Yohanes, Rudi Santoso
Program Studi Pendidikan Matematika

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

MENGOPTIMALKAN FUNGSI OTAK KANAN MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Santoso Yohanes, M.Pd, Dr. Rudi
Krida Rakyat Krida Rakyat Tahun 2012
Publisher : Unika Widya Mandala Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.051 KB)

Abstract

Dalam enam dasawarsa terakhir, penelitian mengenai belahan otak (brain lateralization) manusia semakin maju. Salah satu hasil yang menonjol adalah perbedaan fungsi antara otak belahan kiri (selanjutnya disingkat otak kiri) dan otak belahan kanan (selanjutnya disingkat otak kanan). Sebelum ada penelitian tentang hal ini, para ahli psikologi berpendapat bahwa dua belahan otak manusia berfungsi sama. Bahkan ada yang berpendapat bahwa belahan otak kanan sekadar sebagai cadangan jika otak kiri mengalami malfungsi.
PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 6 MADIUN Arumsari, Citra Puspita; Yohanes, Rudi Santoso
Educatio Vitae Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Katolik Widya Mandala Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.927 KB)

Abstract

This study aims to determine: Is there a difference in learning achievement and interest in learning math among groups of students taught by using the method of administration tasks and groups of students taught using expository method? This study is a quasi-experimental quantitative research. The research was conducted in the first semester of the academic year 2013/2014 in SMPN 6 Madiun with a population of class VII. While the sample is VIID class as a class experiment using Learning Math Learning Provision of tasks and class VIIC as the control class with Expository learning. Data collection techniques using the test method and non test (questionnaire). Instruments used in the test method is the achievement test, while the non-test methods such as questionnaires interest. Achievement test used to determine students 'learning achievement while interest questionnaire used to determine students' interest in learning mathematics. Based on the results of research and statistical analysis diperloeh: Learning achievement and interest in learning math students who use the Learning Mathematics Learning Task Giving no better than learning achievement that use expository. Keywords: Mathematics Learning Achievement, Interest in Learning Mathematics, Mathematics Learning Method Task Giving.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS X-A SMA KATOLIK SANTO BONAVENTURA MADIUN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Sulistyorini, Eunike; Yohanes, Rudi Santoso
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is conducted due to the problem which is related to the students` inability in mathematical reasoning. Furthermore, the use of problem based learning is considered as one of the tools used to develop the students` mathematical reasoning. The method used in this research is Classroom Action Research (CAR). This method consists of four stages : planning, implementing, observing, and evaluating. This research is aimed to increase students` ability - mathematical reasoning by applying Problem Based Learning model to the students of the first grade of SMA Katolik Santo Bonaventura Madiun that consists of 23 students. This research was conducted in two cycles in which each of the cycle consisted of two meetings.. The data analysis shows that : The average score test in the cycle I : 51,2 and cycle II : 56,. The class completion rate cycle I : 30,43% and cycle II : 47,62%. The average total score which is taken from the data of learning activity in cycle I is 2,92. Hence, it is classified as a good result. Moreover, the average total score in cycle II is 3,36. Thus, it is classified as excellent result. Problem Based Learning (PBL) is considered as the best way to increase the students` mathematical reasoning. Unfortunately, PBL cannot gain a maximum outcome by only depending on II cycles.Key words: Mathematical Reasoning Ability, Problem Based Learning
HUBUNGAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Widyaningrum, Anggun; Santoso Yohanes, Rudi
