Priyo Atmojo Widi Andono
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi

ANALISA INDEKS KEKERINGAN DENGAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) DAN PRODUKTIVITAS SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN INDRAMAYU Priyo Atmojo Widi Andono; Warnadi Andi; Asma irma Setianingsih
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 17 No 2 (2017): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 17 Nomor 2, Ma
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/SPATIAL.172.03

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kekeringan dan menganalisis produktivitas padi sawah tadah hujan di Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Unit analisis adalah produktivitas padi sawah tadah hujan di Kecamatan Indramayu, Kecamatan Haurgeulis, dan Kecamatan Gantar dengan satuan kw/ha. Data produktivitas padi dianalisis dengan indeks kekeringan yang didapatkan melalui metode SPI di Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Kekeringan di Kabupaten Indramayu mengalami kekeringan yang dimulai dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Oktober. Daerah yang rawan bencana kekeringan dalam periode 10 tahun terakhir ialah daerah Poligon Anjatan dengan 33 kali kejadian kekeringan. Bulan Agustus mengalami kejadian kekeringan paling banyak di 3 daerah poligon stasiun hujan. Kabupaten Indramayu memiliki pola tanam pada 2 kali tanam padi dan 1 palawijaya dengan jenis yang bervariasi. Musim tanam pertama padi adalah bulan November-Desember-Januari dan musim tanam kedua Mei-Juni-Juli. Pada periode musim tanam pertama menunjukkan produktivitas yang tinggi, sementara musim tanam kedua menunjukkan penurunan. Pola produktivitas dari masa tanam pertama ke masa tanam kedua rata-rata selama 10 tahun menunjukkan penurunan. Hal ini diikuti juga dengan nilai indeks kekeringan yang pada masa tanam pertama November-Desember-Januari antara norma-sangat basah lalu menjadi agak kering-sangat kering pada masa tanam kedua Mei-Juni-Juli. Kenaikan produktivitas hanya terjadi jika fenomena kemarau basah terjadi yaitu pada masa tanam 2006/2007-2007 di Kecamatan Gantar, masa tanam 2007/2008-2008 di Kecamatan Haurgeulis dan Kecamatan Indramayu, masa tanam 2010/2011-2011 di Kecamatan Indramayu, masa tanam 2012/2013-2013 di Kecamatan Haurgeulis.