Kaimuddin Kaimuddin
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI Kaimuddin Kaimuddin
Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan Vol 8, No 1 (2015): Vol. 8 No. 1, Januari-Juni 2015
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/atdb.v8i1.391

Abstract

Pengembangan kurikulum pendidikan tinggi merupakanformulasi konsep-konsep dasar sebagai landasan atau pijakanyang menjelaskan secara mendalam dan komprehensip aspekfilosofis, sosiologis, psikologis, rasio-empirik, dan yuridis, sertadilengkapi sistem pengelolaan kurikulum pendidikan tinggi.Dalam pengembangan kurikulum pendidikan tinggi ada dua halyang menjadi perhatian, yaitu; (1) kerangka dasar kurikulum;hal ini merupakan landasan pemikiran yang diolah secara ilmiahatau disebut sebagai naskah akademik. Kerangka dasar tersebutjuga merupakan pijakan pengembangan kurikulum pendidikantinggi yang meliputi aspek filosofis, sosiologis, psikologis, danyuridis serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,;(2) Struktur kurikulum pendidikan tinggi; hal ini merupakansistem pengorganisasian kurikulum yang meliputi: rumusancapaian pembelajaran pendidikan tinggi, pengorganisasianbahan kajian, dan beban belajar pada pendidikan tinggi.Kata Kunci : Pengembangan Kurikulum, Pendidikan Tinggi
BOARDING SCHOOL: MODEL PENDIDIKAN TRANSFORMATIF Kaimuddin Kaimuddin
SOCIETY Vol. 6 No. 2 (2015): Desember 2015
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.074 KB) | DOI: 10.20414/society.v6i2.1470

Abstract

Seiring dengan semakin besarnya perhatian serta ikhtiar pemerintahuntuk menggenjot peningkatan kualitas (mutu) pendidikanberbasis karakter, muncul fenomena penyelenggaraan pendidikanberpola boarding school. Jika ditelisik sejarah pendidikan Indonesia,dalam kaitannya dengan fenomena tumbuh kembangnya polapenyelenggaraan pendidikan boarding school, ditemukan bahwa secarasubstantif pola boarding school bukan merupakan pola pendidikan baruyang tidak memiliki riwayat pola pendidikan ke-Indonesiaan. Polapendidikan boarding school memiliki kemiripan dengan pola pendidikanpesantren. Selain itu, jika ditelusuri pemikiran-pemikiran tokohpendidikan seperti Ki Hajar Dewantara yang mendirikan PendidikanTaman Siswa (1922), Muhammad Syafe’i yang mendirikan RuangPendidikan Indonesische Nederlandsche School (RP INS) kayutanam(1925), dan K.H. Ahmad Dahlan yang mendirikan Madrasah IbtidaiyahDiniyah Islamiyah (1911), didapati setidaknya tiga tokoh ini secarakontekstual telah meletakkan ide-ide dasar bahkan menginspirasitumbuh kembangnya pola pendidikan boarding school di tanah air.Dari gagasan beberapa tokoh tersebut, boarding school disimpulkansebagai pendidikan transformatif dengan beberapa alasan; (1) boardingschool memprioritaskan proses integrasi capaian pembelajaran antarakongnitif, afektif, dan psikomotorik; (2) boarding school mengupayakanpenyatuan lingkungan pendidikan, yaitu; lingkungan pendidikanformal, norformal, dan informal; (3) boarding school memadukan poladan muatan kurikulum, antara sekolah dan pondok pesantren.