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif Pre-Experiment Design. Instrumen penelitian ini terdiri dari dua, yakni angket gaya belajar dan hasil belajar matematika siswa. Metode analisis penelitian baik angket dan hasil belajar matematika siswa menggunakan analisis statistika korelasi.Subyek penelitian ini yaitu kelas X IPA 2 dan X IPA 5 SMA Negeri 1 Madiun sejumlah 53 siswa. Berdasarkan hasil analisis korelasi diperoleh bahwa untuk gaya belajar visual dengan hasil belajar matematika siswa tidak ada hubungan yang signifikan antara gaya belajar visual terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan koefisien determinasi (KD) diperoleh nilai 0.061, artinya 6.1% dipengaruhi gaya belajar visual; untuk gaya belajar auditorial dengan hasil belajar matematika siswatidak ada hubungan yang signifikan antara gaya belajar auditorial terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan koefisien determinasi (KD) diperoleh nilai 0.029, artinya 2.9% dipengaruhi gaya belajar auditoial; untuk gaya belajar kinestetik dengan hasil belajar matematika siswa ada hubungan yang signifikan antara gaya belajar kinestetik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan koefisien determinasi (KD) diperoleh nilai 0.080, artinya 8% dipengaruhi gaya belajar kinestetik.
OPTIMALISASI MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA SISWA KELAS VII-G SMPN 1 MADIUN Aryani, Dian; Santoso Yohanes, Rudi
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 4, No 2 (2018): Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis pada siswa kelas VII-G SMPN 1 Madiun menggunakan model pembelajaran Treffinger. Optimalisasi ini dilihat dari aspek kemampuan guru menggunakan model pembelajaran Treffinger, aktivitas siswa belajar matematika selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran Treffinger, dan hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-G SMPN 1 Madiun dengan jumlah 32 siswa. Dari penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh kesimpulan sebagai berikut, (1) persentase kemampuan guru menggunakan model pembelajaran Treffinger pada siklus I sebesar 2,82 mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 3,18. Hal ini sudah mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan. (2) persentase aktivitas siswa belajar matematika selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran Treffinger pada siklus I sebesar 43,75% mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 62,50 %, namun belum mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan. (3) Hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada siklus I sebesar 59,38%, selain itu, terdapat salah satu aspek indikator pemecahan masalah yaitu melaksanakan rencana masih berada pada kategori cukup, hal ini belum mecapai indikator yang sudah ditentukan yaitu aspek indikator keberhasilan minimum berada pada kategori tinggi, dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 70,97% namun belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Dan semua aspek indikator pemecahan masalah pada siklus II ini sudah berada pada kategori tinggi. Dengan demikian, optimalisasi model pembelajaran Treffinger belum dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII-G SMPN 1 Madiun.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS PADA SISWA SMP KELAS VII Sulistya Rini, Rizky; Santoso Yohanes, Rudi
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 4, No 2 (2018): Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) lebih baik dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran langsung. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperimental Design dengan design Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel diambil dengan teknik Cluster Random Sampling menghasilkan 2 kelas yaitu kelas VII-A sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas VII-B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui teknik tes kemampuan berpikir kritis matematis dan catatan lapangan. Dari penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh hasil penelitian kemampuan berpikir siswa matematis sebagai berikut, (1) dari skor pretes dan skor posttes tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa akan diuji reliabilitas dengan  r11 = 0,450 dalam kategori cukup baik sehingga, baik soal pretes maupun posttes dapat digunakan, (2) dari skor data posttes – pretes kemampuan berpikir kritis matematis siswa akan diuji normalitas pada kelas eksperimen Lobs = 0,085 dan Ltabel = 0,159 sedangkan kelas kontrol Lobs = 0,103 dan Ltabel = 0,157. Dari hasil tersebut Lobs ÏDK, maka sampel kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal, dan (3) pengujian hipotesis menggunakan uji dengan = 0,05 dan diperleh nilai t (=1,67337473)  DK, maka H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) lebih baik daripada kemampuan berpikir krtitis matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran langsung.
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FASILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS VIII-A SMP NEGERI 14 MADIUN Baru, Marisa; Santoso Yohanes, Rudi
