Munawir Amansyah
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kandungan Logam Berat pada Kerang Ana Dara dari Daerah Hilir Sungai Jeneberang Munawir Amansyah; Alwiyah Nur Syarif
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 7, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.486 KB) | DOI: 10.24252/as.v7i1.1980

Abstract

  Sungai Jeneberang merupakan sungai yang keberadaannya sebagian besar dimanfaatkan untuk sarana air bersih masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai Jeneberang. Keberadaan logam berat dari hasil buangan limbah pabrik-pabrik yang berdiri di sekitar Sungai Jeneberang dapat berpotensi mencemari biota perairan. Kerang merupakan salah satu komoditas yang banyak terdapat di muara Sungai. Kerang dapat mengakumulasi logam lebih besar daripada hewan air lainnya karena sifatnya yang menetap dan menyaring makanannya (filter feeder) serta lambat untuk dapat menghindarkan diri dari pengaruh polusi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar logam berat pada kerang Ana Dara di Sungai Jeneberang. Penelitian ini bersifat observasional analitik, menggunakan analisis komparatif. Teknik pengambilan data di lapangan dilakukan secara cross sectional, yaitu pengamatan dilakukan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Lokasi penelitian dipusatkan pada daerah hilir Sungai Jeneberang yang terletak di dua kelurahan yaitu Kecamatan yaitu Kecamatan Bontomarannu  sebagai stasiun 1 dan Kecamatan Pallangga sebagai stasiun 2 di Kabupaten Gowa. Pemilihan titik pengambilan di daerah dekat pemukiman padat penduduk dan biasanya dijadikan nelayan setempat sebagai tempat penangkapan biota perairan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan Besi (Fe), kandungan Timbal (Pb), dan  kandungan Tembaga (Cu) pada kerang yang diperoleh setelah melakukan pengukuran berulang di stasiun I (kecamatan Bontomarannu) dan pada stasiun II (Kecamatan Pallangga) melebi nilai ambang batas yang telah diatur dalam Peraturan Kementerian Kesehatan maupun Kementerian Lingkungan Hidup. Hal ini dapat berdampak pada keseimbangan ekosistem diperairan terutama keberadaan kerang Ana Dara. Di samping tingginya kadar logam berat pada kerang Ana Dara dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada manusia yang mengkonsumsi kerang tersebut.  
Peningkatan Kualitas Air Sumur Gali Berdasarkan Parameter Besi (Fe) dengan Pemanfaatan Kulit Pisang Kepok di Dusun Alekanrung Desa Kanrung Kabupaten Sinjai Andi Susilawaty; Munawir Amansyah; Jumiati Jumiati
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 7, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.61 KB) | DOI: 10.24252/as.v7i2.2001

Abstract

Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate L.) adalah salah satu jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai penurun kadar zat Besi yang ada pada air, penurun kadar logam berat yang lain seperti timah, mangan dan variabel lainnya. Kulit pisang terdiri dari sejumlah nitrogen, sulfur dan komponen organik seperti asam karboksilat, selulosa, hemiselulosa, pigmen klorofil dan zat pektin yang mengandung asam galacturonic, arabinosa, galaktosa dan rhamnosa. Asam galacturonic dapat mengikat kuat ion logam yang merupakan gugus fungsi gula karboksil. Berdasarkan pemeriksaan pendahuluan di laboratorium ternyata air sumur gali memiliki kadar zat Besi sebanyak 1,67 mg/L, padahal standar yang diperbolehkan untuk air bersih dalam Standar Kualitas Baku Mutu Air menurut Permenkes No. 416/MENKES/PER/IX/1990 adalah 1,0 mg/L. Penelitian ini dilakukan di Dusun Alekanrung Desa Kanrung Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai dan pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, yang bertujuan untuk mengetahui berapa besar tingkat penurunan kandungan logam besi (Fe) dengan memanfaatkan kulit pisang kepok pada air sumur gali. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen sungguhan (True Experiment). Desain penelitian yang digunakan adalah pre test-post test with control group design, dimana terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian  tentang  Peningkatan Kualitas Air Sumur Gali Berdasarkan Parameter Besi (Fe) dengan Pemanfaatan Kulit Pisang Kepok, maka dapat diambil kesimpulan untuk uji Laboratorium bahwa tingkat kadar zat besi  (Fe) pada air sumur gali sebelum mendapat perlakuan adalah 1,67 mg/L. Kemudian terjadi penurunan tingkat kadar zat Besi (Fe) air sesudah mendapat perlakuan dengan Kulit Pisang Kepok yaitu dengan berat20 gr sebanyak 0,80 mg/L atau 52%,40gr sebanyak 0,94 mg/L atau 43,7% dan 60gr sebanyak 0,81 atau 51%.Diharapkan kepada masyarakat agar memperhatikan sarana air bersih yang mereka gunakan dengan melakukan pengolahan terlebih dahulu, salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan kulit pisang kepok.Kepada peneliti lain, disarankan untuk meneliti manfaat kulit pisang kepok ini dengan indikator parameter yang lain 
Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Factory 2 PT. Maruki Internasional Indonesia Makassar Tahun 2016 Hasbi Ibrahim; Munawir Amansyah; Githa Nurfaridha Yahya
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 8, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.555 KB) | DOI: 10.24252/as.v8i1.2082

