Hasil kajian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan SETARA Institute mencatat bahwa Universitas Brawijaya menjadi salah satu kampus yang terpapar paham radikal (Alenia.id, 2020). Hal ini menjadi alasan kuat bagi Tim Dosen Pusat Matakuliah Pengembangan Kepribadian (PMPK) Universitas Brawijaya membuat design pendidikan karakter yang menanamkan dan membiasakan sikap toleransi bagi para mahasiswanya melalui pendidikan toleransi yang disebut MORAL Camp (Merawat Religiusitas, Rasionalitas, dan Literasi). Kegiatan diselenggarakan di Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang pada tahun 2018 dan 2019. Penulisan artikel bertujuan menganalisis efektivitas kegiatan MORAL Camp dalam membangun karakter toleran pada mahasiswa Universitas Brawijaya. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan pengambilan data menyebarkan angket kepada mahasiswa peserta MORAL Camp. Teknik analisis data menggunakan kriteria penafsiran skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap toleran yang ditunjukkan oleh alumni peserta MORAL Camp masih berada pada tahap toleransi pasif, yakni toleransi yang berada di level pemakluman pada orang lain yang berbeda dengan dirinya.