Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh Kadar Nutrisi dan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bayam Merah (Alternanthera amoena voss) Sistem Hidroponik Rizza Wijaya; Budi Hariono; Tri Wahyu Saputra
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 20 No 1 (2020): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v20i1.1929

Abstract

Budidaya bayam merah (Alternanthera amoena voss) masih banyak dijumpai dengan memanfaatkan tanah sebagai media pertumbuhannya. Hidroponik dengan penanaman memanfaatkan media cair bisa menggantikan cara budidaya bayam merah pada media tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh nutrisi dan media tanam terhadap pertumbuhan bayam merah dengan sistem hidroponik. Metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) digunakan dengan dua faktor yaitu nutrisi dan media tanam. Kosentrasi nutrisi yang digunakan ialah 2, 4 dan 6 ml/liter sedangkan untuk media tanam menggunakan rockwool, serabut kelapa dan arang sekam. Hasil penelitian menunjukan adanya interaksi antara kadar nutrisi dan media tanam terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan berat segar. Perlakuan L2M3 (4ml/liter + arang sekam) dan L3M1 (6ml/liter + rockwool) menunjukan tinggi tanaman yang paling besar dibandingkan dengan lainnya, perlakuan L3M1 (6ml/liter + rockwool) dan L3M3 (6ml/liter + arang sekam), perlakuan L2M1 (4ml/liter + rockwool) dan L2M3 (4ml/liter + arang sekam) merupakan kombinasi yang paling tinggi terhadap parameter luas daun tanaman dan perlakuan L2M3 (4ml/liter + arang sekam) mempunyai nilai yang tinggi terhadap parameter berat segar.
Strategi Pengembangan Diversifikasi Ubi Jalar Menuju Agroindustri Olahan di Kabupaten Banyuwangi Siti Masrurotin Siti Masrurotin; Ridwan Iskandar; Budi hariono
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 3 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i3.2893

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal, merumuskan dan menentukan alternatif strategi serta menentukan prioritas strategi yang bisa dilakukan dalam mengembangkan diversifikasi pangan ubi jalar menuju agroindustri olahan di Kabupaten Banyuwangi. Analisis yang digunakan adalah dengan analisis SWOT (Strenght, Weaknes, Opportunities, Threats) dan AHP (Analitical Hierarchy Process). Responden yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Penyuluh Pertanian, Gapoktan, Petani ubi jalar dan pegusaha olahan ubi jalar.  Faktor internal meliputi faktor kekuatan dan kelemahan. Faktor kekuatan terdiri dari: tersedianya bahan baku, adanya dukungan pemerintah untuk UMKM olahan pangan lokal, adanya kelompok tani yang mengembangkan ubi jalar dan adanya kelompok wanita tani. Faktor kelemahan, terdiri dari:  promosi untuk konsumsi produk pangan lokal belum maksimal, kelembagaan petani kurang kuat, modal terbatas, tenaga kerja kurang terampil, minat pengembangan untuk produk olahan ubi jalar kecil dan belum adanya ijin PIRT.Faktor eksternal meliputi faktor peluang dan ancaman. Faktor peluang terdiri dari kebijakan pengembangan pangan lokal oleh pemerintah, perkembangan teknologi dalam proses produksi, tersedianya pasar, banyaknya produk olahan dan produk turunan yang bisa dihasilkan dari ubi jalar dan teknologi informasi membantu dalam proses pemasaran. Faktor ancaman terdiri dari: berkembangnya produk olahan lain, persepsi masyarakat yang menyukai produk olahan pabrikan dan adanya peningkatan impor bahan pangan lain. Berdasarkan analisis SWOT dan AHP, diperoleh strategi dengan prioritas strategi dan nilai indeks prioritas berturut turut sebagai berikut: (1) meningkatkan aneka produk olahan ubi jalar dengan terus berinovasi (0,300); (2) menumbuhkan kemitraan dalam pemasaran dan memanfaatkan teknologi informasi untuk pemasaran secara online dan melakukan promosi (0,20); (3) menciptakan produk yang memiliki ciri khas dan mengikuti selera konsumen (0,179); (4) memanfaatkan dukungan pemerintah untuk promosi produk olahan ubi jalar pada berbagai level tingkatan (0,139); (5) memanfaatkan kebijakan pemerintah untuk mendapatkan modal, mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dalam berproduksi dan keanekaragaman produk pengurusan ijin PIRT (0,136); (6) memperkuat dan meningkatkan managemen kelembagaan kelompok sehingga minat pengembangan produk olahan dapat ditingkatkan (0,043)
Penentuan Prioritas Kebijakan Penanggulangan Gangguan Reproduksi Sapi Potong Guna Mendukung Pencapaian Swasembada Daging Sapi Di Kabupaten Banyuwangi Wir Yeni Hasanah; Bagus P. Yudhia Kurniawan; Budi Hariono
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i1.3134

