Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERSPEKTIF FETHULLAH GÜLEN TENTANG DIALOG DAN TOLERANSI SEBAGAI RESOLUSI KONFLIK Ozi Setiadi
Politica: Jurnal Hukum Tata Negara dan Politik Islam Vol 4 No II (2017): POLITICA: Jurnal Hukum Tata Negara dan Politik Islam
Publisher : Prodi Tata Negara (Siyasah) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/politica.v4iII.362

Abstract

Konflik menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari bila tidak ada kesepahaman dan saling pengertian terhadap sebuah permasalahan. Ini kemudian memunculkan berbagai teori yang dicetuskn oleh para cendekiawan berkaitan dengan upaya yang harus dilakukan oleh masyarakat guna menyelesaikan konflik tersebut. Tulisan ini menjelaskan tentang bagaimana perspektif Fethullah Gulen sebagai sosok yang cinta damai dalam mengembangkan dialog dan toleransi sebagai resolusi konflik. Gulen berpendapat bahwa dialog dan toleransi bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Dialog menjadi media yang menjembatani kerjasama peradaban, persaudaraan dan saling kesepahaman antara satu dengan lainnya, serta menghargai atas nilai-nilai yang diyakini bersama. Dialog menjadi sebuah bentuk yang menunjukkan kemoderatan yang tidak eksklusif dan terbuka terhadap pendapat berbagai kalangan. Sedangkan toleransi menjadi media yang sangat penting, bila sebuah dialog tidak menghasilkan kesepakatan atau kesepahaman, maka toleransi adalah jalan yang terbaik. Ini disebabkan toleransi menjadi sebuah cara untuk menahan diri dari terjadinya sebuah konflik. Dialog dan toleransi, meski kehadirannya sangat penting guna menciptakan perdamaian, namun hal ini juga memiliki hambatan khususnya bagi umat Muslim. Hambatan tersebut menurut Gṻlen diantaranya adalah ketidakpahaman umat Muslim itu sendiri dengan Islam saat ini, selain ingatan kolektif historis umat non Muslim, Kristen, tentang tragedi berdarah yang menimpa mereka atas perlakuan umat Muslim.