Muhammad Rusmin
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kandungan Formalin Pada Tahu di Pasar Tradisional Kota Makassar Tahun 2014 Syarfaini Syarfaini; Muhammad Rusmin
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 7, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.15 KB) | DOI: 10.24252/as.v7i1.1972

Abstract

Formalin adalah bahan pengawet yang sangat berbahaya apabila ditambahkan dalam makanan, tertera jelas dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 1168/MenKes/PER/X/1999. Salah satu makanan yang sering ditambahkan formalin adalah tahu karena daya simpannya yang relatif singkat. Dalam Islam dikenal dengan istilah makanan halalan thayyiban, sebagaimana dalam Q.S. Al Baqarah/2:168. Makanan halalan yaitu makanan yang tidak diharamkan dan tidak menyalahi hukum syari`at Islam. Makanan thayyiban yaitu dari sudut pemenuhan kebutuhan gizi, pengolahan makanan dan bahan campuran yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis kandungan formalin pada tahu di pasar tradisional kota makassar tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan rancangan penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel yaitu cluster random sampling. Sampel penelitian ini adalah tahu. Lokasi pengambilan sampel yaitu di 8 pasar yang tersebar di beberapa kecamatan di kota Makassar. 8 pasar tersebut adalah pasar Baru di kecamatan Ujung Pandang, pasar Cidu di kecamatan Wajo, pasar Daya di kecamatan Biringkanaya, pasar Maricaya di kecamatan Makassar, pasar Pa’baeng-baeng di kecamatan Tamalate, pasar Pannampu di kecamatan Tallo, pasar Terong di kecamatan Bontoala, dan pasar Todoppuli (Panakkukang) di kecamatan Panakkukang. Pengujian kandungan formalin pada tahu dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar. Hasil penelitian kandungan formalin pada tahu di 8 pasar tradisional kota Makassar adalah dari 15 tahu (100%) ada 5 tahu dengan persentase sebesar 33.3% tidak aman dikonsumsi karena mengandung formalin yaitu di P.B1 (pasar Pa’baeng-baeng 1), P.P1 (pasar Pannampu 1), P.BR (pasar Baru), P.TD (pasar Todoppuli), P.C (pasar Cidu) dan ada 10 tahu dengan persentase sebesar 66.7% aman dikonsumsi karena tidak mengandung formalin yaitu di P.B2 (pasar Pa’baeng-baeng 2), P.B3 (pasar Pa’baeng-baeng 3), P.T1 (pasar Terong 1), P.T2 (pasar Terong 2), P.T3 (pasar Terong 3), P.D1 (pasar Daya 1), P.D2 (pasar Daya 2), P.P2 (pasar Pannampu 2), P.M1 (pasar Maricaya 1), dan P.M2 (pasar Maricaya 2). Implikasi penelitian ini adalah: Diharapkan dapat dijadikan bahan referensi oleh konsumen dalam memilih tahu yang yang dijual di pasar-pasar tradisional kota Makassar untuk dikonsumsi dan diperlukan penemuan bahan alami pengganti formalin yang murah, efektif, dan efisien.
Gambaran Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Berbasis WEB di Puskesmas Kota Makassar Tahun 2015 Dwi Santy Damayati; Muhammad Rusmin; Zilfadhilah Arranury
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 7, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.658 KB) | DOI: 10.24252/as.v7i2.2007

Abstract

Sistem informasi kesehatan yang diterapkan di puskesmas Kota Makassar adalah system informasi manajemen kesehatan berbasis web yaitu e-Puskesmas. E-Puskesmas bertujuan meningkatkan kinerja puskesmas, mulai dari digitalisasi proses pelayanan, kemudahan pembuatan dan pengiriman laporan. Namun, penerapan e-Puskesmas di puskesmas percontohan (Puskesmas Bara-Baraya, Puskesmas Maccini Sawah, Puskesmas Maradekaya, Puskesmas Batua, Puskesmas Pampang, Puskesmas Tamamaung, Puskesmas Karuwisi, Puskesmas Kassi-Kassi, Puskesmas Mangasa dan Puskesmas Minasa Upa) di kota Makassar pada kenyataannya belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini dapat dilihat dari pelaporan puskesmas percontohan e-Puskesmas setiap bulannya masih dengan cara manual.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan system informasi manajemen kesehatan berbasis web di puskesmas Kota Makassar Tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif dan tehnik penarikan sampel menggunakan total sampling, dimana peneliti mengambil semua puskesmas yang sudah menerapkan e-Puskesmas tahun 2015 sebagai sampel serta pengumpulan data menggunakan kuesioner. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penerapan system informasi manajemen kesehatan berbasis web di puskesmas kota Makassar tahun 2015 belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari hardware dalam hal ini computer dan jaringan. Jumlah computer dikategorikan kurang karena belum tersedia di setiap unit pelayanan, jaringan internet sudah menunjang pelaksanaan SIK di puskesmas. Software yang digunakan sudah memenuhi standar yaitu software minimal windows XP dan aplikasi e-Puskesmas v3.0. Kelengkapan data e-Puskesmas dikategorikan kurang karena data yang diproses saat ini yakni hanya data kesakitan, LPLPO, KIA, KB, dan kunjungan pasien. Jumlah operator dikategorikan kurang karena belum tersedia di setiap unit pelayanan,sebagian besar operator memiliki latar belakang pendidikan minimal diploma yaitu sebanyak 56 orang (93,3%) dan yang pernah mengikuti pelatihan yaitu sebanyak 48 orang (80%), semua kepala puskesmas mendukung penerapan e-Puskesmas dan masing-masing puskesmas percontohan e-Puskesmas memiliki anggaran untuk biaya pemeliharaan hardware, software dan koneksi internet yang dianggarkan secara rutin
Gambaran Mutu Pelayanan Rawat Inap Puskesmas Bersertifikasi ISO di Kota Makassar Tahun 2016 Muhammad Rusmin; Syahratul Aeni; Andi Fitri Yuliarma
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 8, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.423 KB) | DOI: 10.24252/as.v8i1.2075