Abstract

Dalam mendorong pencapaian swasembada pada tahun 2026, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) merancang program Sapi-Kerbau Komoditi Unggulan Negara (SIKOMANDAN). Program tersebut dijalankan oleh pemerintah melalui Optimalisasi Reproduksi. Pada tahun 2020 Kabupaten Banyuwangi menjadi sentra populasi sapi terbesar di Jawa Timur dengan populasi sapi potong sebesar 128.609. Berdasarkan hal tersebut, dalam pengembangan program SIKOMANDAN, pemerintah perlu mengetahui faktor-faktor rendahnya efisiensi peternakan[1], salah satunya adalah gangguan reproduksi yang disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor yang memperparah keadaan tersebut. Sehingga perlu adanya upaya penanggulangan gangguan reproduksi[2]. Studi ini dilakukan di Kabupaten Banyuwangi dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis gangguan reproduksi pada sapi potong serta mengidentifikasi dan menganalisis faktor penyebab gangguan reproduksi pada sapi potong di Kabupaten Banyuwangi menggunakan metode SWOT. Hasil penelitian didapatkan jenis gangguan reproduksi pada sapi potong di Kabupaten Banyuwangi antara lain Silent heat sebanyak 250 ekor (62%), korpus luteum persisten sebanyak 32 ekor (8%), Retensi Plasenta sebanyak 5 ekor (1,25%), ovarium hipofungsi sebanyak 68 ekor (17%), dan endometrialtis sebanyak 14 ekor (2,41%). Sedangkan faktor penyebab gangguan reproduksi pada sapi potong di Kabupaten Banyuwangi adalah faktor fungsional organ reproduksi (sunyi panas, corpus luteum persisten, hipofungsi ovarium dan retensi plasenta) dan juga adanya faktor infeksi pada saluran reproduksi (endometritis).
Peningkatan Ketrampilan Peternak Susu Perah dalam Proses Penanganan Pemerahan Susu di Mitra Produksi Susu Pasteurisasi Berbasis Teknologi Medan Pulsa Listrik Tegangan Tinggi Feby Erawantini; Budi Hariono; Azamataufiq Budiprasojo; Trismayanti Dwi Puspitasari
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.2394

Abstract

Susu merupakan bahan pangan sempurna karena mempunyai nilai gizi lebih baik dibandingkan dengan nilai gizi sumber pangan lainnya. Produk susu mempunyai sifat tidak tahan lama dan mudah rusak (perishable food) dan berpotensi mengandung bahaya (potentially hazardous food/PHF). Susu diperah dari ambing ternak sehat tidak bebas dari mikroba dan mengandung sampai 500 organisme/ml, jika ambing pada ternak sakit maka jumlah mikroorganisme dapat meningkat menjadi 20.000 mikroorganisme/ml. Ambing susu ternak dapat menjadi sumber pencemaran mikroorganisme, karena mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang sedikit agak jauh kedalam puting yang tidak tertutup dan biasanya dalam kondisi basah. Mikroorganisme terbawa sebagai sumber pencemaran, ketika susu mulai diperah, bagian pertama dari pemerahan biasanya dibuang karena dapat mengandung hingga 50.000 mikroorganisme/ml. Sumber pencemaran lain dapat berasal dari lingkungan kandang (lantai, udara, debu dan air), tubuh dan kotoran kambing, pakan, peralatan pemerahan, pekerja, pencemaran selama penyimpanan dan pemasaran. Kandungan mikroorganisme pada susu merupakan fungsi dari waktu, penanganan susu menentukan jenis mikroorganisme yang terbawa, sedangkan suhu penyimpanan menentukan kecepatan perkembangbiakan mikroorganisme. Kualitas bahan baku susu menjadi faktor utama keberhasilan penerapan teknologi pasteurisasi susu metode medan pulsa listrik tegangan tinggi. Metode yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba adalah Total Plate Count (TPC) sesuai SNI 2897-2008. Hasil yang diperoleh dengan menerapkan SOP pemerahan susu diperoleh jumlah mikroba pada susu segar sebesar 6,91 x 102 cfu/ml dan hasil susu yang telah dipasteurisasi dengan teknologi HPEF sebesar 1,96 x 102 cfu/ml atau menurunkan total mikroba sebesar 76%.
ANALISA KELAYAKAN USAHA YOGURT DIPETERNAK SAPI PERAH DESA KEMUNING LOR Wahyu Suryaningsih; Aulia Brilliantina; Irene Ratri Andia Sasmita; Budi Hariono; Rizza Wijaya
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i1.2978