Abstract

Penyebab utama stres kerja adalah tuntutan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuan atau keterampilan pekerja, keinginan atau aspirasi yang tidak tersalurkan dan ketidakpuasan dalam bekerja. Dari potensi terjadinya stres kerja perlu dilakukan uji hubungan untuk melihat faktor apa saja yang berhubungan dengan stres kerja. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada pekerja factory 2 PT. Maruki Internasional Indonesia Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan populasinya adalah seluruh pekerja yang bekerja di factory 2. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh dari pekerja yang ada di factory 2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pekerja yang mengalami stres kerja berat sebesar 11 orang (34,4%) dan mengalami stres ringan sebanyak 21 orang (65,6%). Kemudian dari hasil analisis bivariat, diperoleh tidak ada faktor yang berhubungan dengan stres kerja. Hubungan umur dengan stres kerja p=0,70, hubungan masa kerja dengan stres kerja p=0,70, hubungan beban kerja dengan stres kerja p=0,13, hubungan upah kerja dengan stres kerja p=0,70, hubungan risiko lingkungan kerja dengan stres kerja p=0,50, hubungan antara hubungan kerja dengan stres kerja p=0,70. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka ada beberapa saran yang dapat direkomendasikan kepada pihak perusahaan agar melakukan teknik manajemen stres yang tepat dan sesuai, berupa pengaturan fasilitas dalam ruangan kerja secara memadai untuk lingkungan kerja dan beban kerja. Pihak instansi dapat menyediakan tempat kerja dibagian mengukir yang pencahayaannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 
Gambaran Penyediaan Air Bersih PDAM Kota Makassar Tahun 2015 Abdul Majid H.R. Lagu; Munawir Amansyah; Fakhrul Mubarak
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 8, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.406 KB) | DOI: 10.24252/as.v8i2.2657

Abstract

Penyediaan  air  bersih  merupakan  hal  yang  sangat  vital  bagi  kehidupan  manusia. Kebutuhan terhadap penyediaan dan pelayanan air bersih dari waktu ke waktu semakin meningkat yang terkadang tidak diimbangi oleh kemampuan pelayanan. Peningkatan kebutuhan   ini   disebabkan   oleh   peningkatan   jumlah   penduduk,   peningkatan   derajat kehidupan warga serta perkembangan kota/kawasan pelayanan ataupun hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan kondisi sosial ekonomi warga yang diikuti dengan peningkatan jumlah kebutuhan air per kapita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyediaan air bersih serta persepsi pelanggan PDAM Kota Makassar tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 300 kepala keluarga namun kenyataannya hanya 199 dari sampel yang terpilih yang merupakan pelanggan PDAM. Dari hasil penelitian menunjukkan kualitas air bersih secara fisik dan kimiawi di kota Makassar masih baik dan telah memenuhi syarat walaupun masih terdapat kepala keluarga yang masih mengalami gangguan kualitas fisik air. Untuk menjaga kestabilan ketersediaan air bersih, hendaknya dilakukan pengawasan terhadap kualitas air, kontinuitas pengaliran air dan kuantitas secara berkala sehingga permasalahan yang ada dapat segera dicari solusinya sehingga pelayanan air bersih dapat berjalan efektif serta melakukan perencanaan pengembangan yang berorientasi pada wilayah prioritas yang sulit mendapatkan akses air bersih. 
Kerentanan Ketersediaan Air Bersih di Daerah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Sulawesi Selatan Indonesia Andi Susilawaty; Munawir Amansyah; Nildawati Nildawati
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 8, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.237 KB) | DOI: 10.24252/as.v8i2.2666

Abstract

Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, juga manusia selama hidupnya selalu memerlukan air. Dengan demikian semakin naik jumlah penduduk dan laju pertumbuhannya semakin naik pula laju pemanfaatan sumber-sumber air. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi ilmiah, sosial dan praktis tentang risiko kesehatan lingkungan dari aspek ketersediaan air bersih. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan penilaian resiko kesehatan lingkungan. Model pengukuran adalah bagian dari model yang diteliti dimana pada pendekatan SEM terdiri atas sebuah variabel  laten (konstruk) dan beberapa variabel manifest (indikator) yang menjelaskan variabel laten tersebut. Pulau-pulau yang diteliti yaitu 8 pulau-pulau kecil berpenghuni yang berada pada gugus Pulau 9 Kabupaten Sinjai dan 8 pulau-pulau kecil berpenghuni dalam wilayah Kota Makassar. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi persentase atau cakupan kualitas fisik air bersih tidak memenuhi syarat pada suatu pulau akan semakin besar pula risiko yang dapat muncul pada pulau-pulau kecil. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah, sosial dan praktis tentang risiko, sehingga penilaian ini dapat menunjang pengambilan keputusan atau kebijakan yang akan diterapkan pada sasaran.