Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GALERI EDUKASI PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERANCANGAN PLASTIS Wandy Halim; Franky Liauw
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v3i2.12297

Abstract

In human life, waste is a problem that will inevitably become, and will never end. This waste problem is caused by high human consumptive behavior. Plastic waste is one of the waste problems that need serious attention because the problem of plastic waste has become a global environmental problem. To be able to overcome this large plastic waste, it takes speed in absorbing plastic waste and its use in the field of processing because plastic waste is waste that is very difficult to decompose. In Indonesia, public awareness and knowledge of plastic waste are still very lacking, so that the processing of plastic waste is still not optimal. RE-Plastic Gallery is a plastic educational gallery facility that applies the plastis design method. This plastis design method takes the nature of the plastic itself, namely plastis which means it is easy to form. With this plastis nature, plastis forms, plastis spaces, and plastis activities will be applied to the design of educational galleries. People's view of plastic waste will be changed through interactive exhibition activities, ranging from exhibitions on what plastic is, the impact of plastic on the environment, plastic artworks, plastic products, to research results on plastics aimed at fighting plastic waste. That way, people who initially dispose of plastic waste will hunt for plastic waste because they are aware that plastic is useful, valuable, profitable, and also fun.Keywords: educational gallery; plastic; plastis design method AbstrakDalam kehidupan manusia di dunia, permasalahan sampah merupakan permasalahan yang pasti akan dialami, dan tidak akan pernah ada habisnya. Permasalahan sampah ini disebabkan oleh tingginya perilaku konsumtif manusia. Sampah plastik merupakan salah satu masalah sampah yang perlu mendapat perhatian yang serius karena masalah sampah plastik ini sudah menjadi masalah lingkungan skala global. Untuk dapat mengatasi sampah plastik yang besar ini, dibutuhkan kecepatan dalam menyerap sampah plastik dan pemanfaatannya dalam bidang pengolahan karena sampah plastik merupakan sampah yang sangat sulit untuk terurai. Di Indonesia, kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan sampah plastik masih sangatlah kurang, sehingga pengolahan sampah plastik ini masih belum maksimal. RE-Plastic Gallery merupakan fasilitas galeri edukasi plastik yang menerapkan metode perancangan plastis. Metode perancangan plastis ini mengambil sifat dari plastik itu sendiri yaitu plastis yang berarti mudah untuk dibentuk. Dengan sifat plastis ini, akan diterapkan bentuk yang plastis, ruang yang plastis, dan kegiatan yang plastis pada desain galeri edukasi. Pandangan masyarakat mengenai sampah plastik akan diubah melalui kegiatan pameran yang interaktif, mulai dari pameran mengenai apa itu plastik, dampak plastik ke lingkungan, karya-karya seni plastik, produk-produk plastik, hingga hasil-hasil penelitian mengenai plastik yang bertujuan untuk memerangi sampah plastik. Dengan begitu masyarakat yang pada awalnya membuang sampah plastik akan memburu sampah plastik, karena tersadarkan bahwa plastik itu sebenarnya bermanfaat, berharga, menguntungkan, dan juga menyenangkan.
RUANG TUMBUH UNTUK PENYU DAN TERUMBU KARANG DENGAN METODE KAMUFLASE Bernadette Adelia Oktaviani; Franky Liauw
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v3i2.12294

