Potensi agama sebagai salah satu potensi yang dimiliki oleh setiap anak, ia melekat sebagai identitas kesucian, sebagai kompas dalam berprilaku menjalankan kehidupan sosial berintraksi dengan sesama. Potensi agama tidak saja menciptakan kesalehan individu namun yang lebih penting adalah kesalehan sosial anak, maka potensi agama akan dapat berkembang dengan baik dan maksimal jika mendapat dukungan dan treatment yang tepat dari lingkungan tempat seorang anak dibesarkan. Lingkungan menjadi salah satu faktor penentu bagi tumbuh kembang potensi agama yang dimiliki anak, maka menjadi tugas guru untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan di sekolah. Pembelajaran menyenangkan mampu meningkatkan konsentrasi dan daya ingat anak terhadap materi yang diajarkan karena mengesankan, sesuatu yang berkesan akan jauh lebih kuat tersimpan di longterm memory anak. Menjadikan materi pembelajaran berkesan tidak mudah dan tidak dapat dilakukan oleh seseorang yang tidak memiliki rasa humor, karena tanpa rasa humor proses pembelajaran akan terasa hambar. Humor tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan, karena sesuatu yang berlebihan juga tetap tidak baik karena menghilangkan esensi belajar siswa. Pada pembelajaran anak usia dini humor dalam pembelajaran dapat diimplementasikan melalui ekspresi wajah, gestur tubuh, dan pengujaran kalimat-kalimat dengan penekanan yang terkontrol. Humor sangat erat kaitannya dengan kecerdasan emosional, bahkan merupakan komponen penting kecerdasan emosional dan keterampilan sosial yang sangat penting.