Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PRODUKTIVITAS DAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN MADIDIHANG (Thunnus albacares Bonnaterre, 1788) PADA PERIKANAN SKALA KECIL DI PALABUHANRATU, JAWA BARAT Erfind Nurdin; Muhamad Fedi Alfiadi Sondita; Roza Yusfiandayani; Mulyono Baskoro
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 21, No 3 (2015): (September 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.329 KB) | DOI: 10.15578/jppi.21.3.2015.147-154

Abstract

Pemanfaatan sumber daya perikanan tuna skala kecil di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu menggunakan armada pancing tonda (troll liners) dengan mengoperasikan lima macam jenis pancing. Penelitian perikanan tuna skala kecil dilakukan di PPN Pelabuhanratu pada April – Juli 2015, dengan tujuan untuk menganalisa produktivitas (laju tangkap), faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan dan musim penangkapan madidihang (yellowfin tuna). Laju tangkap (hasil tangkapan per trip) digunakan sebagai indikator produktivitas, moving average persentage digunakan untuk mengetahui pola musim penangkapan, dan fungsi produksi (Cobb Douglas) untuk mengidentifikasi faktor-faktor teknis yang mempengaruhi hasil tangkapan tuna pada perikanan pancing tonda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa madidihang merupakan hasil tangkapan paling dominan armada pancing tonda dengan laju tangkap sebanyak 339,93 kg/trip dengan musim penangkapan terjadi pada Mei hingga Oktober. Analisa Cobb Douglas menunjukkan secara simultan 84% hasil produksi (dependent variable) yang diperoleh, dipengaruhi secara bersama oleh variabel independen yang digunakan (BBM, kekuatan mesin, GT dan jumlah ABK).The utilization of tuna resources on small scale (artisanal) fishery in Palabuhanratu is using trolling fishing fleets (trolling liners) characterized by five types of fishing lines during their operation. Research on small scale tuna fishery was conducted at Pelabuhanratu fishing port on April to July 2015 with the aims to analyze the productivity (catch rate), variable effects on the catch and fishing season for yellowfin tuna. The catch rate (the catch per trip) is used as productivity indicator, while the moving average percentage is used to determine the pattern of fishing season, and Cobb Douglas production function to identify the technical factors that influence to the catch of yellowfin tuna. Analysis result showed that the catch rate of yellowfin tuna by trolling liners is about 339.93kg/ trip and the fishing season occured during May to October. Cobb Douglas analysis showed simultaneously 84% of obtained catch production (dependent variable) affected by the four independent variables (fuel consumption, power engine, gross tonnage and number of crew).
Strategi Pengembangan Penangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) dengan Bubu di Muara Gembong Kabupaten Bekasi Achmad Indar Wijaya; Chandra Nainggolan; Mulyono Baskoro
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v5i1.11392

Abstract

Penelitian ini bertujuan mencari strategi dan mengambil prioritas strategi yang dapat dilakukan dalam upaya mengembangkan perikanan rajungan di perairan Teluk Jakarta, khususnya bagi nelayan Muara Gembong Kabupaten Bekasi. Bubu rajungan  dari beberapa aspek internal dan eksternal menunjukan bahwa alat tangkap ini adalah alat tangkap yang ramah lingkungan  di bandingkan dengan alat penangkap rajungan lainya seperti  payang dan arad. Penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu pada bulan Januari - Februari 2021 di Kec. Muara Gembong, Kabupaten Bekasi - Provinsi Jawa Barat. Metode strategi yang digunakan adalah analisis SWOT dengan pendekatan Strength, Weakness, Opportunity, Threats (SWOT) serta menggunakan metode Quantitative Strategic Planing Matrix (QSPM) dalam memilih prioritas strategi. Strategi terpilih adalah Stength Opportunity (SO), prioritas strateginya adalah Modernisasi alat tangkap dengan nilai Total Attractive Score (TAS) 4,2439, pengendalian jumlah alat tangkap (4,0715), peningkatan kapasitas SDM nelayan (3,6098) serta peningkatan sarana dan prasarana pendukung (3,317).