Amelia Ika Puspitasari
Jember University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IDENTIFIKASI PERILAKU DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENCEMARAN AIR SUNGAI BEDADUNG DI JEMBER, JAWA TIMUR (Identification of communities behavior and perception on water pollution at Bedadung River in Jember, East Java) Amelia Ika Puspitasari; Elida Novita; Hendra Andiananta Pradana; Bambang Herry Purnomo; Titien Setiyo Rini
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Management Research) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Managem
Publisher : Center for Implementation of Standards for Environmental and Forestry Instruments Solo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jppdas.2021.5.1.89-104

Abstract

ABSTRACT Bedadung River is used as sources of raw water by The Drinking Water Company (PERUMDAM) and also for agricultural irrigation. The urban segment of Bedadung River flows through Patrang, Sumbersari and Kaliwates Districts.  The burden of pollution in the Bedadung River is increasing along with community activities. Apart from anthropogenic activities originating from domestic waste, sources of pollution in the Bedadung River are also come from agricultural activities (fertilizer and pesticides), industrial activities, population growth, organic and inorganic waste, urban development and weak management systems. The research objectives were to identify the behavior and perception of the urban segment communities on water pollution at Bedadung River. This study used primary data from survey using 400 respondents and secondary data from some institutions. Survey showed that majority of the respondents through away garbage to channel and river, however for feces disposal, 75% of the communities already had toilets. Based on community perceptions the current status of the Bedadung River is 58% polluted, 7% unknown, and 36% is good. This perception is based on Bedadung River water conditions such as the presence of garbage, water clarity and water odor. In order to maintain the environmental quality of the Bedadung River, the community and related stakeholders have carried out river cleaning activities on a sustainable basis. This preliminary study is expected to provide preliminary information on managing community-based river water quality in a sustainable manner.Keyword: Bedadung Watershed; society; environmental quality ABSTRAKSungai Bedadung segmen perkotaan digunakan sebagai air baku Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDAM) dan juga berfungsi untuk irigasi pertanian. Sungai Bedadung di bagian segmen perkotaan melalui Kecamatan Patrang, Sumbersari dan Kaliwates. Beban pencemaran di Sungai Bedadung semakin meningkat seiring dengan banyaknya kegiatan masyarakat. Selain dari limbah domestik, sumber pencemaran di Sungai Bedadung juga berasal dari kegiatan pertanian (pupuk dan pestisida), kegiatan industri, pertumbuhan penduduk, limbah organik, dan anorganik. Tujuan dari penelitian yaitu melakukan identifikasi perilaku dan persepsi masyarakat wilayah perkotaan terhadap pencemaran air Sungai Bedadung. Studi ini didasarkan kepada data primer yang dilakukan melalui survey dan wawancara terhadap 400 responden dan data sekunder dari beberapa institusi. Survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden membuang sampah ke saluran-saluran air dan langsung ke sungai. 75% responden sudah mempunyai WC dengan peresapan untuk pembuangan tinja. Berdasarkan persepsi masyarakat, 58% menilai keadaan Sungai Bedadung saat ini adalah tercemar, hanya 36% yang menyatakan kondisi baik, sedangkan 7% tidak tahu. Persepsi tersebut berdasarkan kondisi air Sungai Bedadung seperti keberadaan sampah, kejernihan air serta bau air. Selain pengelolaan sampah dan sanitasi yang kurang baik, keberadaan industri kecil di sekitar Sungai Bedadung juga memberikan kontribusi terhadap kondisi lingkungan sungai. Guna menjaga kualitas lingkungan Sungai Bedadung, masyarakat dan stakeholder terkait telah melakukan kegiatan pembersihan sungai dari sampah secara kontinyu. Kajian awal ini diharapkan dapat menjadi informasi awal dalam pengelolaan kualitas air sungai berbasis masyarakat secara berkelanjutan.Kata kunci: DAS Bedadung; masyarakat; kualitas lingkungan