Pramudya Imawan Santosa
ITS

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

STUDI PERANCANGAN KAPAL IKAN DENGAN PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN BERBASIS TENAGA ANGIN DAN TENAGA SURYA UNTUK KEPULAUAN MOROTAI Hafiz, Wahdani Naufal; Santosa, Pramudya Imawan
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.1952

Abstract

Kepulauan Morotai memiliki potensi ikan tangkap mencapai 1.714.158 ton per tahun. Namun, kondisi letak geografis kepulauan Morotai yang jauh dari Ibu Kota Provinsi menimbulkan kelangkaan bahan bakar untuk alat transportasi. Data Dinas Kelautan dan Perikanan Pulau Morotai menyebutkan ketersediaan 300 unit kapal tangkap ikan dengan kebutuhan konsumsi bahan bakar per bulan yang seharusnya 200 ton per bulan untuk saat ini hanya tersedia 20 ton saja perbulan. Sistem konversi energi menjadi salah satu solusi alternatif untuk memanfaatkan energi di Lingkungan sekitar seperti tenaga surya dan tenaga angin. selain emisi gas buang yang rendah juga dapat meminimalkan-penggunaan-bahan-bakar-fosil-yang-ketersediaanya-semakin-terbatas. Dalam-penelitian-ini-permodelan-lambung-kapal-meggunakan software maxurf. Kebutuhan daya mesin penggerak yang direncanakan harus mampu memberikan gaya dorong yang lebih besar dari hambatan pada kapal tersebut. Besarnya daya motor penggerak akan disupply oleh baterai yang telah menampung energi dari solar cell. Selanjutnya layar kapal didesain mampu memberikan gaya dorong (drifting force) yang setara apabila kapal dioperasikan tanpa menggunakan mesin penggerak. Intepretasi hasil analisa stabilitas kapal tersebut telah memenuhi kriteria IMO-A.749-(18)-Ch.3.1.2.1- sebagai salah satu faktor kelayakan, dan kenyamanan saat kapal beroperasi. Dari hasil perancangan kapal ikan berbasis teknologi hybrid ini diperoleh hasil pemanfaatan tenaga panel surya dengan kapasitas perolehan daya sebesar 68,8 kw selama kapal beroperasi 8 jam sehari. Dengan adanya penggunaan layar memberikan drifting force (gaya dorong) maksimum sebesar 6,61 kN saat kecepatan angin 20 knots. Atau penghematan konsumsi bahan bakar setara dengan 22,53 L/jam.
ANALISA KEKUATAN MEMANJANG DECK CARGO BARGE TERHADAP PERUBAHAN MUATAN DARI BATUBARA MENJADI CONTAINER DENGAN METODE NUMERIK P, Tito Janis; Pranatal, Erifive; Santosa, Pramudya Imawan
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.1986

Abstract

Melakukan analisa kekuatan memanjang Deck Cargo Barge terhadap perubahan muatan dari Batubara menjadi Container. Beberapa data Deck Cargo Barge dengan panjang 91.44 meter, lebar 27.43 meter, tinggi 5.49 meter yang digunakan adalah Transverse Section, Construction Profile, Lashing Arrangement, Intact Stability Booklet. Dengan menggunakan Metode Numerik yakni perhitungan secara manual namun tetap dibantu beberapa software enginering standar untuk membantu mempermudah dan mempercepat proses perhitungan. Perhitungan diawali dengan menghitung beban kapal kosong LWT, beban muatan DWT, dan beban gaya angkat keatas hasilnya adalah gaya lintang dan Momen. Kemudian diperoleh hasil Tegangan pada geladak ?G = 3.55 kg/m2 , Tegangan pada alas ?A = 5.74 kg/m2 , Modulus pada geladak WG =6939198.789 cm3 , dan Modulus pada alas WA = 11203875.53 cm3 . Dengan masing – masing standar yang diperoleh dari rumus BKI Tegangan ijin ?p = 1462.144 kg/m2 dan Modulus ijin Wp = 284153.6569 cm3. Kesimpulan analisa kekuatan memanjang Deck Cargo Barge setelah perubahan muatan yakni memenuhi ketentuan BKI karena ?G, ?A < ?p dan WG, WA > Wp.
ANALISA PENYEBAB POROS KEMUDI KMP. NUSA JAYA ABADI PATAH Extrada, Erix; Pranatal, Erifive; Santosa, Pramudya Imawan
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.1973

