Endah Febrianti
Balai Penelitian Perikanan Laut, Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ASPEK BIOLOGI DAN PARAMETER POPULASI IKAN TONGKOL ABU-ABU (Thunnus tonggol) DI PERAIRAN LANGSA DAN SEKITARNYA Karsono Wagiyo; Endah Febrianti
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 7, No 2 (2015): (Agustus 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.251 KB) | DOI: 10.15578/bawal.7.2.2015.59-66

Abstract

Ikan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) merupakan salah satu jenis ikan pelagis yang bersifat oseanodromous, bernilai ekonomis tinggi dan hidup pada perairan neritik. Sampai saat ini belum banyak diperoleh hasil penelitian ikan tongkol abu-abu di Selat Malaka, khususnya di Perairan Langsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek biologi dan parameter populasi tongkol abu-abu di perairan Langsa. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret-September 2014. Analisis parameter populasi menggunakan program FAO-ICLARM Stock Assessment Tools (FiSAT). Hasil penelitian parameter biologi ikan tongkol abu-abu di perairan Langsa menunjukkan analisis hubungan panjang-beratnya diperoleh pola pertumbuhan yang bersifat alometrik negatif dengan nilai b = 2,710. Nisbah kelamin jantan terhadap betina sebagai 1,18 :1,0. Dengan uji Chi-square diperoleh rasio tersebut dalam kondisi seimbang. Musim pemijahan ikan betina berlangsung antara bulan Mei-Juni. Pengamatan isi lambung dengan metode index of preponderan diperoleh makanan utama ikan tongkol adalah ikan teri (Stolephorus spp.), diikuti oleh potongan ikan campur dan potongan udang. Panjang pertama kali ikan tongkol yang tertangkap dengan pukat cincin lebih besar dari panjang pertama kali matang gonada (Lc=40,34 cm,FL; > Lm=38,9 cmFL. Analisis parameter populasi ikan tongkol abu-abu diperoleh panjang asimtotik (L ) sebesar 55,65cmFL, laju pertumbuhan (K) sebesar 1,5/tahun. Laju kematian total (Z) sebesar 4,06/tahun, kematian alami (M) sebesar 1,99/tahun dan kematian karena penangkapan (F) sebesar 2,07/per tahun. Laju eksploitasi (E) pada saat ini sebesar 0,51 atau berada dalam tingkat optimal.