  bahwa  ramuan obat tradisional  dapat mencegah infeksi  virus. Masyarakat merasakan manfaat ramuan obat tradisional dimasa pandemi COVID-19.  Sebagian  besar  masyarakat  melakukan  upaya  kesehatan  dengan  mencuci tangan. Dan merasakan aman karena tidak ada efek samping dan mudah untuk ditemukan  dan  cukup  terjangkau.  Tanaman  obat  yang  paling  sering  digunakan adalah tanaman jahe dan kunyit yang digunakan adalah rimpangnya lalu serai yang digunakan adalah batangnya.Kata kunci : persepsi, obat tradisional, pandemi COVID-19
Analisis Penetapan Kadar Lemak Ekstrak N-Heksan pada Varian Buah Alpukat Meksiko, Guatemala, dan West-indian Yang Diperoleh Dari Pasar Wiradesa Menggunakan Metode Sokletasi Adinda Putri Aulia; Nur Ermawati
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 5: April 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i5.1513

Abstract

Buah alpukat (Persea americana, Mill.) berasal dari Meksiko Tengah yang mengandung banyak nutrisi salah satunya lemak yang tinggi. Pada umumnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi buah alpukat sebagai sumber energi yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan protein. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar lemak yang terkandung dalam varian buah alpukat meksiko, guatemala, dan west-indian yang diperoleh dari pasar Wiradesa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar lemak dalam buah alpukat meksiko, guatemala, dan west-indian sesuai standar SNI Nomor 3746: Tahun 2008. Penelitian ini secara analisis kuantitatif dengan metode sokletasi menggunakan pelarut N-heksan untuk mengetahui dan menetapkan kadar lemak pada sampel buah alpukat meksiko, guatemala, dan west-indian sesuai standar SNI Nomor 3746: Tahun 2008. Hasil analisis pada varian buah alpukat meksiko sebesar 19,55%, buah alpukat guatemala sebesar 12,88%, dan buah alpukat west-indian sebesar 11,55%. Hal ini sudah memenuhi standar SNI Nomor 3746: Tahun 2008 yaitu minimal 8,48%.
SEDIAAN KRIM PELEMBAB EKSTRAK AIR BUAH SEMANGKA (CIRULLUS LANATUS) Nadia Indah Safitri; Nur Ermawati; Nila Oktaviani
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 1, No 01 (2022): BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v1i01.2101

Abstract

Buah semangka (Citrullus lanatus) merupakan salah satu buah-buahan yangdapat digunakan sebagai pelembab untuk kulit karena mengandung zatkarbohidrat jenis gula-gulaan yaitu sukrosa, glukosa dan fruktosa. Ekstrak airbuah semangka efektif sebagai pelembab pada konsentrasi 30%. Emulgatornonionik (tween 80 dan span 80) dipilih karena sifatnya yang tidak toksiksehingga aman terutama untuk kulit sensitif dan tidak mengiritasi kulit sertadapat menyeimbangkan kerja molekul hidrofil dan lipofil sehingga dapatmenghasilkan sistem emulsi yang stabil. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui karakteristik fisik sediaan krim pelembab eksrak air buah semangka (Citrulllus lanatus) dengan emulgator tween 80 dan span 80. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksperimental dengan bahan utama buahsemangka. Bahan kemudian disari dan diuapakan di thermostat waterbath pada suhu 80°C hingga diperoleh ekstrak kental. Sediaan krim dibuat menjadi 3formula dengan konsentrasi Tween 80-Span 80 yaitu F1 2%, F2 3%, F3 4%. Dilakukan uji sifat fisik pada sediaan (uji organoleptis, iritasi, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas) dan uji stabilitas fisik digunakan denganmetode sentrifugasi. Data hasil uji sifat fisik dan uji stabilitas fisik krimdikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa formula II dengan kombinasi emulgator tween 80 dan span 80 3% memenuhi persyaratan karakterisasi fisik sediaan krim yang baik sedangkan formula I tidak memenuhi syarat daya sebar yang baik yaitu diperoleh hasil 4,63 cm dan formulaIII tidak memenuhi persyaratan uji viskositas yang baik yaitu diperoleh hasil 49,33 dPa.s. Krim formula II merupakan formula terbaik dilihat dari hasil uji sifatfisikokimia dan iritasi yang memenuhi kriteria sediaan krim.
PREFERENSI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN OBAT TRADISIONAL DAN OBAT SINTETIK DI APOTEK KIMIA FARMA JALAN IMAM BONJOL KOTA PEKALONGAN Kismiyar Kismiyar; Nur Ermawati
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 1, No 02 (2022): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v1i2.2473

