Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PATOFISIOLOGI STROKE ISKEMIA PADA ANAK DENGAN SICKLE CELL DISEASE Nella Harisa Harisa; Paryono .; Pernodjo Dahlan
Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana Vol 2, No 1 (2016): BERKALA ILMIAH KEDOKTERAN DUTA WACANA
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/bikdw.v2i1.39

Abstract

Stroke pada anak relatif lebih jarang dijumpai bila dibanding dengan pada orang dewasa. Meskipun mekanisme dari stroke iskemia pada anak dan dewasa adalah sama namun perbedaan yang paling mendasar dari keduanya adalah bahwa faktor risiko stroke pada anak sangat beragam. Pada pasien dewasa, faktor risiko vaskular (hipertensi, diabetes, merokok, dislipidemia) yang dikenal dengan faktor klasik dapat ditemukan secara jelas. Tidak demikian dengan penyebab stroke pada anak, di mana dilaporkan yang paling sering adalah penyakit jantung kongenital serta kelainan hematologi. Sickle Cell Disease (SCD) adalah salah satu penyebab paling umum dari stroke pada anak, di mana anak dengan SCD berpotensi 300 kali lebih tinggi daripada anak tanpa SCD. Angka rekurensi cukup tinggi dan dapat mencapai 20%, bahkan pada kasus dengan faktor risiko multipel, angka rekurensi mencapai 42%. Hemoglobin S sebagai dasar patologis pada SCD ternyata bukan hanya menyebabkan perubahan membran eritrosit sickle menjadi kaku sehingga membuat sel darah ini sulit melewati pembuluh-pembuluh darah terutama yang kecil dan mengakibatkan vasooklusi. Namun juga menjadikan eritrosit menjadi lebih mudah pecah (hemolisis) dan memperparah kondisi dengan adanya deplesi nitric oxide (NO) dan arginine sebagai akibat lepasnya sel plasma bebas intravaskular. Rangkaian proses kompleks tersebut diikuti dengan injuri endotel akibat hipoksia, peningkatan stres oksidatif, adhesi abnormal dari sickle eritrosit ke endotel, dan peradangan yang disebabkan oleh kondisi reperfusion injury.
Pola makan dan hubungannya dengan kejadian stroke di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Perawaty Perawaty; Pernodjo Dahlan; Herni Astuti
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 2, NOMOR 2, MEI 2014
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.21 KB) | DOI: 10.21927/ijnd.2014.2(2).51-61

Abstract

ABSTRACTBackground: According to WHO it is estimated that there are 15 million people having stroke annually. High prevalence of stroke happens at Kalimantan Tengah as indicated from the growing number of outpatients and inpatients of stroke every year. There is a shift in eating pattern at urban areas from traditional eating pattern to western eating pattern that has high composition of calories, protein, fat, sugar and less fibre causing nonproportional nutrient intake. This condition is a risk factor for the prevalence of degenerative diseases such as hypertension, coronary heart disease and other health problems. Efforts for primary prevention against stroke can be made through intervention in unhealthy lifestyle including eating pattern.Objectives: To identify association between eating pattern and the prevalence of stroke at dr. Doris Sylvanus Hospital Palangka Raya.Methods: The study was analytic observational with case control design. Subject consisted of cases and control at comparison 1:1 matched in age. Cases were stroke inpatients of dr. Doris Sylvanus Hospital and control group consisted of patients of other diseases at the same hospital. The study involved 76 patients taken concecutive. Data comprised of sample identity, waist circumference, eating pattern, hypertension, physical activity and smoking habit. Data of eating pattern were obtained through semi quantitative food frequency questionnaire. The result of the study was analyzed using chi square and logistic regression.Results: The result of the study showed there were 5 variables significantly associated with the prevalence of stroke; ie. more consumption of processed foods (OR 7,53 CI 95% : 1,38 – 41,13), less consumption of fruits (OR 6,98 CI 95%, 1,53-31,80), less consumption of fish (OR 6,36 CI 95% : 1,15 – 34,99), hypertension (OR 10,91 CI 95%, 2,43–49,03) and less physical activities (OR 8,36 CI 95%, 1,72-40,56) while the frequency of fast foods, alcohol consumption, obesity and smoking are not statistically significant (p > 0.05).Conclusions: The presence of hypertension, less physical activity, more consumption of processes foods, less consumption of fruits and less consumption of fish a risk factor for the dominant influence on the incidence of stroke.KEYWORDS: stroke, eating pattern, case controlABSTRAKLatar belakang: Laporan World Health Organization (WHO), diperkirakan setiap tahun terdapat 15 juta orang di seluruh dunia yang mengalami stroke. Tingginya prevalensi stroke di Kalimantan Tengah dilihat dari penderita rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit yang jumlahnya meningkat setiap tahun. Terjadinya pergeseran pola makan di kota-kota besar dari pola makan tradisional ke pola makan barat yang komposisinya terlalu tinggi kalori, banyak protein, lemak, gula tetapi rendah serat menimbulkan ketidakseimbangan asupan zat gizi. Kondisi tersebut merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit degeneratif seperti hipertensi, jantung koroner dan masalah kesehatan lainnya. Upaya pencegahan tingkat awal atau preventif primer pada stroke dapat dilakukan dengan intervensi pada gaya hidup yang tidak sehat termasuk pola makan.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian stroke di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik menggunakan rancangan case control. Subjek terdiri dari kasus dan kontrol dengan perbandingan 1:1 yang telah dilakukan matching terhadap umur. Kasus adalah penderita stroke dan kontrol adalah penderita penyakit lainnya yang menjalanirawat inap di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Jumlah subjek adalah 76 orang yang ditentukan dengan metode consecutive sampling. Data yang dikumpulkan yaitu identitas sampel, lingkar pinggang, pola makan, hipertensi, aktifitas fisik dan merokok. Data pola makan dikumpulkan dengan formulir semi quantitatif food frequency. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Chi square dan regresi logistik.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian stroke yaitu lebih konsumsi makanan olahan (OR 7,53 CI 95% : 1,38 – 41,13), kurang konsumsi buah (OR 6,98 CI 95% : 1,53 – 31,80), kurang konsumsi ikan (OR 6,36 CI 95% : 1,15 – 34,99),hipertensi (OR10,91 CI 95% : 2,43 – 49,03) dan kurang aktivitas fisik (OR 8,36 CI 95% : 1,72 – 40,56), sedangkan frekuensi konsumsi fast food, konsumsi sayuran berwarna, konsumsi alkohol, obesitas, dan merokok tidak signifikan secara statistik (p > 0,05).Kesimpulan: Adanya hipertensi, kurang aktivitas fisik, lebih konsumsi makanan olahan, kurang konsumsi buah dan kurang konsumsi ikan merupakan faktor risiko terhadap kejadian stroke.KATA KUNCI: stroke, pola makan, case control