Fatrica Syafri
DOSEN PIAUD FAKULTAS TARBIYAH IAIN BENGKULU

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENTINGNYA PENDIDIKAN ANTI KEKERASAN BAGI ANAK USIA DINI Fatrica Syafri
Jurnal Pendidikan AURA (Anak Usia Raudhatul Atfhal) Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Pendidikan AURA (Anak Usia Raudhatul Atfhal)
Publisher : Fakultas Tarbiayh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/aura.v1i1.261

Abstract

Kekerasan yang terjadi di dunia, terjadi karena dampak globalisasi dan modernisasi memberi kontribusi terhadap perkembangan kekerasan yang dilakukan manusia. Adanya perkembangan media cetak, media elektronika, secara tidak langsung telah mempertontonkan budaya kekerasan, pornografi. Banyak film-film yang tidak mendidik seperti power rangers, superman, sinchan, avatar, naruto telah memberi kontribusi terhadap kekerasan. Kekerasan yang terjadi pada anak usia dini dikarenakan keluarga kurang harmonis dan konflik yang terjadi dalam keluarga, sehingga anak menjadi korban kekerasan yang dilakukan orang tuanya. Banyak contoh yang terjadi dimasyarakat salah satunya orang tua tega membunuh anaknya yang masih balita, karena permasalahan yang tidak terlalu krusial dan anak disiksa hingga mati. Guru dan orang tua dapat mengsosialisasikan nilai-nilai anti kekerasan pada anak usia dini dengan menggunakan metode bercerita (mendongeng), baik secara langsung maupun menggunakan ilustrasi. Media yang digunakan bisa berupa papan planel, boneka tangan, boneka jari, audio visual dan sosio drama. Menggunakan media bercerita buatlah cerita semenarik mungkin karena alur cerita, tujuan cerita, puncak cerita dan akhir cerita dapat direncanakan sehingga tujuan pembelajaran anti kekerasan lebih terarah dan terfokus utuk membentuk perilaku yang baik. Metode lain yang bisa digunakan antara lain yaitu metode karyawisata melalui bermain menggunakan alat musik. Menggunakan media tersebut dapat membentuk perkembangan emosi dan kepribadian yang bermuatan anti kekerasan, jadi pendidikan anti kekerasan harus dilakukan dengan pendekatan holistik dan terfokus untuk membentuk perlilaku dan watak yang baik.