Abstract

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalamannya. Obat sintetik adalah obat modern yang dibuat dari bahan sintetik  yang diolah secara modern. Preferensi diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap suatu produk, barang atau jasa yang dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi masyarakat dalam pemilihan obat tradisional dan obat sintetik di Apotek Kimia Farma Imam Bonjol Kota Pekalongan.Penelitian ini dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Observasi melalui survei dengan pengumpulan data berupa kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling dengan menggunakan kuesioner pada 100 responden untuk mendapatkan data usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, suku, status pernikahan, serta pendapatan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa preferensi responden terhadap obat tradisional sebesar 27% dan preferensi terhadap obat sintetik sebesar 73%. Faktor yang paling mempengaruhi pemilihan obat tradisional adalah faktor sosial, sedangkan faktor yang mempengaruhi pemilihan obat sintetik adalah faktor ekonomi.
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Sirup Antipiretik Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) Hanuf Nuzzaibah; Nur Ermawati
Jurnal Medika Nusantara Vol. 1 No. 2 (2023): Mei: Jurnal Medika Nusantara
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/medika.v1i2.272

Abstract

Citrus aurantiifolia L. is a medicinal plant. Citrus aurantiifolia L as a traditional medicine is based very closely on the concentration of active ingredients, namely flavonoids, which have antipyretic (fever) effects. The aim of this study was to determine the effect of the concentration of Citrus aurantifolia L. as antipyretic on the physical properties of the syrup preparation and to determine the physical properties of the syrup preparation from the 3 formulations. to come up with the best formula. This type of research is experimental research. Citrus aurantiifolia L by This type of research is empirical research. Citrus aurantiifolia L by immersion method. The syrup preparations were formulated in 3 formulations with different concentrations of Citrus aurantiifolia L, namely 5%, 7.5% and 10%. The body properties of the syrup were tested, namely organoleptic, pH, clarity, viscosity, infusion volume, homogeneity and pleasure. Data analysis to check the physical properties of the syrup is described and presented clearly and in tabular form. The results show that the concentration of Citrus aurantiifolia L does not affect physical properties such as organoleptic, pH, clarity, volume transferred, viscosity and homogeneity. However, it makes a significant difference from the density test, i.e. the higher the extract concentration the higher the density value and conversely, the lower the extract concentration the higher the density value. low separately. Of all the recipes that met the criteria for linden leaf extract concentration, the best one for making syrup was Formula 3 (10%).
Formulasi Dan Uji Fisikokimia Gel Sleeping Mask Ekstrak Kulit Buah Naga Merah Dengan Variasi Gelling Agent Hydroxypropyl Methly Cellulose (HPMC) Ridha Dwi Aulya; Nur Ermawati
Jurnal Medika Nusantara Vol. 1 No. 2 (2023): Mei: Jurnal Medika Nusantara
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/medika.v1i2.273

Abstract

Gels are semi-solid preparations formed from suspensions made up of large organic molecules and small inorganic particles that permeate the liquid. Sleeping mask It is a skin care product that is used at night (before going to bed). Serious research on natural ingredients is currently being carried out, including research in the field of cosmetics. Among the advantages of natural ingredients is their antioxidant properties, which can disrupt free radicals and cause the use of antioxidants in preventing premature aging. Dragon fruit skin contains compounds polyphenol, anthocyanins and betacyanins which have antioxidant activity. This study aims to determine the effect of the gelling agent Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC) on the physical properties of gel preparations sleeping mask red dragon fruit skin extract. This study uses an experimental method. Red dragon fruit skin is extracted by maceration in 96% ethanol. This study used 3 gel formulations, with various concentrations of HPMC 5%, 7% and 9%. Physicochemical tests carried out included organoleptic tests, homogeneity, pH, spreadability, adhesion, irritation and viscosity. The results of the research show the use of variations gelling agent HPMC meets the criteria for the physicochemical test of gel preparations sleeping mask from dragon fruit skin extract which produces the best formula from gel preparations sleeping mask namely formulation III (9%) has the best evaluation.