This Author published in this journals
All Journal Nuansa Indonesia
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

CITRA PEREMPUAN DALAM BUKU ANAK 20 CERITA MANIS DIAMBIL DARI MAJALAH BOBO Linda Yuswara
Nuansa Indonesia Vol 23, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ni.v23i1.55918

Abstract

Sastra anak merupakan karya sastra yang dibuat oleh orang dewasa maupun anak-anak yang ditujukan untuk anak-anak. Sastra anak biasanya bersifat mendidik dan menanamkan pesan moral tertentu. Sastra anak tak lepas dari wacana-wacana tertentu. Sastra anak yang masih digemari oleh anak-anak hingga sekarang adalah cerpen-cerpen dari Majalah Bobo. Penelitian ini akan membahas mengenai citra perempuan dalam cerpen-cerpen majalah Bobo yang terdapat pada buku kumpulan cerpen berjudul 20 Cerita Manis Diambil dari Majalah Bobo yang dicetak pada tahun 2016 oleh PT Gramedia. Penelitian berjenis kualitatif deskriptif. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif analitik yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa cerpen-cerpen tersebut tak lepas dari wacana mengenai bias gender dan citra perempuan. Citra perempuan dalam cerpen-cerpen Majalah Bobo dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu perempuan sebagai makhluk yang irasional dan perempuan dalam figur seorang ibu. Bias gender dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu toxic maskulinitas dan subordinasi perempuan. Kedua aspek penting tersebut kemudian dihubungkan dengan pengarang dan Majalah Bobo. Hubungan antara pengarang, Majalah Bobo, dan citra perempuan dibagi menjadi dua aspek, yaitu pengarang, citra perempuan, dan toxic maskulinitas, serta Majalah Bobo, citra perempuan, dan toxic maskulinitas. Ideologi dan pandangan pengarang dan Majalah Bobo mengenai gerakan feminisme merupakan aspek paling penting dalam penelitian ini.Kata kunci: citra perempuan; feminisme; majalah Bobo; toxic maskulinitas; pengarang