Azamataufiq Budiprasojo
Politeknik Negeri Jember

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : J-Dinamika: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Penerapan Teknologi Kompor Pembakaran Premix Dual Tungku Multi Nosel Dalam Upaya Peningkatan Produksi Industri Kue Balok Oma Jember Azamataufiq Budiprasojo; Yuli Hananto; Ahmad Rofi'i
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 (2021): June
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v6i1.1627

Abstract

Sektor industri kuliner adalah sektor bidang usaha yang menjadi tujuan masyarakat melalui rumah industri dalam mengembangkan wirausaha. Salah satu rumah industri kecil yang eksis pada bidang kuliner adalah Industri Rumah Tangga Kue Balok Oma di Jember. Industri rumah tangga tersebut bergerak dalam memproduksi kue kekinian dan sesuai dengan selera konsumen millennial berupa kue lumer coklat dengan aneka variasi topping. Letak yang sangat strategis berada di kawasan kampus dan lintas yang dilewati oleh semua lapisan masyarakat menjadikan rumah industri kecil ini menjadi tujuan costumer dalam mencari jajanan kreatif dan kuliner bercita rasa. Dengan semakin banyak pesanan costumer yang belum didukung dengan alat kompor produksi yang masih konvensional dan tradisional sehingga tidak memberikan dampak pada peningkatan omset dan tidak terealisasinya keinginan untuk membuka outlet ataupun waralaba baru. Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu alat kompor yang inovatif dengan menggunakan teknologi tepat guna dengan pembakaran premix dual tungku multi nosel melalui program pengabdian masyarakat.Metode: program pengabdian masyarakat di rumah industri Kue Balok Oma Jember dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu survey, implementasi dan evaluasi. Luaran yang ditargetkan adalah menghasilkan produk kompor inovatif, meningkatnya omset, pembukaan waralaba dan pengembangan media promosi.Hasil: setelah dilakukan kegiatan pengabdian melalui tahapan diperoleh hasil berupa produk kompor pembakaran premix dual tungku multi nosel yang dihibahkan kepada mitra, peningkatan omset dan pendapatan mitra 60% dari omset sebelumnya, dibukanya outlet baru di beberapa wilayah dan pengembangan media promosi sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan jumlah produksi.
Peningkatan Ketrampilan Peternak Susu Perah dalam Proses Penanganan Pemerahan Susu di Mitra Produksi Susu Pasteurisasi Berbasis Teknologi Medan Pulsa Listrik Tegangan Tinggi Feby Erawantini; Budi Hariono; Azamataufiq Budiprasojo; Trismayanti Dwi Puspitasari
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.2394

Abstract

Susu merupakan bahan pangan sempurna karena mempunyai nilai gizi lebih baik dibandingkan dengan nilai gizi sumber pangan lainnya. Produk susu mempunyai sifat tidak tahan lama dan mudah rusak (perishable food) dan berpotensi mengandung bahaya (potentially hazardous food/PHF). Susu diperah dari ambing ternak sehat tidak bebas dari mikroba dan mengandung sampai 500 organisme/ml, jika ambing pada ternak sakit maka jumlah mikroorganisme dapat meningkat menjadi 20.000 mikroorganisme/ml. Ambing susu ternak dapat menjadi sumber pencemaran mikroorganisme, karena mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang sedikit agak jauh kedalam puting yang tidak tertutup dan biasanya dalam kondisi basah. Mikroorganisme terbawa sebagai sumber pencemaran, ketika susu mulai diperah, bagian pertama dari pemerahan biasanya dibuang karena dapat mengandung hingga 50.000 mikroorganisme/ml. Sumber pencemaran lain dapat berasal dari lingkungan kandang (lantai, udara, debu dan air), tubuh dan kotoran kambing, pakan, peralatan pemerahan, pekerja, pencemaran selama penyimpanan dan pemasaran. Kandungan mikroorganisme pada susu merupakan fungsi dari waktu, penanganan susu menentukan jenis mikroorganisme yang terbawa, sedangkan suhu penyimpanan menentukan kecepatan perkembangbiakan mikroorganisme. Kualitas bahan baku susu menjadi faktor utama keberhasilan penerapan teknologi pasteurisasi susu metode medan pulsa listrik tegangan tinggi. Metode yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba adalah Total Plate Count (TPC) sesuai SNI 2897-2008. Hasil yang diperoleh dengan menerapkan SOP pemerahan susu diperoleh jumlah mikroba pada susu segar sebesar 6,91 x 102 cfu/ml dan hasil susu yang telah dipasteurisasi dengan teknologi HPEF sebesar 1,96 x 102 cfu/ml atau menurunkan total mikroba sebesar 76%.
Pemanfaatan Ethnoscience Berorientasi Pembelajaran Teknologi Tepat Guna pada Kelompok Guru Gugus Karangrejo Guna Menyiapkan Siswa Kompeten di Era Revolusi Industri 4.0 Ahmad Rofi'i; Azamataufiq Budiprasojo; Risse Entikaria Rachmanita; Dafid Ari Prasetyo
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.2395

