Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENYEBAB TERJADINYA LONGSOR TIMBUNAN BADAN JALAN PADA RUAS JALAN BY PASS KEDIRI- PESIAPAN I Gede Sastra Wibawa; I Wayan Wiraga; I G A G Surya Negara; I Wayan Arya
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 13 No 3 (2013): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.875 KB)

Abstract

Telah terjadi longsor pada ruas jalan nasional Kediri-Pesiapan pada akhir 2012. Kejadian longsor terjadi pada timbunan badan jalan dengan ketinggian lebih dari 20 meter. Timbunan badan jalan tersebut telah berumur dan stabil lebih dari 25 tahun (jalan dibangun sekitar tahun 1987). Longsor terjadi pada tiga tempat saat musim hujan pasca dibangunnya drainase dipermukaan timbunan dan Dinding Penahan Tanah (DPT) pada daerah dengan timbunan badan jalan yang cukup tinggi. Pembuatan draninase diatas timbunan yang tidak kedap air dinilai sebagai penyebab utama longsor. Air hujan yang mengalir dalam saluran drainase diatas timbunan meresap kedalam timbunan badan jalan sehingga membuat tanah timbunan menjadi jenuh, berat volume tanah menjadi besar dan kuat geser mengecil sehingga stabilitas lereng timbunan menjadi kecil. Pembuatan drainase diatas timbunan cendrung tidak dibuat kedap air dan menyalahi konsep-konsep pengelolaan stabilitas lereng timbunan.
PENATAAN MATA AIR BEJI KALER DENGAN KONSEP ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI BERKELANJUTAN I Gst. Lanang M Parwita; I Wayan Arya; I Gede Sastra Wibawa; Made Sudiarsa
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan mata air bagi masyarakat Hindu di Bali mempunyai makna yang sangat penting disamping sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari juga mempunyai makna yang sangat penting yaitu sebagai air suci (tirta) dalam kegiatan upacara keagamaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan pola penataan mata air Beji Kaler sesuai corak masyarakat Desa Ababi dengan mengaplikasikan bangunan berlandaskan konsep arsitektur tradisional Bali yang berkelanjutan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan, melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta tokoh dan masyarakat setempat serta kajian literatur. Dari kajian yang dilakukan menunjukkan bahwa masyarakat memerlukan desain penataan bangunan dengan filosofi desain arsitektur tradisional Bali yang sudah ada di masyarakat serta dengan pemakaian bahan-bahan yang ada di sekitar wilayah mata air tersebut. Pola penataan dengan mengadopsi nilai-nilai yang sudah tertanam di masyarakat serta dengan pemakaian material bangunan yang ada di sekitar lokasi menjadikan pola penataan yang dilakukan menyatu dengan semua unsur baik lingkungan, masyarakat serta pola tradsis yang sudah berkembang di wilayah setempat. Pola penataan yang dibutuhkan dalam penataan mata air Beji Kaler adalah pembuatan Tembok keliling (Penyengker), Bangunan Piasan dan Candi Bentar dengan material batu padas hitam Besakih.