Abstract

ISO merupakan salah satu alat meningkatkan mutu layanan puskesmas untuk mewujudkan kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran mutu Pelayanan Rawat Inap puskesmas Bersertifikasi ISO di Kota Makassar. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan survei yang bersifat deskriptif dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada puskesmas bersertifikasi ISO di Kota Makassar. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 252 orang. Hasil penelitian menunjukkan tertinggi pada puskesmas kassi-kassi dengan dimensi reliability responden yang menyatakan sangat puas (37,7%) dan puas sebanyak (62,3%). empthy responden yang menyatakan sangat puas (33,3%) dan puas (66,7%). Tangible responden yang menyatakan sangat puas (81,2%) dan puas (18,8%) dan terendah pada puskesmas jumpandang baru dengan dimensi kehandalan reliability responden yang menyatakan sangat puas (21,1%), responden yang puas (77,2%) dan kurang puas sebanyak (1,8%). empthy responden yang menyatakan sangat puas (15,8%) dan responden yang menyatakan puas (84,2%). Tangible responden yang menyatakan sangat puas (24,6%), puas (71,9%) dan kurang puas (3,5%). Diharapkan puskesmas yang berstandar ISO dapat mempertahankan aspek yang dianggap pasien sudah puas dengan pelayanan yang diberikan, dan dapat melakukan perbaikan-perbaikan yang dianggap pasien belum puas dengan layanan yang diberikan demi peningkatan mutu layanan di puskesmas. 
Analisis Hubungan Antara Brand Image (Citra Merek) Dengan Pemanfaatan Layanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Swasta Di Kota Makassar Tahun 2016 Muhammad Rusmin; Emmi Bujawati; Arlinandari Ashar
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 8, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.424 KB) | DOI: 10.24252/as.v8i2.2651

Abstract

Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat maupun swasta yang berfungsi untuk pelayanan kesehatan, Rumah sakit yang memiliki pelayanan yang bermutu dan citra yang baiklah yang dapat bertahan dan unggul, terdapat lima dimensi untuk mengukur brand image yaitu corporate identity, physical environment, contact personnel, service offering, dan corporate individuality. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara corporate identity, physical environment, contact personnel, service offering dengan pemanfaatan layanan rawat inap. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan desain study cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 107 orang , dimana untuk menentukan sampel menggunakan rumus Slovin, dengan teknik sampling yang digunakan Metode Multistage Sampling. Berdasarkan hasil uji chi-square pada RS Ibnu Sina pada variabel corporate identity (p=0.128), physical environment (p=0.066), contact personnel (p=0.010), service offering (p=0.066), di RS Stella Maris corporate identity (p=0.105), physical environment (p=0.158), contact personnel (p=0.211), service offering (p=0.053), dan RS Islam Faisal corporate identity (p=0.081), physical environment (p=0.018), contact personnel (p=0.067), service offering (p=0.061). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan pada RS Ibnu Sina bahwa ada hubungan yang bermakna antara contact personnel dengan pemanfaatan layanan rawat inap, di RS Stella Maris bahwa ada hubungan yang bermakna antara service offering dengan pemanfaatan layanan rawat inap, dan RS Islam Faisal bahwa ada hubungan antara physical environment dengan pemanfaatan layanan rawat inap. 
Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa Tahun 2015 Muhammad Rusmin; Emmi Bujawati; Nur Habiba Baso
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 9, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.76 KB) | DOI: 10.24252/as.v9i1.2978

Abstract

Posyandu Lansia merupakan pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatuwilayah tertentu yang sudah disepakati,yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat,sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia, mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan, mendorong dan memfasilitasi lansia untuk tetap aktif, produktif, dan mandiri serta meningkatkan komunikasi antara masyarakat lansia Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan sikap lansia, jarak kepelayanan kesehatan, peran kader dan dukungan keluarga dengan pemanfaatan posyandu lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskripti fanalitik. Metode yang digunakan adalah cross sectional study (studi potong lintang). Untuk memperoleh data di lapangan dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada 96 responden. Responden dalam penelitian ini adalah lansia yang terdaftar di 6 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa. Hasil penelitian dianalisis menggunakan SPSS for windows dengan uji statistic Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sikap lansia  (p=0,000<0,05), jarak kepelayanan kesehatan (p=0,011<0,05), peran kader (p=0,005<0,05) dan dukungan keluarga (p=0,028<0,05)dengan pemanfaatan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa tahun 2015.