Bayu Sentana
STKIP Singkawang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGANI PERILAKU AGRESIF SISWA DI SMKN 5 SINGKAWANG Bayu Sentana; Slamat Fitriyadi; Dian Mayasari
JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia) Vol 4, No 2 (2019): Volume 4 Number 2, September 2019
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.156 KB) | DOI: 10.26737/jbki.v0i0.582

Abstract

Perilaku agresif merupakan perilaku yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok yang dimaksudkan untuk menyakiti, melukai, dan merugikan orang lain baik individu maupun kelompok dengan niat atau kesengajaan baik secara verbal maupun nonverbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan faktor penyebab siswa berperilaku agresif di SMKN 5 Singkawang, (2) mendeskripsikan peran Guru BK dalam menangani perilaku agresif siswa di SMKN 5 Singkawang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian fenomenologi. Hasil penelitian ini mengenai peran Guru BK dalam menangani perilaku agresif siswa di SMK N 5 Singkawang dapat disimpulkan bahwa (1) Faktor penyebab siswa berperilaku agresif verbal adalah karena konflik antar siswa, konflik antar kelas, perbedaan pendapat, dan bosan di kelas, serta cara mengajar guru yang unik dan faktor penyebab siswa berperilaku agresif nonverbal adalah karena Frustasi, masalah dalam keluarga, nilai yang tidak tuntas, stres karena beban pelajaran dan peringkat yang turun. (2) Peran Guru BK dalam menangani siswa yang berperilaku agresif verbal adalah dengan menyelidiki permasalahan siswa tersebut, melakukan pemanggilan, menjadi mediator antar siswa dan memberikan pengarahan tentang dampak negatif dan kerugian akibat perilaku agresifnya tersebut dan peran Guru BK dalam menangani siswa yang berperilaku agresif nonverbal adalah dengan melakukan pemanggilan terhadap siswa, mencari tau permasalahannya, bekerja sama dengan Wali Kelas, melakukan pemanggilan terhadap orang tua atau wali, dan melakukan kunjungan ke rumah siswa (home visit) untuk membantu menyelesaikan permasalahannya.