Abstract

Adanya pandemic covid 19, menyebabkan 30 % susu segar yang diproduksi peternak sapi perah desa Kemuning lor, kabupaten Jember tidak terjual, sehingga peternak mengalami kerugian sebesar Rp. 150.000, setiap hari.  Sedangkan peternak tidak mempunyai pengetahuan untuk memanfaatkan susu menjadi produk olahan susu yang mempunyai masa simpan lama. Disisi lain susu merupakan bahan pangan yang mudah rusak, sehingga susu tersebut hanya dikonsumsi keluarganya dan diberikan kepada anak sapi.   Kegiatan  pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan kepada peternak sapi perah  ini bertujuan untuk  meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan membuat  yogurt  dan menghitung analisa kelayakan usaha produksi yogurt.  Hal ini agar susu yang tidak terjual dapat menjadi produk olahan susu yang bernilai ekonomis dan tahan lama,  dapat dijadikan sebagai deversivikasi usaha sehingga  akan  meningkatkan pendapatnya.  Metodologi kegiatan  dilakukan  secara bertahap yaitu   Observasi, Sosialisasi, Pelatihan terdiri demontrasi pembuatan yogurt dan perhitungan  analisa kelayakan finasial usaha produksi yogurt.  Hasilnya menunjukkan bahwa   peternak sapi perah telah dapat membuat yogurt dengan baik. Berdasarkan perhitungan analisa kelayakan usahanya , jika memproduksi yogurt sebanyak 15 kali dalam sebulan  dengan kapasitas 10 L susu segar akan menghasilkan  keuntungan Rp 2.219.777,78 / bulan, laju keuntungan 62,4, B/C Ratio 1,62, nilai BEP produksi 3.564 kemasan berkapasitas 120 mL atau senilai  Rp. 130.254,66
Sistem Monitoring berbasis Desktop untuk Perangkat Mini Exhausting Pada Proses Pengalengan Ikan Syamsiar Kautsar; Wahyu Suryaningsih; Abi Bakri; Budi Hariono; Aulia Brilliantina; Rizza Wijaya
JTIM : Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia Vol 4 No 1 (2022): May
Publisher : Puslitbang Sekawan Institute Nusa Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35746/jtim.v4i1.200

Abstract

One of the potential marine resources that can develop the economy is fisheries. Fishery potential in Indonesia is estimated at 7.3 million tons per year. However, the community has only utilized the empowerment of fish potential so far, only 80%. Therefore we need a processing business that can extend the shelf life while increasing the added value of fishery products. One of the processing processes that can preserve longevity is the canning process. Canning can be interpreted as processing using a sterilization temperature that aims to save the food material from the spoilage process. In a previous study, mini exhausting equipment was developed to produce fish in cans with a capacity of 200 115mL cans. A temperature monitoring system is needed during the exhausting process to ensure quality. Therefore, in this study, a desktop application-based monitoring system was created to display and store temperature data during the exhausting process.
Penerapan Less Contact Economy Model Untuk Peningkatan Pendapatan Di Era Pandemi Covid Refa Firgiyanto; Syamsiar Kautsar; Rizza Wijaya; Aulia Brilliantina; Budi Hariono
DHARMA RAFLESIA Vol 19, No 1 (2021): JUNI (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v19i1.13760

Abstract

Kabupaten Jember memiliki beberapa komunitas hidroponik, salah satunya dikelola oleh Rumahku Hidroponik Jember. Permintaan sayur hidroponik tergolong tinggi, namun Rumahku Hidroponik Jember sendiri hanya mampu mensuplai kurang lebih 30an persen dari total keseluruhan yang dapat disuplai komunitas. Adanya berbagai permasalahan ini, menuntut dibutuhkannya berbagai upaya agar kegiatan hidroponik yang telah dilakukan sebelumnya dapat berjalan lebih baik lagi dengan aplikasi teknologi yang berbasis Contactless technology. Metode dan tahapan dalam penerapan teknologi meliputi (1) Pemberdayaan SDM dan pengembangan keterampilan Teknologi Smart Greenhouse Berbasis IoT, (2)Pembuatan dan penerapan Teknologi Smart Greenhouse Berbasis IoT, (3) Pelatihan, pendampingan dan transfer teknologi dalam penggunaan sistem informasi terintegrasi berbasis aplikasi Android dan aplikasi e-commerce, (4) Pendampingan dan monitoring penerapan teknologi oleh mitra sebagai tindak lanjut keberlangsungan kegiatan. Hasil dari program ini diketahui dapat meningkatkan produktivitas tanaman sebesar 50%, menurunkan biaya produksi sebesar 40%, serta effisiensi kerja sebesar 80%. 
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dengan Service Quality dan Brand Image (Studi Kasus Pelanggan Produk Zara Indonesia) Firstianty Wahyuhening Fibriany; Hendy Tannady; Muhammad Iqbal Fajri; Budi Hariono; Antonius Ary Setyawan; Carolina Ety Widjayanti; Primadi Candra Susanto; Magdalena Magdalena
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.59 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i3.3950

