Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IMPLEMENTASI KONSEP TRIPLE NEXUS DALAM UPAYA MEMBANGUN PERDAMAIAN (PEACEBUILDING) SETELAH KONFLIK AMBON-MALUKU Anju Nofarof Hasudungan
Harmoni Vol. 20 No. 1 (2021): Januari-Juni 2021
Publisher : Research and Development Center for Guidance for Religious Societies and Religious Services, the Research and Development and Education and Training Agency of the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia (MORA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32488/harmoni.v20i1.469

Abstract

This study aims to describe the implementation of the Triple Nexus concept (Humanitarian, Development, Peace) carried out by the United Nations Development Program (UNDP) together with national and local institutions in Maluku. Such as Convey Indonesia, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, and the Ambon Reconciliation and Mediation Center (ARMC) IAIN Ambon in the peacebuilding process in Ambon-Maluku. This research was conducted using descriptive qualitative research methods. Data was collected through literature study, document analysis, observation, and interviews in January 2018 and July to October 2019. The results showed that the implementation of the Triple Nexus concept in peacebuilding efforts in Ambon-Maluku was very effective and efficient. This can be seen from the refutation of the thesis that the reconciliation process will take decades. The establishment of Ambon-Maluku as a peace laboratory and the most tolerant city after the Ambon conflict is an antithesis. The challenge in the future is the strengthening of identity politics and populism in gaining power that can disrupt peacebuilding.
TENGKU AGUNG SYARIFAH LATIFAH SEBAGAI SOSOK KARTINI RIAU DAN INSPIRASI UNTUK GENERASI EMAS INDONESIA Anju Nofarof Hasudungan
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Raden Ajeng Kartini atau yang sering dikenal R.A Kartini adalah tokoh emansipasi dan pendidikan perempuan yang telah lama dikenal di kalangan generasi emas Indonesia. Akan tetapi, sebenarnya bukan hanya sosok Kartini saja yang berperan dalam memajukan pendidikan di masa sebelum kemerdekaan. Hal tersebut juga dikarenakan kurangnya produksi sejarah lokal terutama mengenai peranan perempuan dalam pendidikan dan perjuangan bangsa selain Kartini. Akibatnya, saat ini telah terjadi krisis identitas bagi generasi emas Indonesia tentang sosok perempuan Indonesia yang tangguh dan peduli pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sosok Tengku Agung Syarifah Latifah sebagai perempuan Riau yang menyerupai Kartini dalam kaitannya memajukan pendidikan perempuan. Tengku Agung Syarifah Latifah adalah permaisuri Sultan Siak terakhir yakni, Sultan Syarif Kasim II yang memimpin Siak Sri Indrapura pada 1908-1946. Wilayah bekas Kesultanan Siak saat ini berada di Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif analitik, data dikumpulkan melalui studi pustaka dan dokumen. Kemudian dilakukan analisis dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang dikumpulkan mengenai masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan peranan Tengku Agung Syarifah Latifah untuk memajukan pendidikan perempuan khususnya di Riau, telah menjadi bukti sejarah. Bahwa, Indonesia memiliki perempuan-perempuan hebat yang tidak hanya berasal dari Pulau Jawa. Hal tersebut dapat dilihat dari didirikannya Sultanah Latifah School oleh Tengku Agung Syarifah Latifah, sekolah khusus perempuan di Kesultanan Siak.  Ide  untuk mendirikan sekolah tersebut merupakan pemikiran yang maju, mengingat tahun 1920-an tidak ada satupun terdapat sekolah khusus perempuan di Siak dan Riau.
TNI-AD dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dalam Kelengseran Soekarno Tahun 1965-1968 Anju Nofarof Hasudungan
Yupa: Historical Studies Journal Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.314 KB) | DOI: 10.30872/yupa.v3i1.173

Abstract

Peristiwa G 30 S 1965 menjadi guncangan besar bagi pemerintah Presiden Soekarno bahkan membuat Soekarno lengser dari jabatannya. Tentunya, selain karena dampak dari peristiwa G30 S 1965 terdapat juga aktor-aktor yang terlibat dalam aksi menuntut Presiden Soekarno mundur dari jabatannya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana partnership TNI-AD dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dalam dinamika politik tahun 1965-1968. Metode yang digunakan adalah metode historis. Terdiri dari heuristik, kritik (intern dan ektern), interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan saat aksi Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura), KAMI di dukung penuh oleh TNI-AD. Tentara sendiri tidak bisa melontarkan kritik secara langsung apalagi menentang Panglima Tertinggi. Karena itu, KAMI dibentuk oleh TNI-AD untuk secara langsung menentang Presiden Soekarno. Pada akhirnya, petinggi KAMI dan TNI-AD mendapatkan kekuasaan setelah Presiden Soekarno lengser.
Nasionalisasi-Investasi Perusahaan Asing, Mafia Berkeley dan Berakhirnya Rezim Presiden Soekarno Asyrul Fikri; Anju Nofarof Hasudungan
Yupa: Historical Studies Journal Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.952 KB) | DOI: 10.30872/yupa.v5i2.784

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses nasionalisasi perusahaan asing di masa Presiden Soekarno dan terhenti di masa Presiden Soeharto yang dimotori oleh pemikiran ekonom-ekonom yang mendukung Soeharto, mereka disebut mafia Berkeley. Penelitian ini menggunakan metode historis dengan tahapan heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Data yang digunakan baik primer maupun sekunder, seperti majalah sezaman, arsip undang-undang, buku dan artikel jurnal. Nasionalisasi perusahaan asing pernah dilakukan di masa Soekarno, hanya saja kebijakan tersebut tidak dapat dilanjutkan karena telah lengsernya Soekarno. Sikap anti asing dari Soekarno tidak dilanjutkan oleh penggantinya yakni, Soeharto. Masuknya investasi asing melalui peraturan Undang-Undang Penanaman Modal Asing (UU PMA) No 1/1967 adalah bukti keberpihakan Soeharto atas asing. Hal tersebut terjadi karena adanya dorongan ekonom-ekonom Indonesia yang berafiliasi dengan Amerika Serikat atas nama perbaikan ekonomi yang morat-marit hasil peninggalan pemerintahan Soekarno. Terlepas setuju dan ketidaksetujuan atas investasi asing, pemerintah Indonesia selalu mengundang asing untuk berinvestasi.
The Effect of Pedagogic Competence and Work Motivation on Job Satisfaction of High School Teachers in Rupat District, Bengkalis Regency, Riau Mimi Amriza; Anju Nofarof Hasudungan
Indonesian Journal of Advanced Research Vol. 1 No. 1 (2022): December 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.763 KB) | DOI: 10.55927/ijar.v1i1.3021

Abstract

This study aims to analyze the effect of pedagogical competence and work motivation on job satisfaction of high school teachers in Rupat District, Bengkalis Regency, Riau. This study uses a survey method, while the type of research is correlational research. This research technique was conducted to analyze the effect of two independent variables, namely pedagogic competence (X1), work motivation (X2), on one dependent variable, namely teacher job satisfaction (Y). The results showed: 1) Pedagogical competence has a positive and significant effect on job satisfaction of high school teachers in Rupat District, Bengkalis Regency; 2) Work motivation has a positive and significant effect on teacher job satisfaction; 3) Pedagogic competence and work motivation together have a positive and significant impact on teacher job satisfaction.