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to find out the efforts to increase the activity and learning achievement of mathematics by using. Cooperative learning type Student Facilitator And Explaining (SFE) in Class VIII-A Students of SMP Negeri 14 Madiun. The results of the research that has been carried out are to increase the students' activeness and learning achievement of mathematics obtained conclusions as follows, (1) the percentage of the teaching teacher's ability to use the cooperative learning model type Student Facilitator and Explaining (SFE) in the first cycle of 2.65 has increased in the second cycle of 2.97. (2) the percentage of students' mathematics learning activeness during learning using the cooperative learning model type Student Facilitator and Explaining (SFE) in the first cycle of 32.14% experienced an increase in the second cycle by 50%. (3) the percentage of students' mathematics learning achievement tests in the first cycle of 20.83% experienced an increase in the second cycle of 58.33%. Cooperative learning type Student Facilitator and Explaining (SFE) has not been able to increase the activeness and achievement of mathematics learning of students, but experience an increase (change) from cycle I to cycle II.
UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII D SMPN 14 MADIUN Darmasari, Tantri; Santoso Yohanes, Rudi
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was aimed to know how was the effort to increase learning achievement in Math for grade VIII D SMPN 14 Madiun using Role Playing method. From this research that has been done bring some conclusions that are: 1. The average of total result teacher’s ability using Role Playing method in cycle I is 2,69 with good category had been increase in cycle II 3,00 with good category. This already accomplished success indicator that has been determined. 2. The percentage of students’ learning discipline in Math during learning process in cycle I 23,1% for not good category and 76,9% for good enough category, it was increased in cycle II 25% for good category and 75% for good enough category, but this hadn’t accomplished success indicator that has been determined. 3. Learning achievement test, average score of students’ learning achievement in Math cycle I 47,8 with 3 student completed and in cycle II 68,42 with 10 students completed. It shows that students learning achievement in Math has been increase but not accomplish the success indicator yet. Learning process using Role Playing in this research could increase students’ learning discipline in Math, but it increased step by step.
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PAKEM PADA SISWA KELAS XI IPASMAK SANTO BONAVENTURA MADIUN Agustina, Sandra; Santoso Yohanes, Rudi
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika melalui model PAKEM pada siswa kelas XI IPA SMAK St. Bonaventura Madiun. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAK St. Bonaventura Madiun dengan jumlah 24 siswa. Dari penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh kesimpulan yaitu (1) hasil observasi kemampuan guru mengajar menggunakan model PAKEM pada siklus I sebesar 2,58 mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 3,34. Upaya yang telah dilakukan adalah memberikan umpan balik terhadap hasil pekerjaan yang kurang tepat dan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan serta pengurangan soal tugas kelompok dan soal tugas individu, (2) persentase hasil observasi keaktifan siswa belajar matematika menggunakan model PAKEM pada siklus I sebesar 10%  mengalami peningkatan siklus II menjadi 76,19%. Upaya yang telah dilakukan adalah memberikan latihan soal dan pertanyaan terkait materi yang diajarkan dan meminta siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah disampaikan, dan (3) persentase hasil tes prestasi belajar matematika siswa pada siklus I sebesar 60% mengalami peningkatan 20,95% pada siklus II sehingga menjadi 80,95%. Upaya yang telah dilakukan adalah membantu siswa yang belum tuntas dalam memahami materidan meminta siswa untuk lebih banyak di rumah mengerjakan latihan soal terkati materi yang diajarkan.
TEORI VYGOTSKY DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA Santoso Yohanes, Rudi
Widya Warta No. 02 Tahun XXXIV / Juli 2010
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.613 KB)

Abstract

Vygotsky was born in Orsha, Russia, 1896 and died in Moskow, 1934 due to tuberculosis he had suffered since the age of 38. In his so short but very productive lifetime, he produced a lot of psychology theories about intellectual development. The theories are, among others, concerned with the role of social interaction in cognitive development, the dialectic of mind and language, concept development, and the zone of proximal development. This article discusses only two of those theories namely, the role of social interaction and the zone of proximal development, as well as their implications in mathematics learning.