Alizarman Alizarman
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDN 26 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Alizarman Alizarman
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 1, No 1 (2015): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020159

Abstract

Penelitian ini berawal dari kenyataan di Sekolah Dasar bahwa pembelajaran sering didominasi oleh guru sebagai sumber informasi. Masalah utama dalam penelitian ini adalah pencapaian hasil belajar siswa kelas V SDN 26 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman dalam pembelajaran IPA, yang mana penyampaiannya  berupa teori sehingga konsep materinya masih kurang dipahami siswa. Masalah tersebut disebabkan oleh pembelajaran yang diselenggarakan guru lebih bersifat penyampaian dengan penggunakan metode ceramah, sehingga siswa menjadi pendengar pasif. Padahal pembelajaran IPA dapat dilaksanakan dengan menyenangkan, karena tanpa disadari siswa pembelajaran IPA sering mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran dapat dilakukan dengan membimbing, menuntun, mengarahkan, serta memotivasi siswa untuk mencari tahu sendiri materi yang ingin dipelajarinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan pembelajaran IPA melalui pendekatan kontekstual di kelas V SD. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian terdiri dari dua siklus yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan,  pengamatan dan refleksi. Nilai ketuntasan belajar IPA dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan, di mana ketuntasan belajar siswa siklus I dengan rata-rata 64% dan pada siklus II adalah 92%. Selain itu, siswa telah terlatih untuk mencari tahu, mengujicobakannya di dalam kelompok belajar dan kemudian mengkomunikasikannya kepada teman yang lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan kontekstual dapat
PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDN 26 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Alizarman Alizarman
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 1, No 1 (2015): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020159

Abstract

Penelitian ini berawal dari kenyataan di Sekolah Dasar bahwa pembelajaran sering didominasi oleh guru sebagai sumber informasi. Masalah utama dalam penelitian ini adalah pencapaian hasil belajar siswa kelas V SDN 26 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman dalam pembelajaran IPA, yang mana penyampaiannya  berupa teori sehingga konsep materinya masih kurang dipahami siswa. Masalah tersebut disebabkan oleh pembelajaran yang diselenggarakan guru lebih bersifat penyampaian dengan penggunakan metode ceramah, sehingga siswa menjadi pendengar pasif. Padahal pembelajaran IPA dapat dilaksanakan dengan menyenangkan, karena tanpa disadari siswa pembelajaran IPA sering mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran dapat dilakukan dengan membimbing, menuntun, mengarahkan, serta memotivasi siswa untuk mencari tahu sendiri materi yang ingin dipelajarinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan pembelajaran IPA melalui pendekatan kontekstual di kelas V SD. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian terdiri dari dua siklus yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan,  pengamatan dan refleksi. Nilai ketuntasan belajar IPA dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan, di mana ketuntasan belajar siswa siklus I dengan rata-rata 64% dan pada siklus II adalah 92%. Selain itu, siswa telah terlatih untuk mencari tahu, mengujicobakannya di dalam kelompok belajar dan kemudian mengkomunikasikannya kepada teman yang lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan kontekstual dapat