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Brand Image dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada ZARA di Jakarta. Terdapat dua variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Brand Image dan Kualitas Pelayanan, serta satu variabel terikat yaitu Kepuasan Konsumen. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 responden yang telah mengetahui ZARA. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang merupakan bagian dari non- probability sampling. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan SPSS 25, dengan hasilnya menunjukkan bahwa variabel Brand Image berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen, dan Kualitas Pelayanan juga berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen, serta Brand Image dan Kualitas Pelayanan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kepuasan konsumen.Kata Kunci: Brand image, Kualitas Pelayanan, Kepuasan Konsumen.
Pengaruh Pasteurisasi Non-Thermal Metode UV dan Ozon Terhadap Sifat Mikrobiologi dan Organoleptik Susu Segar Wahyu Suryaningsih; Supriono Supriono; Budi Hariono; Titik Budiati
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3295

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui sifat mikrobiologis, laju inaktivasi bakteri E Coli dan Bacillus, sp. dan sifat organoleptik susu segar pasteurisasi non termal metode Ultraviolet (UV) dan ozon. Metodologi penelitian menggunakan rancangan acak lengkap factorial, yaitu waktu penyinaran UV 3, 6, dan 9 menit dan waktu pemaparan ozon 1,3 dan 5 menit, Penentuan laju inaktivasi bakteri menggunakan analisis regresi linier. Hasilnya menunjukkan bahwa pasteurisasi non-termal metode UV dan ozon mampu menonaktifkan bakteri E. coli dan bacillus, sp. Nilai laju inaktivasi bakteri E. coli lebih tinggi dibandingkan bakteri Bacillus, sp. Pasteurisasi metode UV dan UV-ozon menghasilkan model laju inaktivasi bakteri E. coli (µ) = 0,006 ln CFU/menit, model kinetika Y = - 0,006x + 0,1383 dengan R2 = 0,0577. Sedangkan laju inaktivasi bakteri Bacillus sp (µ) = 0,0002 ln CFU/menit, model kinetika Y = - 0,002x + 0,0566 dengan R2 = 0,0006. Nilai D bakteri E Coli dan Bacillus sp terendah pada pasteurisasi non-termal kombinasi penyinaran UV 6 menit dengan paparan ozon 5 menit. Pasteurisasi non-termal UV-ozon tidak mempengaruhi sifat organoleptik susu sapi, memiliki warna putih cerah, bau khas susu, bau ozon lemah, konsistensi cair yang homogen. Sifat organoleptik susu pasteurisasi non-termal menggunakan metode UV dan ozon sama dengan susu segar
Uji Sifat Fisika Tepung Batang Buah Naga Menggunakan Pengering Tipe Rak Yunia Nisa Fauziah; Budi Hariono
JOFE : Journal of Food Engineering Vol. 1 No. 4 (2022): October
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jofe.v1i4.3424

Abstract

The use of dragon fruit stems as food is still very limited. The development of dragon fruit stems needs to be done by utilizing existing technology, namely by making it into dragon fruit stem flour. This study aims to determine the effect of temperature and drying time on the physical and chemical properties of pitaya stem flour. The experimental design in this study consisted of two factors, namely drying temperature (S Factors) covering S1 (45oC), S2 (55oC), S3 (65oC) and a drying time (L factors) consisting of L1 (18 hours), L2 (21 hours) and L3 (24 hours). The experimental design in the main study used a randomized block design with a 3 x 3 factorial pattern, which was repeated 3 times. The result obtained from this study show that drying temperature and drying time significantly affect the moisture content, ash content, vitamin C, water absorption, fineness modulus, and average diameter of the particles. The interaction of temperature and drying time had a significant effect on moisture content, ash content, vitamin C, color, water absorption, fineness modulus and average diameter but did not affect the yield of pitaya stem flour.