Abstract

Indonesia as an archipelago country is influenced and influences the sea. The condition of the sea in Indonesia greatly affects the marine ecosystem, both in flora and fauna. Sea turtles and coral reefs are representatives of flora and fauna that are affected by the marine ecosystem. Most type of sea turtles can be found in Indonesia and Indonesia is located in the coral triangle so there is high coral reef diversification. However, this condition is often being neglected by the tourists and fishermen. This project is a conservation facility to increase the growth of sea turtles and coral reefs and complemented by tourism activities as an effort to increase visitors and awareness of the importance of sea turtles and coral reefs for marine ecosystems. This project is located in Kelapa Dua Island, Thousand Islands, North Jakarta. In this project the design method applied is camouflage, this method is chosen to increase comfortability for the sea turtles during their nesting process in the coastal area. From this method, there are several important points such as nature, vegetation, vision, shape, and color. Its application based on this method can be seen through the natural materials that are used in this building so it blends with the surrounding environment, vegetation to increase the potential for turtles to lay eggs and camouflaging the building, and curved shapes to mimic turtles. Therefore, it can increase the love and human consciousness of nature. Keywords:  camouflage; coral reef; marine ecosystem; sea turtleAbstrakIndonesia sebagai negara kepulauan sangat dipengaruhi dan mempengaruhi perairan di sekitarnya. Kondisi perairan di Indonesia sangat mempengaruhi ekosistem laut baik flora maupun fauna. Penyu dan terumbu karang merupakan perwakilan dari flora dan fauna yang terdampak dari kondisi ekosistem laut. Sebagian besar jenis penyu terdapat di Indonesia dan Indonesia berada di segitiga terumbu karang sehingga terdapat diversifikasi terumbu karang yang tinggi. Namun, kondisi ini seringkali tidak disadari baik oleh masyarakat, wisatawan, maupun nelayan. Ruang Tumbuh untuk Penyu dan Terumbu Karang merupakan fasilitas konservasi untuk menambah ruang tumbuh bagi penyu dan terumbu karang dan dilengkapi dengan kegiatan pariwisata sebagai usaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengunjung akan pentingnya penyu dan terumbu karang bagi ekosistem laut. Proyek ini berlokasi di Pulau Kelapa dua, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Dalam proyek ini, metode desain yang diterapkan adalah metode desain kamuflase untuk meningkatkan kenyamanan penyu dalam melakukan proses bertelur di area pantai. Dari metode ini terdapat beberapa poin penting yaitu alam, vegetasi, penglihatan, bentuk, dan warna. Penerapannya berdasarkan metode tersebut dapat dilihat melalui material yang alami sehingga menyatu dengan alam sekitar, vegetasi untuk meningkatkan potensi penyu bertelur dan mengkamuflase, serta bentuk melengkung untuk meniru penyu. Dengan begitu, dapat meningkatkan rasa cinta dan kesadaran manusia akan alam.
INNOVATIVE LEARNING MODEL WITH INCLUSIVE-COLLABORATIVE APPROACH FOR STUDENTS WITH SPECIAL NEEDS Fermanto Lianto; Nafiah Solikhah; Andi Surya Kurnia; Franky Liauw; Margaretha Syandi; Caroline Sunjaya Kurniawan
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i2.13619.2021

Abstract

In order to face the era of technological disruption and the industrial revolution 4.0, it is necessary to improve the curriculum and educational methods for the Bachelor of Architecture that is friendly for disabilities. Therefore, it is necessary to innovate, research, and apply online and digital technology, architectural computing systems that can be utilized optimally in XYZ University’s architectural education model.  Architectural education must be sensitive and do self-introspection so that it can detect its position during the rapid development of science and technology. Specialized classroom design includes seating position, layout, optimized space, and usage of special computer applications to help students with disabilities in the study and learning process. The methodology approach used Descriptive, experimental, and quantitative methods based on an interdisciplinary approach centralized on psychological methods and designing facilities that support the learning process. The research resulted in designating a position in the classroom that is ideal for a student with disabilities. This position helps them to participate in the classroom efficiently. Equipment such as speakers and an LED TV is placed to help people with disabilities. Transcription software is used to transcribe lecturers in real-time. This research was conducted with the use of compatible software to get optimal results. Several methods and tools are used to support this research to obtain optimal results for the learning process, especially for people who are deaf or have low vision. Audio and visual aspects are prioritized without neglecting other supporting aspects. Dalam rangka menghadapi era disrupsi teknologi dan revolusi industri 4.0, perlu dilakukan penyempurnaan kurikulum dan metode pendidikan Sarjana Arsitektur yang ramah bagi disabilitas. Oleh karena itu perlu dilakukan inovasi, riset, dan menerapkan teknologi online dan digital, sistem komputasi arsitektural yang dapat dimanfaatkan secara optimal dalam model pendidikan arsitektur Universitas XYZ. Pendidikan arsitektur harus peka dan melakukan introspeksi diri sehingga mampu mendeteksi posisinya di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat. Desain ruang kelas khusus mencakup posisi tempat duduk, tata letak, ruang yang dioptimalkan, dan penggunaan aplikasi komputer khusus untuk membantu siswa penyandang disabilitas dalam proses belajar dan belajar. Pendekatan metodologi yang digunakan adalah metode Deskriptif, eksperimental, dan kuantitatif berdasarkan pendekatan interdisipliner, terpusat pada metode psikologis dan merancang fasilitas yang mendukung proses pembelajaran. Penelitian ini menghasilkan penunjukan posisi di kelas yang ideal bagi siswa penyandang disabilitas. Posisi ini membantu mereka untuk berpartisipasi di dalam kelas secara efisien. Perlengkapan seperti speaker dan TV LED ditempatkan untuk membantu para penyandang disabilitas. Software transkripsi digunakan untuk mentranskripsi dosen secara real-time. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software yang kompatibel untuk mendapatkan hasil yang optimal. Beberapa metode dan alat digunakan untuk mendukung penelitian ini agar mendapatkan hasil yang optimal untuk proses pembelajaran, terutama bagi penyandang tunarungu atau low vision. Aspek audio dan visual diprioritaskan tanpa mengabaikan aspek pendukung lainnya.