Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP)

PENINGKATAN PRODUKSI TERIPANG KERING SEBAGAI PRODUK EKSPOR PADA UKM DI KAWASAN MAKASSAR . Zaimar; Rahmawati Saleh; Alima B. Abdullah
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 1 No. 2 (2016): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 1 NO. 2 MEI 2016
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v1i2.2200

Abstract

Pengolahan teripang basah menjadi produk teripang kering pada UKM Barukang dan UKM Pannampu di kawasan Makassar masih dikerjakan secara manual (tradisional) sehingga mutu produk rendah dan tidak seragam. Selain itu, jenis produk yang dihasilkan masih terbatas yakni dalam bentuk teripang kering. Permasalahan mendasar yang ditemukan adalah minimnya peralatan dan kurangnya pengetahuan/keterampilan tentang penanganan dan pengolahan yang baik serta mengenai mutu/standar produk teripang yang ditujukan untuk pasar/ekspor. Tujuan utama program kegiatan Iptek bagi Produk Ekspor (IbPE) untuk tahun pertama ini adalah (i) memberdayakan UKM mitra melalui alih teknologi dan manajemen usaha dan (ii) menerapkan teknologi pengolahan teripang kering yang bermutu ekspor. Adapun metode pelaksanaan adalah (i) sosialisasi, penyuluhan, dan pendampingan dan (ii) introduksi teknologi proses dan peralatan. Hasil dari kegiatan pengabdian dengan introduksi dan pembimbingan operasional alat pengering mekanis yaitu membantu mempercepat pengeringan karena dapat dilakukan pada sore hingga malam hari dengan waktu pengering 4 sampai 6 jam. Dengan demikian, waktu pengeringan dapat dipersingkat hanya 2 sampai 3 hari pada musim kemarau, dengan standar kadar air 20%. Alat ini dapat menjadi alat utama pada musim hujan dan penyangga pada musim kering yang diterapkan dengan sistem pengeringan terputus (intermitten) dimana tahap awal pengeringan dengan sistem dingin dimana produk yang sudah dimasak terlebih dahulu dimasukkan ke dalam ruang pendingin (bukan ruang beku) dengan suhu dijaga pada kisaran 5 sampai 7oC selama 4 jam. Dengan sistem ini, diperoleh produk teripang kering dengan penyusutan dapat direduksi menjadi 60 - 65% susut berat dan 30 - 37% susut dimensi. Kondisi ini dapat meningkatkan mutu produk kering dan menguntungkan secara ekonomi pada UKM mitra. Kata kunci: teripang, ekspor, peralatan, pengabdian
PENGEMBANGAN USAHA KUE KHAS BUGIS ‘BARUASA’ DI KABUPATEN SINJAI Nurlaeli Fattah; Rahmawati Saleh
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 4 No. 2 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 2 MEI 2019
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4i2.7421

Abstract

Salah satu jenis pangan tradisional khas bugis Sulawesi Selatan yang di Produksi di Kabupaten Sinjai adalah “Kue Baruasa” dengan dua pilihan rasa yaitu rasa Gula pasir dan Gula merah (Aren). Adapun kelemahan tidak mengandung gluten, rasa yang tidak konsisten dan kemasan yang tidak aseptabel yaitu menggunakan kemasan plastik bening dengan tebal 0,3 -0,5 mm atau plastik mika tanpa lebel dan Identitas dari badan kompoten seperti dari Dinas Kesehatan membuat kue ini menjadi kurang diminati konsumen. Sehingga, tujuan program IbM ini yaitu 1) meningkatkan pengetahuan dan skill masyarakat untuk pegembangkan kualitas produk kue khas baruasa dengan penambahan tepung rumput laut melalui edukasi dan pelatihan, 2) Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pembuatan tepung rumput laut, 3) menentukan masa kardaluarsa kue khas baruasa, dan 4) memberikan informasi tentang strategi pemasan kue khas baruasa. Program IbM yang telah dilaksanakan menghasilkan luaran dari kedua Mitra, berupa tekstur dari Kue Khas Bugis “Baruasa” yang dihasilkan tidak mudah hancur, karena tepung rumput laut mengandung karaginofit yang mengikat bahan lainnya, penggunaan kemasan primer yaitu jenis plastik PP dengan ketebalan 0,75 -0,10 mm, yang dilengkapi kemasan sekunder dari karton yang dimodifikasi dengan plastik bening agar produk dapat terlihat dari luar dan masa kardaluarsa kue khas baruasa yaitu 6 bulan setelah produksi. Adapun produk kue baruasa ini telah dilengkapi dengan izin dari Dinas Kesehatan (PIRT) yaitu P-IRT. No. 2067307060211-22.Kata Kunci : Euchema cotoni, makanan tradisional, tepung rumput laut