Abstract

KMP. Nusa Jaya Abadi mengalami kerusakan pada sistem kemudi pada saat berlayar dari pelabuhan Klungkung menuju pelabuhan Nusa Penida. Kapal berlayar dengan kecepatan 9 knot dengan kondisi cuaca cerah dan kecepatan angin normal. Kapal mengalami kerusakan pada kemudi sebelah kiri dimana poros kemudi mengalami patah pada posisi bantalan poros bawah. Untuk mengetahui penyebab poros kemudi KMP Nusa Jaya Abadi patah maka peneliti melakukan pengujian pada spesimen material poros kemudi untuk mengetahui nilai kekuatan material dan komposisi material apakah sudah memenuhi persyaratan minimum dari Biro Klasifikasi Indonesia. Material tersebut dilakukan empat pengujian yaitu uji tarik, uji impact, uji kekerasan, dan pengecekan komposisi material. Setelah dilakukan pengujian maka hasil pengujian dibandingkan dengan persyaratan dari Biro Klasifikasi Indonesia. Dari hasil pengujian tersebut diketahui hasil uji tarik 718.69 MPa, uji impact rata-rata 13.80 Joule, uji kekerasan rata-rata 194.32 BHN, dan komposisi carbon (C) 0.4667 dimana syarat minimum dari Biro Klasifikasi Indonesia untuk nilai minimum uji tarik adalah 680 Mpa, uji impact rata-rata adalah 18 Joule, uji kekerasan rata rata adalah 200 – 230 BHN, dan komposisi carbon (C) maksimum adalah 0.23 dari perbandingan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nilai impact, nilai kekerasan, dan komposisi carbon dari material poros kemudi KMP Nusa Jaya Abadi tidak memenuhi persyarat Biro Klasifikasi Indonesia.
ANALISA STABILITAS PADA KONVERSI COAL BARGE MENJADI CRANE BARGE DENGAN METODE NUMERIK Affandi, Slamet Rohmat; Pranatal, Erifive; Santosa, Pramudya Imawan
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.2011

Abstract

Konversi kapal merupakan suatu pilihan dari sebuah perusahaan kapal untuk menghindari kerugian yang lebih besar akibat kecelakaan kapal. Kapal Coal Barge dengan panjang 67.00 m, lebar 16.70 m dan tinggi geladak4.50 m dikonversikan menjadi kapal Crane Barge dengan ukuran yang sama. Desain konversi dibentuk dalam 2 model, yakni model 1 dengan 1 crane dan model 2 dengan 2 crane. Dari konversi ini dilakukan analisa stabilitas dengan metode numerik dengan bantuan aplikasi Maxsurf Stability agar dapat mendapatkan nilai yang lebih presisi dari perhitungan manual. Analisa stabilitas ini diharapkan dapat memenuhi kriteria IMO (International Maritime Organization) Code A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all ships. Pemodelan 3 dimensi dilakukan pada aplikasi maxsurf modeler, dengan hanya membuat 1 bentuk lambung karena pada Model 1 dan Model 2 menggunakan bentuk lambung yang sama. Hasil yang didapatkan dari analisa yakni kapal Model 1 mempunyai nilai maksimum GZ 3.425m.rad pada kemiringan 22.7° dan model 2 mempunyai nilai maksimum GZ 3.818m.rad pada kemiringan 21.8°