Bondan Hary Setiawan
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Media Agrosains

KEEFEKTIFAN KETINGGIAN PERANGKAP WARNA KUNING TERHADAP PENGENDALIAN SERANGGA HAMA TANAMAN MANGGA Eko Apriliyanto; Bondan Hary Setiawan
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 3 No 1 (2017): Edisi Oktober
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui keefektifan ketinggian perangkap warna kuning terhadap pengendalian hama tanaman mangga. Waktu penelitian pada bulan Oktober 2015. Penentuan pengambilan contoh menggunakan teknik sampling purposive. Pemasangan perangkap warna kuning dilakukan pada tiga ketinggian tempat yaitu, di atas, tengah dan bawah tajuk tanaman mangga. Pengamatan populasi serangga hama yang tertangkap perangkap warna kuning dilakukan setelah pemasangan selama 24 jam. Analisis data dilakukan dengan menghitung indeks keragaman Shannon-Weaver (H’) dan kelimpahan relatif (KR). Populasi hama berdasarkan ketinggian perangkap warna kuning dianalisis menggunakan Uji F, apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan DMRT taraf 5%. Perbedaan ketinggian tempat pemasangan perangkap belum menunjukkan tingkat keefektifan terhadap pengendalian populasi serangga hama yang terperangkap pada bagian atas, tengah dan bawah tajuk tanaman mangga. Serangga hama yang tertangkap meliputi ordo Colepotera, Diptera, Lepidoptera dan Hemiptera. Populasi serangga hama yang tertangkap warna kuning pada bagian atas, tengah dan bawah tajuk tanaman mangga berturut-turut 36, 48 dan 46 individu.
APLIKASI MOL DAUN KELOR DAN REBUNG BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) Arum Asriyanti Suhastyo; Bondan Hary Setiawan
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol 6 No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pakcoy plant cultivation can be carried out organically or inorganically, but to get high quality pakcoy plants, of course organic cultivation must be done immediately, considering the more residues generated from the use of inorganic fertilizers and inorganic pesticides One of the efforts made in cultivation without using materials -Chemicals that will damage the environment are the use of local microorganisms (Mol). Natural ingredients that contain growth stimulants and local microorganisms, including moringa leaves and bamboo shoots. This study aims to determine the effect of giving some moringa and bamboo shoots to the growth and yield of pakcoy plants. The research design used was factorial randomized block design, with two factors being tested, namely the administration of moles and the dose of fertilization. The first factor P1 = mol of moringa leaves, P2 = mol of bamboo shoots. The second factor is the fertilizer dose D1 = 60 ml / l, D2 = 70 ml / l, D3 = 80 ml / l. Each treatment was repeated 3 times to obtain 18 experimental plots. Data were analyzed using the F test, if significantly different, then continued with the Duncan Test (DMRT) level of 5%. The conclusion of this study showed that the application of moringa leaves and bamboo shoots on the growth and yield of pakcoy was not able to increase plant height, number of leaves and plant fresh weight. The mole dose of moringa leaves 70 ml / l is the optimum mole dose to give the highest average plant growth yield of 8,62 cm and the best yield of pakcoy weighing 3.45 g. and a dosage of Mol bamboo shoots 70 ml / l gave the best results for the growth of the number of leaves an average of 7,98 pieces. Kata kunci: rebung, dosis, kelor, organik Abstrak Budi daya tanaman pakcoy bisa dilakukan secara organik maupun anorganik, namun untuk mendapatkan hasil tanaman pakcoy yang bermutu tinggi tentunya budidaya secara organik harus segera dilakukan, mengingat semakin banyak residu yang dihasilkan dari penggunaan pupuk anorganik dan pestisida anorganik. Salah satu upaya yang dilakukan dalam budidaya tanpa menggunakan bahan-bahan kimia yang akan merusak lingkungan adalah dengan penggunaan mikroorganisme lokal (Mol). Bahan alami yang mengandung zat perangsang pertumbuhan serta mikroorganisme lokal, diantaranya adalah daun kelor dan rebung bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa konsentrasi Mol daun kelor dan rebung terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok faktorial, dengan dua faktor yang dicobakan yaitu pemberian Mol dan dosis pemupukan. Faktor pertama P1 = Mol daun kelor, P2 = Mol rebung Faktor kedua dosis pemupukan D1= 60 ml/l, D2= 70 ml/l, D3= 80 ml/l. Masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga didapatkan 18 plot percobaan. Data dianalisis menggunakan Uji F, apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan (DMRT) taraf 5%. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan Aplikasi Mol daun kelor dan rebung bambu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy belum mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot segar tanaman. Dosis Mol daun kelor 70 ml/l merupakan dosis Mol yang optimum untuk memberikan hasil pertumbuhan rata-rata tanaman tertinggi 8,62 cm dan hasil pakcoy terbaik seberat 3,45 g. dan dosis Mol rebung bambu 70 ml/l memberikan hasil terbaik untuk pertumbuhan jumlah daun rata-rata sebanyak 7,98 helai.