Gilang Andi Nugroho
Universitas Kristen Satya Wacana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PELAPISAN CHITOSAN TERHADAP DAYA SIMPAN BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) Paulya Eltje Leihitu; Gilang Andi Nugroho; Bellarose Novelia Pandeirot; Brian Jordan Zendrato; Peli Rodo; Chelsy Natalia Putirulan; Erlitha Rahmawati; Velian Sandy Wardana; Teresha Elena Permata; Yoga Aji Handoko; Vania Putri Santoso
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 23, No 1 (2021): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v23i1.6082

Abstract

Mango (Mangifera indica L.) is a climacteric fruit, which is able to continue the process of ripening after harvest. The mangoes that have been harvested experience a spike in the respiration rate, which can reduce the shelf life of the fruit. Thus, efforts are needed to reduce the rate of fruit respiration. One method that can be used to reduce the respiration rate of fruit is chitosan coating. The purpose of this study was to determine the effect of the concentration of chitosan solution on the shelf life of mangoes. This research was conducted at the Postharvest Handling Laboratory, Faculty of Agriculture and Business, Satya Wacana Christian University. This study uses two types of mangoes, namely arum manis and kweni mangoes with three treatments, namely control, chitosan concentration of 1% and chitosan concentration of 2%. The results of this study are the coating of fruit with chitosan affects the rate of respiration, moisture content, and weight loss. Chitosan 1% treatment can suppress the respiration rate of sweet arum mango 0.034 CO2 /g/minute and 0.022 CO2 /g/minute on kweni mangoes. Chitosan 1% treatment can reduce the weight loss in sweet arum 6.15% and 11.33% in kweni mango. Chitosan 2% treatment can hold the water content in kweni mangoes up to 9.01%.
Seleksi Hole To Block Menjadi Seleksi Spike To Row Pada Gandum Australia Genotip 1 dan Genotip 2 Muhammad Yudi Adi Wibowo; Gilang Andi Nugroho; Djoko Murdono
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 25, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v25i2.9980

Abstract

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian 2020 dengan menggunakan benih dari gandum Australia Genotip 1 dan 2 hasil penelitian 2020 sebagai materi awal. Penelitian ini bertujuan untuk menyeragamkan gandum Australia Genotip 1 dan 2 dengan metode seleksi hole to block, pencirian karakter UPOV 2016, dan RHS Colour di iklim tropis. Namun pada pelaksanaannya terjadi fenomena banyak tanaman yang tidak tumbuh, sehingga dilakukan perubahan metode dari hole to block menjadi spike to row. Hasil yang didapatkan yaitu, pada Genotip 1 terdiri 53 baris tanam lolos seleksi. Pada Genotip 2 terdiri dari 40 baris tanam yang lolos seleksi. Pada uji warna dengan RHS Colour didapatkan varian warna malai tua sehingga dilakukan perbaikan pengodeannya yaitu pada Genotip 1: Genotip 1-GY160A, Genotip 1-GY160B, dan Genotip 1-GY160 dengan kesamaan karakter UPOV 2016 yaitu arah tumbuh tanaman sedikit tegak, bentuk profil malai sisi sejajar, lebar bahu spikelet sempit, bentuk bahu spikelet sedikit miring, panjang paruh spikelet panjang, dan bentuk paruh spikelet sedikit melengkung. Sedangkan pada Genotip 2: Genotip 2-YG9A, Genotip 2-YG9B, dan Genotip 2-YG9C dengan kesamaan karakter UPOV 2016 yaitu arah tumbuh tanaman sedikit tegak, bentuk profil malai sisi sejajar, lebar bahu spikelet medium, bentuk bahu spikelet datar/horizontal, panjang paruh spikelet panjang, dan bentuk paruh spikelet agak melengkung.