Abstract

Salah satu upaya yang tengah dilakukan oleh pemerintah adalah dengan meningkatkan kompetensi guru dalam bidang pengajaran dan mengembangkan iklim keunggulan kompetitif serta terciptanya sumber daya manusia yang menguasai IPTEK adalah dengan memacu pendidikan yang berbasis teknologi dengan lingkungan sebagai sumber belajar. Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Karangrejo Kecamatan Sumbersari yang merupakan kelompok diskusi guru pendidikan dasar se wilayah kerja unit Karangrejo Kecamatan Sumbersari. Berbasarkan analisis situasi dari wawancara dan observasi diperoleh permasalahan yang dialami mitra antara lain guru kurang memiliki pengetahuan dalam merencanakan dan mengekplorasi ide/ gagasan inovasinya dalam pembelajaran melalui kegiatan aktif serta dituangkan melalui alat pembelajaran berorientasi teknologi tepat guna, tenaga guru kurang menguasai keluasan materi dan perkembangan teknologi masa kini, terutama materi yang dapat dieksplorasi dalam alat pembelajaran , tidak adanya pelatihan khusus untuk melatih keterampilan dan kompetensi berbasis teknologi tepat guna melalui alat pembelajaran. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan, pendampingan dan fasilitas pada mitra melalui tahapan survei, implementasi kegiatan hingga pelaksanaan evaluasi yang langsung berdampak pada mitra. Hasil diperoleh dari kegiatan pengabdian yaitu diperoleh banyak perubahan, mulai dari perubahan pemahaman dan pengetahuan tentang penerapan ethnoscience yang dapat diterapkan melalui penggunaan alat teknologi tepat guna. Alat ini dihasilkan oleh guru melalui pelatihan dan pendampingan oleh tim sebagai pemateri, pendamping dan penilai serta memberikan konfermasi mengenai metode dan proses kerja yang tepat sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran secara efektif dan bermanfaat. Dari hasil wawancara dan observasi diperoleh bahwa penerapan ethnoscience dalam proses pembelajaran sangat bermanfaat dalam mengantarkan pemahaman siswa pada teknologi yang dilakukan secara langsung melalui alat teknologi tepat guna bahkan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mitra sehingga memberikan keyakinan untuk menerapkan lebih lanjut
Penggunaan Alat Sterilisasi Sinar UV Type C Portable Untuk Meningkatkan Masa Simpan Susu Kemasan Pada UKM Susu Sapi Rembangan Desa Binaan Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember Azamataufiq Budiprasojo; Feby Erawantini; Ahmad Rofi'i
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i2.2790

Abstract

Pandemi COVID-19 sangat berdampak pada masyarakat, tidak terkecuali kalangan yang bergerak pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Dengan melimpahnya komoditas dan sumber daya manusia di lingkungan sekitar yang paham betul tentang perawatan dan pengolahan secara alami, maka susu sapi di desa tersebut menjadi andalan di Kabupaten Jember. Kendala utama yang dirasakan adalah turunnya omset penjualan rata-rata produktivitas susu sapi sebesar 120 liter/hari dengan banyak sapi yang produktif sebanyak 8 ekor. Hasil susu perahan sapi hanya dijual ke pengepul dengan harga Rp 7500,-/liter. Namun dengan kondisi di masa pandemi, omset diperoleh turun hingga 60%. Sentuhan teknologi yang dapat meningkatkan kualitas dan masa simpan susu menjadi kendala juga. Sebagai solusi yang diberikan dalam menyelesaikan masalah mitra adalah dengan memberikan sentuhan teknologi berupa alat portable sterilisasi botol kemasan susu produksi UKM dengan menggunakan UV tipe C. Tahapan yang dilakukan adalah analisa masalah dan solusi, pelatihan penggunaan dan perawatan alat, penerapan langsung pada mitra dan evaluasi hasil yang dicapai. Sterilisasi sinar UV merupakan metode sterilisasi secara khusus yang signifikan menurunkan pertumbuhan bakteri akibat pengaruh paparan UV terhadap. Secara umum efektifitas paparan sinar UV pada tempat penyimpanan dipengaruhi intensitas sinar UV dan waktu yang digunakan selama sterilisasi. Dengan terselesaikannya pelatihan penggunaan alat dan perawatan serta evaluasi diperoleh bahwa penggunaan alat tersebut dihasilkan bahwa telah terjadi penurunan jumlah lemak dari 9,34 menjadi 5,79 atau terjadi penurunan sebesar 38%. Bahan kering tanpa lemak terjadi kenaikan dari 7,875 menjadi 8,345 yang berarti terjadi kenaikan sebanyak 5,97 %. Untuk kandungan protein, lactosa dan nilai densitas terjadi kenaikan dengan rata-rata 6% dan banyak bakteri yang masih ada pada susu yang diproduksi yaitu terjadi penurunan jumlah bakteri yaitu 6,91 x 10 2 ke 1,96 x 10 2 . Dari hasil laboratorium tersebut dapat dihasilkan bahwa dengan alat meningkatkan masa simpan susu sehingga tidak mudah basi dan berkualitas